Bisnis

WEB NEWS Bocoran soal Badan Penerimaan Negara di Era Prabowo, Batal Dibentuk?

thedesignweb.co.id, Presiden terpilih Jakarta, Prabowo Subianto, disebut-sebut membatalkan pembentukan Badan Pendapatan Negara (BPN). Kementerian Keuangan akan membahasnya nanti.

Menteri Keuangan Sri Mulani Andrawati sebelumnya menegaskan Kementerian Keuangan tidak boleh dipisahkan. Senada, Angitu Abimanyu, Kepala Biro Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF) periode 2005-2007, juga mengatakan, tidak ada pembicaraan mengenai hal tersebut dengan Prabhu saat dipanggil.

Usai bertemu Prabhu dan dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan, Angito mengatakan belum ada pembahasan soal pemerintahan baru.

Bukan begitu, semua dibicarakan secara internal dulu, kata Angito, dari Jalan Kertanigra, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024).

Dia mengatakan, diskusi internal akan dilakukan nantinya untuk mematangkan strategi yang tepat. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, menurutnya, tidak bergantung pada keberadaan lembaga baru. Namun melalui kebijakan yang tepat.

“Iya tidak, jadi akan dibicarakan secara internal untuk membahas strategi apa yang terbaik,” ujarnya.

“Tujuannya bukan administrasinya, yang penting kebijakannya, strategi meningkatkan pendapatan negara,” lanjut Angito Abimanyu.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subyanto telah menunjuk tiga wakil menteri keuangan. Salah satu tugasnya adalah meningkatkan pendapatan pemerintah.

Tiga calon Wakil Menteri Keuangan adalah Thomas Giwando, Suhasil Nazara, dan Angitu Abimanyu. Dua di antaranya kini menjabat Wakil Menteri Keuangan di bawah Menteri Keuangan Sri Mulani Andrawati.

Angito Abimanyu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF) periode 2005-2007, membeberkan tugas yang diberikan Prabhu Subianto. 

Begini, jadi kita 3 banding 1, tiga ditugaskan membantu Menteri Keuangan menjalankan tugasnya dengan baik, kata Angito, Selasa (15/10/2024) di Jakarta Selatan usai pertemuan dengan Prabhu di Jalan Kertanigra.

Salah satu yang dimintanya adalah peningkatan pendapatan negara. Bahkan, pendapatan negaranya diharapkan setara dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Kamboja.

Ia berkata: “Ada banyak pesan di masa lalu, salah satunya adalah meningkatkan pendapatan pemerintah.” 

“Jadi yang penting dalam waktu dekat kita harus punya program strategis untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dibandingkan beberapa negara lain, bahkan seperti yang dia sebutkan tadi, Kamboja, 18 persen,” imbuhnya.

Angito mengatakan, nantinya Wakil Menteri Keuangan akan diminta merumuskan kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kita diminta melakukan segala upaya strategis, prosedur, dan kebijakan untuk mencapai semua itu,” tegasnya. Sri Mullaney dibantu oleh tiga Wakil Menteri Keuangan

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subyanto telah memilih tiga calon Wakil Menteri Keuangan. Nantinya, ketiganya akan bergabung dengan Menteri Keuangan Sri Mulani Andrawati di kabinet Prabhu-Jibran masa jabatan 2024-2029.

 

 

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Thomas Giwando usai bertemu dengan Prabowo. Ia tidak sendiri, ada Wakil Menteri Keuangan Sahasil Nazha dan Angitu Abimanyu yang dikabarkan dilantik pada jabatan yang sama.

Ya, dia memberi kita pekerjaan, pekerjaan yang sangat penting, memang tanggung jawab yang sangat besar, kata Thomas, Selasa (15/10/2024) di Jalan Kertanigra, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, ketiganya diminta membantu Menteri Keuangan Sri Mulani Andrawati dalam pekerjaannya. Sri Mulani sebelumnya dipanggil Prabhu pada Senin, 14 Oktober 2024.

Thomas mengatakan: “Kami disuruh membantu Menteri Keuangan dalam hal ini Ibu Sri Mullaney, kami tiga wakil menteri, 3 in 1 dan kami akan menjalankan tugas yang harus kami lakukan.

Pada saat yang sama, Sahasil Nazara menyampaikan pesan yang disampaikan Prabhu Subyanto kepada wakil menteri Kementerian Keuangan yang dilantik.

Ia menjelaskan: “Urusan keuangan negara akan kami urus di Kementerian Keuangan, mendorong pembangunan, melakukan investasi dan mendukung sektor-sektor untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di masa depan.” 

 

 

Presiden terpilih Prabhu Subyanto memanggil Menteri Keuangan Sri Mulani Andrawati. Konon Prabhu meminta Sri Mulani kembali ke perbendaharaan.

Sri Mulani menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikenal dengan Prabu. Ada satu topik tertentu yang dibicarakan keduanya dalam pertemuan di rumah pribadi Prabhu Subyanto.

Usai pertemuan, Sri Mulani menyampaikan permintaan Prabhu agar dirinya menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Pemerintah periode 2024-2029.

“Beliau sangat peduli dengan dampak APBN terhadap masyarakat yang menjadi tekanan bagi beliau, sehingga kami berbicara panjang lebar dengannya,” kata Sri Mulani, Senin (14/10/2024) di Jalan Kirtanigra, Jakarta Selatan. ).

Ia melanjutkan: “Makanya dia meminta saya kembali menjadi Menteri Keuangan pada masa pembentukan kabinet.

Ia mengaku sering berbincang dengan Prabhu. Perdebatan yang terjadi adalah mengenai penggunaan dana publik, termasuk rencana anggaran tahun pertama pemerintahan Prabhu-Jabran.

Oleh karena itu kami selalu berkonsultasi dan kemudian kami juga membahas berbagai langkah untuk memperkuat Kementerian Keuangan dan Keuangan untuk dapat mendukung program-programnya, jelasnya.

Sri Molyani membeberkan arah masa depan Prabhu. Misalnya saja pengelolaan penerimaan negara, antara lain pajak, bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan belanja negara.

Ia menjelaskan: “Ada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas belanja pemerintah dan berbagai investasi untuk memastikan efektivitasnya, terutama untuk kepentingan masyarakat, untuk disalurkan ke kementerian, lembaga, dan daerah.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *