DESIGN WEB Eksplorasi Chitra Subyakto Melalui Studio Sejauh di Koleksi Kolaborasi dengan UMKM dan Pelaku Bisnis Fesyen
thedesignweb.co.id, Jakarta – Didirikan pada tahun 2014, setelah membesarkan nama Mata Memandang, brand ciptaan desainer Chitra Subyakto Studio ini berkembang menjadi lini pendukung para perajin, petani, UMKM, komunitas, pengusaha fashion yang dipersembahkan kepada masyarakat dan oleh-oleh orang-orang. masyarakat umum Kolaborasi terbaru ini hadir di Fashion Nation 2024 yang merupakan perayaan hari jadi Mall Senayan City ke-18.
Brand Studio sejauh ini telah bekerja sama dengan Kraft Denim, Mugi Batik, Rabersa dan Shihibiru saat ini. Seperti visinya yang mendukung prinsip slow fashion, produksi bertanggung jawab, dan sirkularitas. sistem penyediaannya, mulai dari petani, pemintal, pencelup, penenun, pembatik, perancang, penjahit, hingga masuk ke toko dan sampai ke tangan pelanggan.
Sejauh mata memandang yang selama ini identik dengan motif ayam, kembali menggunakan beberapa motif ayam dalam koleksinya yang akan ditampilkan pada Rabu malam 25 September 2024. “Borders, Experiences and Textures” menjadi bagian dari judul acara kali ini, menghadirkan rangkaian koleksi dari studio yang mencakup unsur etnik dengan potongan kebaya, denim dengan unsur keberlanjutan, termasuk motif batik dan teknik warna. Terus menarik perhatian pada elemen keberlanjutan.
Di Soft Music, model tampil di runway satu per satu dalam seri yang berbeda. Pertama, nuansa warna putih dan natural seperti coklat atau abu-abu hadir dalam potongan yang menenangkan seperti gaun panjang berwarna coklat dengan aksen renda putih.
Kemudian rangkaian warna putih mendominasi pada rok bermotif, dan banyak denim yang dibuat dengan proses yang lebih ramah lingkungan. Ada pula gaun denim panjang berpotongan asimetris dengan tube dan celana panjang berbahan tambal sulam sisa bahan.
Konsep tambal sulam ini juga digunakan pada eksterior denim biru daur ulang. Pengaruh etnik terlihat dari penggunaan sulaman dan sulaman pada koleksinya beserta pola motif ayam. Para model juga mengenakan aksesoris syal yang menjadi ciri khas gaya saat itu.
Di atas catwalk, aktris Tisa Biani menjadi bintang musikal untuk presentasi koleksi Studio Sejahtera. Tissa mengenakan atasan kabaya putih modifikasi dengan tampilan renda dan lengan puff. Atasannya dipadukan dengan rok denim dan sepatu hitam mengkilat.
Pemeran serial “Cretech Girl” itu terlihat tersenyum sambil berjalan disaksikan ratusan tamu. Yang membuat calon pengantin Maia Estanti tampil menonjol adalah aksesori syal berwarna putih yang dikenakan sebagai hiasan kepala.
Syal bermotif ayam menutupi rambut cokelat keemasannya yang ditata ikal bergelombang. Ia juga membawa tas kecil dengan palet warna senada dari merek yang sama.
As Far As I Can See (SMM) kembali menggelar pameran yang mengangkat isu lingkungan pada Juni lalu. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, konsep melingkar ini memadukan visual pameran bertajuk “Bumi, Masa Depan Kita” dengan teknologi toko fashion.
Dalam melakukannya, mereka bermitra dengan perusahaan manufaktur Metahuman, Genexyz. Pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Bisa Melihat Chitra Subjecto melihat kolaborasi ini sebagai bukti bahwa dibutuhkan banyak “tangan” untuk mengangkat isu lingkungan.
“Harus disampaikan dengan cara yang menarik,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juni 2024.
Dikurasi oleh direktur kreatif Felix Tjahiadi, pameran ini juga merupakan bagian dari WONDERLAB, sebuah acara multisensori yang diselenggarakan oleh Genexyz dan Grand Indonesia. Acara tersebut disebut-sebut menghadirkan eksplorasi perjalanan ruang dan waktu yang didukung oleh pemetaan, robotika, kecerdasan buatan, dan teknologi metahuman.
Belinda Lewis, salah satu pendiri Genexyz, mengatakan: “Di area pameran ‘Earth, Our Future’, kami menampilkan kisah seorang metahuman bernama Lovekaka, yang mengenakan pakaian dari koleksi Sejauh Mata Dapat Melihat. Dia diberikan a Pesan tersebut bertujuan untuk mengajak pengunjung Grand Indonesia untuk berperan aktif dalam menciptakan gaya hidup berkelanjutan yang penuh gaya.”
Menurut Belinda, metahuman dapat menyampaikan pesan yang lebih dalam dan menciptakan kesadaran yang lebih besar melalui pendidikan yang berkelanjutan. “(Dengan metahuman) kita juga bisa melibatkan semua generasi, terutama Gen Z,” ujarnya.
“Kami ingin memberikan dampak positif melalui teknologi kami,” tambahnya. “Kolaborasi dengan As Far As the Eye Can See ini melengkapi siklus kami dalam mendekatkan teknologi kepada manusia sementara bumi terus terasa lebih penuh.”
Chitra mengatakan, selain sentuhan teknologi, kegiatan baru lainnya juga tengah dipersiapkan pada pameran yang digelar di lantai LG Grand Indonesia East Mall mulai 13 Juni hingga 21 Juli 2024. Salah satunya, pengunjung bisa berkonsultasi dan memperbaiki pakaian rusak di bengkel “Back to Good” hasil kerjasama SMM dan Mulih.
“Konsultasi hanya tersedia setiap hari Sabtu dan Minggu (selama pameran),” kata Chitra. “Nih guys, selama kalian bisa membawa baju yang berlubang, kalian juga bisa mengganti modelnya. Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur baju tersebut.”
Ada juga kotak distribusi pakaian bekas yang nantinya akan didaur ulang EcoTouch menjadi pembatas ruangan, peredam suara, benang dan kain, lanjutnya. “Kami juga menampilkan proses daur ulangnya, agar teman-teman tahu,” kata Chitra.