WEB NEWS Sumbang Rp 85,4 Triliun, Singapura Jadi Investor Nomor Satu di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Penerimaan investasi di Indonesia mencapai Rp 431,5 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 15,3 persen year-on-year atau year-on-year (y-o-y). Pendapatan terbesar masih berasal dari penanaman modal asing (PMA) senilai Rp 232,7 triliun yang menyumbang 53,9 persen dari total investasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rojan Perkasa Rozlani mengatakan Singapura tetap menjadi tujuan investasi utama pada kuartal III 2024. Rp 15.536 per USD).
“Dari segi lahan, Singapura selalu menjadi investor nomor satu di Indonesia selama 10 tahun terakhir. Nilainya US$5,5 miliar pada kuartal III,” kata Rosen dalam konferensi pers di kantor Kementerian Investasi/BKPM Said di Jakarta rapat, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Dari segi tren, investasi Singapura di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Nilai investasi saat ini dua kali lipat lebih besar dibandingkan triwulan III 4 tahun lalu.
“Kalau kita lihat trennya, kita ambil dari kuartal III 2021. Kita lihat angkanya meningkat dari $2,5 miliar menjadi $3,8 miliar, menjadi $4,4 miliar, alhamdulillah sekarang menjadi $5,49 miliar,” jelas Rosen.
Dari segi nilai, investasi Singapura jauh melebihi Hong Kong yang menempati peringkat kedua dengan FDI sebesar US$2,2 miliar (Rs 34,18 triliun). Disusul Tiongkok sebesar USD 1,9 miliar (Rp 29,52 triliun), Malaysia sebesar USD 1 miliar (Rp 15,53 triliun), dan Amerika Serikat sebesar USD 0,8 miliar (Rp 12,42 triliun).
Rosen mengatakan, data pembayaran investasi belum tentu menunjukkan negara asal investor. Sebab investor dari suatu negara dapat menggunakan bendera negara tempatnya berkantor.
“Yang kita lihat sebenarnya negara tempat mereka terdaftar. Misalnya mungkin investasinya dari Malaysia, tapi sebenarnya dari Lotte, dari Korea.
Sebelumnya, penerimaan investasi Indonesia mencapai Rp 1.261 triliun pada September 2024. Pemulihan investasi ini mencapai 76,45 persen dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tercatat sebesar Rp1.650 triliun.
Tingkat pengembalian investasi antara modal asing dan modal dalam negeri hampir sama. Sedangkan secara regional sebagian besar berada di luar Pulau Jawa.
Alhamdulillah penerimaan investasi semester III sebesar Rp431,5 triliun, meningkat 15,24% year-on-year, kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosenprakasa Rozlani di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (15/10). . /2024)).
Rosen menyatakan, porsi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp654,40 triliun hingga September 2024 atau meningkat 16,95 persen year-on-year. Sedangkan nilai riil penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp607,03 triliun atau meningkat 23 persen year-on-year.
Pada sebaran regional, pemulihan investasi masih mendominasi di luar Pulau Jawa pada September 2024 dan mencapai Rp635 triliun atau 50,34% dari total capaian pemulihan.
Sedangkan penerimaan investasi di Pulau Jawa pada September 2024 mencapai Rp626,43 triliun atau 49,66 persen dari total penerimaan investasi.
Dari total investasi tersebut, lima sektor yang paling banyak berinvestasi adalah industri logam dasar, produk logam, non mesin dan peralatan dengan nilai Rp 178,04 triliun. Disusul Transportasi, Penyimpanan dan Telekomunikasi RP.
Di urutan ketiga ada industri pertambangan dengan nilai riil investasi Rp 132,53 triliun. Terakhir, ada industri jasa lainnya yang jumlahnya Rp 86,61 triliun.
Hingga September 2024, terdapat 5 negara besar yang berinvestasi di Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Hong Kong, China, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Rinciannya, total investasi Singapura sebesar US$14,35 miliar. Disusul Hong Kong dengan investasi US$ 6,06 miliar.
Disusul China dengan investasi US$ 5,78 miliar. Sedangkan penerimaan investasi AS di Indonesia sebesar US$2,82 miliar dan Malaysia US$2,72 miliar.
Sebelumnya, investasi di Papua telah menjadi fokus utama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) selama satu dekade terakhir. Untuk itu, pemerintah terus berupaya agar masyarakat Papua tidak hanya menjadi penonton saja dalam aliran investasi tersebut, namun ikut serta langsung dan merasakan manfaat dari pembangunan yang terjadi di tanahnya.
Menurut Imam Swajodi, staf makroekonomi Kementerian Investasi/BKPM, pemerintah pusat dan daerah harus memiliki visi dan rencana aksi yang selaras dengan pemanfaatan investasi di Papua. Koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten diperlukan untuk menciptakan visi dan rencana aksi yang koheren.
Ibarat sebuah tim sepak bola, untuk mencapai suatu tujuan, setiap posisi harus mempunyai tujuan yang sama, tegasnya pada Dialog Forum Merdica Barat 9 (FMB9) yang mengusung tema ‘Papua dengan pendekatan yang fokus pada Indonesia’. 10 tahun pembangunan’. Senin (14/10).
Ia menegaskan, investasi besar di Papua seperti pembangunan pabrik pupuk di Falk Falk harus dibarengi dengan pengembangan sumber daya manusia lokal untuk industri peleburan tembaga serta industri tebu dan pengolahannya. Tanpa keterlibatan masyarakat lokal dalam rantai pasok dan sektor tenaga kerja, terdapat risiko bahwa mereka hanya akan menjadi penonton belaka, sedangkan manfaat ekonominya akan dirasakan oleh pihak luar.