Bisnis

OJK: Anak Muda Kebanyakan Utang dari Paylater

thedesignweb.co.id, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (LSM) mencatat bahwa tingkat utang yang diterima dari kaum muda sudah cukup tinggi. Termasuk penggunaan layanan belanja sekarang (BNPL).

“Masalah Paylater di seluruh dunia menjadi khawatir tentang kekhawatiran,” kata Friderica Widyasari Dewi, kepala pengawasan layanan keuangan, pengawasan pengawasan pendidikan dan dukungan, LSM.

Setelah membaca keuangan Indonesia (seperti), LSM di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengatakan pada hari Sabtu (5/10/20/2024): “Faktanya, Paylater, saya mengatakan bahwa ini telah menjadi perhatian bagi regulator di seluruh dunia, kami memiliki jaringan OECD internasional di Majelis Pendidikan Keuangan.”

Majelis Pendidikan Keuangan Internasional menyoroti peran pembayaran kaum muda, katanya. Misalnya, budaya menggunakan bayaran adalah untuk mendorong jumlah hutang yang diterima dari kaum muda.

“Kami juga dibahas di sana bahwa, seperti pembayaran kemudian, kemudian mengubah orang -orang muda ini menjadi nama yang menyenangkan untuk bertahan hidup, yang sebagian besar merupakan hutang,” katanya.

Penggunaan paylats di Indonesia juga oleh LSM. Data yang dikumpulkan telah dicatat, dengan sebagian besar pengguna Paylater dari Gen Z dengan kisaran 26-35 tahun.

Detail, 26,5 % dari pembayar berusia 18-25 tahun. Kemudian, 43,9 % pengguna berusia 26-35 tahun, angka ini lebih menyalahgunakan.

Selanjutnya, 21,3 % dari usia 45-45 tahun. Selain itu, 7,3 % pengguna berusia 46-55 tahun dan hanya 1,1 % pengguna Paylatr di atas 55 tahun.

Data yang disediakan oleh organisasi non -pemerintah juga mencatat penggunaan gaji terutama untuk tujuan hidup. Di antara mereka, mode dengan 66,4 %, peralatan rumah tangga dengan 52,2 %, elektronik dengan 41 %, laptop atau ponsel dengan 34,5 %, untuk perawatan tubuh 32,9 %. Itu pasti bijak

Dalam presentasi Presentica, ada revisi penggunaan paylats bijak. Setidaknya ada 4 poin luar biasa oleh organisasi non -pemerintah.

Pertama, pengguna Paylater harus melakukan pengembalian uang untuk mencegah hutang terlambat atau pembayaran yang terlupakan.

Kedua, pengguna harus mengelola keuangan dengan meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan mencegah utang tambahan.

Ketiga, ketika Anda berada dalam keadaan darurat, Anda dapat menggunakan cara menjual barang atau distribusi tabungan untuk mengembalikan utang.

Keempat, pengguna harus menggunakan tingkat prioritas untuk membayar hutang.

Sebelumnya, utang publik untuk pembelian sekarang (BNPL) atau paylater masih meningkat. Menurut catatan Organisasi Layanan Keuangan (LSM), anggaran BNPP yang didistribusikan oleh perusahaan sebesar 7,81 triliun rp 73,55 % meningkat setiap tahun (tahun/yoy). 

Bulanan, utang publik ke Paylatr juga meningkat 47,81 persen dari YOY dibandingkan dengan Juni 2024.

 Kepala pengawasan eksekutif lembaga keuangan, perusahaan perusahaan, lembaga keuangan mikro dan layanan keuangan lainnya (PVML) mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Total distribusi dana tunai sekarang meningkatkan perusahaan pada Juli 2024 36,66 % yoy di Rp18,01 triliun.” Selasa (10/9

Sementara itu, jumlah total akun telah mencapai 17,90 juta sejak Juli 2024. Namun, risiko kredit untuk BNPL Banking telah turun 2,5 persen menjadi 2,24 persen dibandingkan dengan Juni 2024.

Gelar Agusman, pembiayaan paylator di Indonesia memiliki potensi untuk pergi. Ini sejalan dengan pengembangan ekonomi berbasis digital di negara ini.

 

Dalam hal aturan Paylater, organisasi nonpemerintah masih melakukan studi. Ditujukan bahwa kehadiran Paylatr dapat memiliki kontribusi positif untuk meningkatkan konflik keuangan di Indonesia.

Studi, pertama, tentang persyaratan perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan pembayaran. Kedua, tentang kepemilikan sistem informasi.

Ketiga, tentang melindungi data pribadi. Keempat, catatan audit. Kelima, sehubungan dengan sistem keamanan, akses dan penggunaan data pribadi, kerja sama dengan pihak lain, yang ada dalam manajemen risiko. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *