DESIGN WEB Pecah Overtourism di Bali Selatan, Kemenparekraf Kembangkan Paket Wisata 3B via Banyuwangi
thedesignweb.co.id, Jakarta – Over-tourism yang melanda Bali bagian selatan dan tengah belum sepenuhnya terkendali. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memperkuat upaya menarik wisatawan dengan merilis paket wisata 3B yakni Banyuwangi – Bali Barat – Bali Utara pada 20 September 2024.
Paket perjalanan tersebut menggunakan banyuwangi sebagai pintu masuknya. Wilayah paling timur Pulau Jawa ini bisa dijangkau melalui jalur darat maupun udara dari berbagai kota di Pulau Jawa. Selain itu, wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali Utara dan Bali Barat dapat menggunakan speed boat dari Pantai Boom di Banyuwangi menuju Lovina di dermaga di Desa Pemuteran, Kabupaten Bulen.
Dalam siaran pers Tim Lifestyle thedesignweb.co.id, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandigaga Uno menjajal jalur tersebut pada Sabtu, 21 September 2024 dengan menggunakan speed boat. Ia mengaku senang dan menikmati indahnya pemandangan alam. Taman Nasional Bali Barat dapat dicapai dengan berjalan kaki.
“Kami disambut lumba-lumba, saya kaget sekali, selain melintasi Selat Bali yang indah dari kanan ke kiri. Saya diantar kepala taman nasional yang bercerita tentang potensi ekowisata taman nasional, lalu tiba-tiba , sekelompok lumba-lumba muncul dan sepertinya menyambut kami, jadi itu pertanda baik,” kata Sandiaga.
Menparekraf optimistis paket wisata ini mampu menarik minat banyak wisatawan. Karena selain mengunjungi Lemina, Desa Pemuteran juga memiliki berbagai atraksi seperti wisata religi dan salah satu event terbaik yaitu Pemuteran Bay Festival.
“Dengan speedboat, mereka (wisatawan) bisa bermalam dulu di Banyuwangi, lalu ke Lovina dalam waktu dua jam,” ujarnya.
Di sisi lain, diusulkan solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Bali Selatan. Wisatawan bisa melaut dengan membawa yakung yang biasa digunakan para nelayan untuk memancing. Layanan ini dioperasikan oleh operator goboat.id, dengan titik keberangkatan dari Jimbaran dan Canggu, tidak jauh dari Kuta.
Konten ini dibuka kuncinya melalui pengunduhan oleh pengembang. “Jalan bebas lalu lintas dari Canggu ke Uluwatu,” tulis @taufikeffendi88 di TikTok pada 14 September 2024.
Berdasarkan informasi di Google, katanya, dibutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan darat dari Canggu ke Uluwatu. “Bagaimana kalau jalur laut dari sini kita potong? Coba kita lihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaut,” ujarnya di awal konten.
Di Canggu, muncul dari Pantai Nelayan. Yakung yang berkapasitas maksimal 12 orang hanya mampu menampung enam penumpang. Sebelum menaiki penumpang, barang bawaan penumpang seperti tas dan sepatu diletakkan di kompartemen tertutup agar aman dan tidak terendam. Berangkat dari Canggu Bali pukul 15.20, kata dia, awalnya sangat mencekam karena ombak besar.
Namun menurutnya, ketegangan tersebut mereda saat berada di tengah laut. Pemandangannya indah, dengan pesawat lepas landas dan mendarat. Patung Garuda Visnu Kenkana (GWK) dan resor pantai mewah terlihat dari kejauhan.
Tak lama kemudian ia dan penumpang lainnya sampai di Pantai Padang-Padang Uluatu. Ternyata penumpang lain di dalamnya adalah warga asing atau WNA. Tentunya Jakarta menjadi alternatif moda transportasi untuk menghindari kemacetan.
“Kami tiba jam 16.10, jadi dari Canggu ke Uluwatu hanya 50 menit kalau naik jukung,” ujarnya.
Ia mengaku membeli tiket seharga Rp 245.000, sedangkan ada perjalanan pulang pergi kecuali Canggu – Uluwatu. Kapal ini juga mengoperasikan jalur pulang pergi Canggu-Jimbaran dan jalur lainnya. Jika Anda ingin menggunakan layanan ini, Anda bisa memesan melalui link yang tersedia atau langsung ke instagram resmi @goboat.id.
Audia Bing Slamet dan Mohamed Pradana Budiarto atau kerap disapa Ditto Percussion merupakan salah satu artis yang memutuskan untuk menetap di Bali. Ditto berbagi momen seru bekerja di speedboat menghindari gundukan di Bali.
Melansir Showbiz thedesignweb.co.id, pria 33 tahun itu berjalan langsung dari laut menuju pantai tempat kafe itu berada. “POV: Tinggal di Sanur beberapa hari, cek kalibrasi kopi. Kembali ke Canggu,” tulis Ditto.
Siapa sangka keseruan Ditto bekerja di perahu motor menjadi dambaan para pengikutnya di Instagram. “Kadang di darat, kadang di laut, hidup saya menyenangkan sekali,” ujarnya kepada para pengikutnya tentang pengalaman Ditto.
Momen unik Ditto saat bekerja di perahu motor sukses mencuri perhatian para crane yang menyebutnya sebagai pekerjaan impian. Setelah pindah ke Bali, pekerjaan sehari-hari Ditto kini adalah memastikan bisnis yang dijalankannya bersama istrinya berjalan dengan baik. Ditto dan Audia jarang terlihat di media dan meremehkan kiprah mereka di dunia hiburan.