Kesehatan

Bahaya Batuk 100 Hari atau Pertusis, Bila Tak Segera Diobati Saluran Napas Bisa Lumpuh

Ketua Unit Infeksi Penyakit Tropis Jakarta Masyarakat Pediatrik Indonesia (Idai), thedesignweb.co.id Anggraini Alam Spa (K) Pertusis sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.

Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut exotoxin B pertusis. Penyakit ini bukan batuk ringan, dapat bertahan selama beberapa bulan, dan juga dikenal sebagai batuk 100 hari.

Ketika terinfeksi racun yang dilepaskan oleh bakteri, saluran udara lumpuh.

“Racun yang diterbitkan oleh bakteri melumpuhkan saluran udara, jadi dia tidak dapat menerbitkan Daha dan bakteri tidak diselesaikan.

Pertusis dapat diuji oleh bayi untuk orang tua. Pada bayi itu, dia tidak bisa batuk, tetapi bukan hanya suara eeeeeeee, tetapi hanya suara bayi sampai wajahnya berubah merah dan bahkan biru. Dalam kondisi yang parah pada bayi, pernapasan dapat berhenti dan menyebabkan pendarahan mata, infeksi paru -paru, dan string karena tekanan batuk terus menerus.

Namun, gejala yang terjadi setelah batuk 3 minggu berakhir sampai diagnosis Pertusis tidak diidentifikasi disebabkan oleh sebagian besar korban petusis yang berada dalam tahap progresif.

“Jika Anda memiliki batuk seperti ini, jika demam Anda tidak tinggi, Anda cenderung masuk angin,” katanya.

 

Anggraini menjelaskan bahwa setidaknya tiga tahap awal penyakit pertwsis, fase 1 sebagai batuk, flu biasa yang sering tidak diperhatikan masyarakat, dan bahwa ia memasuki dua tahap batuk memburuk hingga beberapa bulan di perusahaan muntah. Dan Langkah 3 biasanya penyembuhan yang tahan lama.

Pada tahap dua fase, gejala pada anak biasanya didiagnosis dengan tuberkulosis atau alergi, yang dapat menyebabkan perkembangan paru-paru. Batuk parah menyebabkan patah tulang, memiliki riwayat herniasi, dan jika anak kurang gizi, itu akan turun ke Vero.

“Maka kita dapat memiliki anak yang tidak ingin makan atau minum, sehingga kita dapat mengalami kekurangan gizi, perdarahan otak, kurangnya oksigen, dan serangan kerusakan otak,” kata Anggi.

Angi mengatakan bahwa jika dia melihat gejala lingkungan, dia akan segera pergi ke fasilitas medis terdekat.

Jika diagnosis diketahui pertusis, pasien dapat minum obat untuk mengurangi racun pada bakteri pretusis. Obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi migrasi batuk.

Jika tidak diobati, pertusis adalah penyakit menular. Satu orang yang terpapar cantik dapat menyebabkan relokasi tujuh orang lainnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *