Pengusaha Taruh Harapan pada Penggunaan Rp 30 Triliun APBN untuk Pilkada Serentak
LIPUTAN6. Melalui pendanaan besar, harapan dapat mendorong ekonomi regional dan nasional.
Analis politik ekonomi Apindo Ajib Hamdani mengatakan ada setidaknya 30 triliun dana APBN untuk peristiwa besar demokrasi. Nilai ini tidak menghitung modal kampanye dari masing -masing kandidat presiden regional.
Ajib, “8/10/2024,” kandidat 8/10/2024 dan pemilih lokal jelas merupakan alokasi yang lebih besar, katanya. “8/10/2024.
Menurutnya, omset uang akan segera mengalir dalam bentuk barang dan uang. Kontribusi dari pemilihan lokal simultan diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama Idul Fitri tahun 2024.
Secara umum, ia mengatakan bahwa kondisi ekonomi pada tahun 2024 telah menerima fluktuasi yang harus ditangani dengan baik oleh pemerintah. Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi cukup agresif dengan 5,11 persen.
Kuartal kedua turun menjadi 5,05 persen. Diperkirakan kuartal ketiga tidak lebih baik dari kuartal kedua.
“Kuartal keempat adalah percepatan yang lebih agresif untuk pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan pada pilihan lokal kontemporer ini. Dengan demikian, target kondisi ekonomi makro dasar pada tahun 2024 mungkin merupakan anggaran negara, yang menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, tercapai.”
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta pemerintah untuk menyelidiki peningkatan PPN (PPN) pada tahun 2025 menjadi 12 persen.
Analis politik ekonomi Apindo Ajib Hamdani mengatakan bahwa kebijakan ekonomi yang tepat harus diambil oleh pemerintah. Namun demikian, sisa waktu pada tahun 2024 adalah ruang yang sempit untuk menciptakan kebijakan yang baik.
“Pemerintah membutuhkan dana besar untuk kebutuhan anggaran negara,” ketika pemerintah memiliki bidang ekonomi yang sangat sempit untuk menggunakan kebijakan ekonomi sebagai regulator untuk ekonomi, “pemerintah membutuhkan dana besar untuk kebutuhan anggaran negara.” Katanya.
Dari 1 Januari 2025, ia menekankan peningkatan yang direncanakan dalam tarif pajak pertambahan nilai. Rencana itu dianggap produktif terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan daya beli. Menurutnya, pemerintah harus mempertimbangkan kembali implementasi kebijakan.
“Situasi ini harus dinilai kembali oleh pemerintah, karena masih ada banyak alternatif dengan menambal keuangan negara tanpa memuat masyarakat yang lebih besar.”
Selain itu, dalam hal kebijakan moneter, rasio Bank Indonesia diharapkan. Pada bulan September 2024, BI mengurangi tingkat bunga 6 persen, kali ini ia berharap ada 25 poin -basin turun lagi.
“Tingkat perbandingan di bawah 6 persen, potensi likuiditas akan lebih banyak mengalir dalam sistem ekonomi dalam sistem ekonomi Indonesia, dan ketika bank mengikuti tingkat pinjaman, daya beli masyarakat akan meningkat.”
Selain itu, investasi berkualitas diasumsikan ditingkatkan oleh pemerintah. Ini akan berdampak pada pekerjaan besar.
“Ini kompatibel dengan konsep keuangan Program Pemerintah Asta Cita Prabowo, yaitu tawaran pekerjaan.” Katanya.
Ajib Hamdani, “yang memastikan pekerjaan besar, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa depan, menjadi pra -palace. 7 juta orang yang mempengaruhi pengangguran harus ditangani dengan kebijakan investasi intensif tenaga kerja.”