DESIGN WEB Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Saham-Saham Ini Diramal Bersinar
thedesignweb.co.id, Jakarta – Harga emas kemungkinan besar akan naik pada pekan ini hingga akhir tahun 2024. Emas naik 1,3 persen menjadi $2,620 pada hari Jumat, 20 September 2024. .
Harga emas didorong oleh dimulainya siklus penurunan suku bunga pertama The Fed sejak awal pandemi Covid-19. Pada Rabu 18 September 2024, bank sentral memangkas suku bunga sebesar 50 bps. Bank sentral berencana menurunkan suku bunga sebesar 50 bps pada akhir tahun 2024, 100 bps pada tahun 2025, dan 50 bps pada tahun 2026.
Analis Stockbit Investments Hendrico Ghani memperkirakan bahwa harga emas akan naik 27 persen pada tahun 2024. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2010. Dalam situasi ini, banyak pemasok emas yang akan bersinar.
“Menguatnya harga emas menjadi faktor positif bagi produsen emas seperti BRMS, PSAB, MDKA, ANTM dan ARCI karena berpeluang meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) dan profitabilitas perseroan,” jelas Hendriko. Penelitiannya, Senin (23/9/2024).
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan reaksi emas terhadap penurunan suku bunga acuan Federal Reserve sebesar 50 poin dan tanda-tanda pelonggaran acuan sebesar 200 poin selama dua tahun ke depan akan terus berlanjut.
Powell menambahkan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunganya dan The Fed sedang dalam proses mendefinisikan ulang kebijakan moneternya.
“Jika Anda melihat Ringkasan Outlook Ekonomi (SEP), Anda akan melihat bahwa ini adalah proses penyesuaian posisi kebijakan kami ke posisi yang lebih tepat karena keadaan saat ini, ketika inflasi tinggi dan tingkat suku bunga rendah. Pekerjaan pada saat itu rendah. tahun, ”kata Powell.
Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis saham sebelum membeli dan menjualnya. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul akibat keputusan investasi.
CEO Mind Money Julia Khandoshko yakin harga emas akan terus bersatu karena secara bertahap bergerak menuju $3.000 per ounce. Dia mengatakan, harga emas kemungkinan besar tidak akan mencapai target tersebut sebelum akhir tahun.
“Sering kali, kita akan melihat konsolidasi dan pertumbuhan bertahap pada tingkat saat ini. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendiversifikasi emas, terutama ketika suku bunga tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga emas akan lebih menarik dibandingkan saham dan obligasi. “ucap Yulia
Julia mengatakan penurunan suku bunga, peningkatan jumlah uang beredar, dan desentralisasi perekonomian dunia akan mendorong harga emas, meski tidak akan langsung naik. Faktor-faktor ini akan terus mendukung emas, namun tidak ada alasan untuk membeli secara terburu-buru.
Fawad Razakhzada, analis pasar di StoneX Group, mengatakan meskipun kinerja emas masih kuat, investor harus bersiap menghadapi beberapa volatilitas jangka pendek. Namun, harga rendah dapat dilihat sebagai peluang pembelian jangka panjang.
“Logam mungkin akan mengalami kenaikan dalam jangka pendek, tapi saya tetap optimis dengan prospek emas di sisa tahun ini. Sekalipun tahun ini tidak mencapai $3.000. Level tersebut adalah target jangka panjang saya untuk logam kuning,” Razakhzada ditambahkan. Meskipun Powell mencoba menurunkan ekspektasi pasar, para analis mencatat bahwa tren saat ini mendukung harga emas.
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah membentuk perusahaan patungan dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) atau SCI dan PT Luwu Timur Gemilang (Perseroda) atau LTG untuk mengembangkan pertambangan nikel di Luwu Selatan di blok Pongeru. .
Niko Kanter, CEO Aneka Thambang, menjelaskan joint venture tersebut merupakan bentuk merger antara BUMN dan BUMD untuk mengoptimalkan potensi nikel di blok Pongeru.
Perusahaan patungan tersebut akan mengelola wilayah pertambangan di blok WIUPK Pongeru sesuai perintah Menteri ESDM. T-304 / MB.04 / MEM.B / 2024. Kedepannya, perseroan diharapkan dapat menjadi pemain utama rantai bisnis nikel di Indonesia sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi sektor pertambangan nasional.
“Kolaborasi ini merupakan langkah penting menuju pengelolaan sumber daya nikel yang bertanggung jawab dan berkelanjutan sejalan dengan prinsip good mining practice. Kami berharap kerja sama antara BUMN dan BUMD dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi industri nikel nasional,” kata Niko. .
Dalam kemitraan ini, ANTAM bertindak sebagai pemegang saham mayoritas. Sementara itu, sebagai BUMD dan LTG provinsi, unit BUMD mempunyai kepemilikan minoritas yang cukup besar, sehingga BUMD dapat meningkatkan perannya dalam dunia pertambangan.
Kedepannya, usaha patungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pendapatan daerah dan masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan dan lapangan kerja baru.
“Dengan dukungan mitra, kami yakin usaha patungan ini akan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Nico.