Kenapa Gula Berbahaya? IDAI: Karena Tidak Dianggap Berbahaya
Lieptan6.com, Jakarta – Pada anak -anak, konsumsi gula tidak di seluruh dunia atau salah satu dari jumlah penyakit PTM.
Menurut Asosiasi Anak Indonesia (IVAS), Dewan Pusat berbahaya karena tidak dianggap berbahaya.
“Mengapa gula ini berbahaya? Karena dianggap tidak berbahaya. Jadi risiko gula karena tidak dianggap berbahaya.
Ketika Firer mengkonsumsi gula atau karbohidrat yang menyerap cepat, gula darah naik.
“Ada gula gula.
Sugar to Sugar didukung oleh akses mudah ke minuman manis. Terper, mini-market dan kulkas, menunjukkan minuman yang sangat sedikit tanpa minuman manis.
“Ini hanya bisa 1 atau dua minuman berbeda yang bukan gula,” katanya.
Sebaliknya, jumlah produk gula adalah 98%.
“98 persen minuman gula atau sirup fruktosa, sirup jagung atas tidak biasa dalam merugikan kesehatan anak -anak,” kata Pepper.
“Jadi kita semua perlu memberikan perhatian khusus pada kecanduan ini, karena itu berbahaya lagi, karena itu tidak dianggap berbahaya.”
Therper juga mencatat bahwa sudah waktunya untuk memperhatikan kecanduan gula, karena pemerintah fokus pada rokok.
“Sudah waktunya untuk menghitung ancaman rokok untuk bahaya gula ini.
“Atau beberapa ubin bernilai beberapa sendok makan gula. Mereka tahu bahwa orang tua akan diberikan kepada anak -anak mereka.”
Pada saat yang sama, Profesor Profesor dan Misura telah menjelaskan bahwa Lubis kecanduan gula.
“Mari kita periksa perilaku yang sama dengan perilaku seperti” pecandu yang mirip dengan gula, ada tanda -tanda bahan yang rusak dan ingin makan lagi atau minum lagi.
Jadi bagaimana bisa?
Kesca mengatakan anak itu ditransfusikan darah setelah mengonsumsi gula dan menginspirasi reseptor dopamin dan opioid setelah mengonsumsi gula.
“Paparan berulang dengan konsentrasi berlebih akan menyebabkan perilaku ketergantungan dan mengurangi kemampuan untuk mengatur anak -anak. Kemudian anak -anak akan terus makan terlalu sering digunakan pada anak -anak,” kata Corses.
Jika anak -anak menggunakan gula, transfusi darah meningkat dengan cepat dengan pelepasan insulin dan dopamin hormonal sehingga darah berkurang dengan cepat, sehingga gula darah turun dengan cepat.
“Ketika kecepatan ini dikurangi oleh gula darah, itu mengarah pada rasa keinginan untuk minum lagi.