WEB NEWS Organisasi Internasional untuk Migrasi: Kekerasan Geng Memaksa Ribuan Warga Haiti Mengungsi
thedesignweb.co.id, Port-au-Prince – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan sekitar 6.300 warga Haiti terpaksa meninggalkan rumah mereka menyusul serangan brutal yang dilakukan geng bersenjata di bagian tengah negara itu. Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 70 orang meninggal dunia.
Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, IOM menyebutkan hampir 90% pengungsi kini tinggal bersama keluarga angkat, sementara 12% lainnya mencari perlindungan di tempat lain seperti sekolah dan taman, dikutip situs VOA Indonesia, Selasa (8/10/ 2024).
Serangan ini terjadi di Pont-Sondé, Haiti, Kamis dini hari (3/10), dimana banyak warga yang mengungsi bersama anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
Setelah serangan terhadap Artibonite, jalan-jalan Pont-Sondé dibanjiri mayat. Bertide Harace, juru bicara Komite Dialog, Rekonsiliasi dan Kesadaran untuk Menyelamatkan Artibonite, mengatakan kepada media lokal bahwa banyak korban meninggal akibat tembakan di kepala.
Pengungsi yang berlindung di Saint Marc Park mengeluh kelaparan karena terbatasnya persediaan makanan dan air. Pembagian beras, kacang-kacangan dan air menjadi sumber perselisihan di antara mereka.
Para pengungsi perempuan yang duduk bersama anak-anak mereka menggambarkan ketakutan mereka saat mendengar suara tembakan dan melihat orang-orang bersenjata memasuki rumah mereka dan menembak orang.
Pada Jumat (4/10), Perdana Menteri Gary Conille mengunjungi Saint-Marc dan berjanji akan menangkap para pelaku dan memastikan mereka menerima hukuman yang setimpal.
Kekerasan geng di Artibonite, salah satu daerah penghasil pangan terpenting di Haiti, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Serangan hari Kamis adalah salah satu insiden paling mematikan di wilayah tersebut.
Kekerasan serupa juga terjadi di Port-au-Prince, dimana sekitar 80% kotanya dikuasai oleh geng. Kekerasan ini seringkali menyasar warga sipil di wilayah yang dikuasai pihak lawan.
Kondisi yang tidak aman membuat korban kekerasan belum bisa kembali ke rumahnya.
Dalam laporan tertanggal 2 Oktober, IOM mengatakan bahwa lebih dari 700.000 orang, lebih dari separuhnya adalah anak-anak, saat ini mengungsi di Haiti. Jumlah ini meningkat 22% sejak bulan Juni.