Kesehatan

THE NEWS Bedah Laparoskopi untuk GERD, Bebas Asam Lambung dan Kembali Aktif dalam Waktu Singkat

thedesignweb.co.id, Jakarta – Penyakit refluks gastroesofagus atau GERD merupakan suatu kondisi yang kerap mengganggu kualitas hidup seseorang. Gejala seperti sakit maag, regurgitasi asam, dan kesulitan menelan bisa sangat mengganggu.

Perawatan obat tidak selalu memuaskan bagi banyak pasien. Namun, kami punya kabar baik bagi Anda yang sedang mencari solusi efektif, yaitu operasi laparoskopi. Apakah GERD bisa dioperasi?

Menurut Gading Serpong, ahli bedah gastrointestinal di RS Bethsaida, dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, bedah laparoskopi merupakan metode modern yang menawarkan solusi minimal invasif terhadap masalah GERD yang tidak dapat ditangani dengan terapi medis konvensional.

Berbeda dengan operasi terbuka yang membutuhkan sayatan besar, operasi laparoskopi hanya memerlukan beberapa sayatan kecil. Melalui sayatan ini, dokter memasukkan kamera dan alat bedah khusus untuk memperbaiki katup antara lambung dan kerongkongan yang menjadi penyebab utama naiknya asam lambung. Apa kelebihan dan kekurangan laparoskopi? Pemulihan yang cepat: Salah satu keunggulan utama operasi laparoskopi adalah waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan metode bedah tradisional. Banyak pasien yang menyatakan bahwa setelah prosedur ini mereka dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat. Risiko infeksi rendah: Karena sayatan yang digunakan sangat kecil, risiko infeksi pasca operasi juga rendah. Hal ini membuat operasi laparoskopi menjadi pilihan yang lebih aman bagi banyak pasien. Nyeri Minimal: Prosedur ini biasanya mengurangi rasa sakit setelah operasi. Hal ini membuat pasien merasa lebih nyaman selama masa pemulihan.

 

Operasi laparoskopi direkomendasikan untuk pasien GERD dengan kondisi berikut: Gejala parah dan kronis: Jika gejala GERD parah dan berlangsung lama serta tidak membaik dengan pengobatan. Komplikasi GERD: termasuk esofagitis, striktur esofagus, atau esofagus Barrett, yang berisiko terkena kanker esofagus. Kecanduan obat: Jika perlu menggunakan antasida atau penghambat pompa proton (PPI) terus menerus tanpa perbaikan yang berarti. Efek samping pengobatan: Jika pengobatan jangka panjang menimbulkan efek samping yang mengganggu kualitas hidup Anda.

RS Bethsaida Gading Serpong menawarkan layanan bedah laparoskopi tingkat lanjut untuk pengobatan GERD. Dipimpin oleh Dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, rumah sakit ini lebih memilih pendekatan yang fokus pada kenyamanan dan keamanan pasien.

 

Eko Priatno menjelaskan, laparoskopi untuk pengobatan GERD merupakan pilihan yang sangat efektif bagi pasien yang tidak merespon obat dengan baik. “Dengan teknik ini, kita bisa memperbaiki katup antara lambung dan kerongkongan yang menjadi penyebab utama naiknya asam lambung. Pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional, katanya.

Direktur Rumah Sakit Bethsaida, Dr. Pitono mengatakan: “Kami sangat bangga memiliki fasilitas dan peralatan medis yang lengkap. Dengan menggunakan teknologi terkini, kami dapat memberikan berbagai pengobatan alternatif, termasuk operasi laparoskopi di bawah pengawasan Dr. Eko Priatno. Kami selalu berusaha untuk memberikan kepuasan yang aman, efektif dan pasien terlebih dahulu.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *