Seleb

Cerita Nadine Chandrawinata Kenalkan Kain Batik ke Anak, dari Main Bareng hingga Padu Padan Busana

thedesignweb.co.id, Jakarta Nadine Champrawinata Cinta untuk Kepulauan Sastra, termasuk Batik, tidak diragukan lagi. Sekarang, Dimas Anggar telah memindahkan cinta kepulauan itu kepada kedua putrinya.

Nadine Champrawinata berpendapat bahwa dia memiliki banyak tips untuk mempromosikan cinta seni dan budaya Indonesia di hati anak -anak sejak usia dini. Salah satunya adalah dengan pengenalan kelelawar pada kedua anak mereka.

Tidak perlu membaca sejarah panjang dan arti motifnya, Nadina Champrawinata disajikan kepada anak -anak dengan senang hati atau menarik. Salah satunya sedang bermain.

“Salah satu cara untuk belajar ketika bermain karena anak -anak tidak bisa diam untuk waktu yang lama,” kata Nadine Champrawinata. Kedua, bercerita. Anak -anak sering suka mendengarkan cerita tentang ibu dan ayah mereka.

 

Dalam suasana yang nyaman dan nyaman, Anda dapat menampilkan warna kain batik yang menarik hati bayi sambil berbicara dengan motifnya. Gaya mendongeng yang teduh akan menjadi kenangan manis yang dilewatkan anak -anak ketika mereka tumbuh dewasa.

“(Bagi saya) Sastra ini dibuat sebagai sarana untuk menceritakan kisah. Sastra adalah warisan budaya yang harus kita sampaikan kepada anak -anak, kita harus pindah ke generasi berikutnya,” ungkap Nadine Champrawinata.

“Aku bisa menceritakan kisah -kisah di sana. Bagaimana kita bisa menceritakan kisah ketika dia melakukan sesuatu dan bisa bersemangat dan kemudian bangga,” lanjut ibunya Nadi Djiwa Argar dan Nadi Djala Anggar.

Akhirnya, Nadine Champrawinata memindahkan cinta Batik kepada anak -anak pada saat mencampur dan menggabungkan atau pakaian padat. Nildilah, kedua anaknya, seperti peragaan busana. Nadine Champrawinata menyelipkan batika saat bermain perusahaan dan pertandingan.

“Anak saya adalah seorang wanita dan menyukai peragaan busana. Oleh karena itu, kombinasi (pakaiannya) harus sesuai, jika tidak cocok, itu tidak ingin digunakan,” katanya, lalu menambahkan, “Ya, mungkin itu sedikit suka kukti (batik) sehingga bisa kreatif.”

Nadine Champrawinata mengatakan bahwa Oreo minggu ini, ketika seorang bintang tamu dalam konferensi pers virtual yang disebut “beragam kenangan spiritual, menyajikan edisi khusus kemasan gambar Batik”.

Pada kesempatan ini, direktur pemasaran senior Mondelez Indonesia, Dian Ramadiants, menjelaskan bahwa pengemasan Oreo diperkaya dengan model sastra yang mewakili empat area di Indonesia.

“Empat dokumen dalam pertanyaan itu, Mega Mendung Batik dari Cirbon dalam versi asli Taste. Fabric Palembang Songet dalam Rasa Strawberry. Menenun Senggang Makassar dalam Aroma Blubberry dan Endo Baliese Menenun Mengabaikan Kemasan Cokelat,” kata Dian Ramadiants.

Sementara itu, kepala masalah media dan pemerintah perusahaan, Mondelez Indonesia, Khasma Fitriasari, mengatakan bahwa awal edisi khusus ini adalah bentuk komitmen berkelanjutan terhadap Mondelez Indonesia dalam inovasi dengan menekankan kebijaksanaan budaya lokal.

“Kami bekerja dengan perancang busana era Sokamto. Semoga kehadiran edisi khusus ini akan menjadi motivasi kami untuk menghormati keindahan dan keragaman budaya Indonesia, sambil menciptakan momen yang penuh gairah dengan Oreo,” kata Tasma Fitriasari.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *