Global

THE NEWS Kominfo Siapkan Generasi Melek Digital, Jadi Modal Indonesia Jemput Indonesia Emas 2045

thedesignweb.co.id, Jakarta – Transformasi digital menjadi salah satu elemen penting dalam impian Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mendigitalkan sistem juga merupakan elemen yang tidak boleh dilewatkan. Ekosistem juga harus disiapkan, seperti regulasi dan inovasi.

Tak terkecuali Sumber Daya Manusia (SDM) Digital (yang kemudian disebut Digital Talent) yang dipersiapkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Makanya Kominfo tidak hanya menyediakan infrastruktur, gedung atau tower untuk telekomunikasi dan penyiaran, kami juga memberikan literasi digital. Kami juga memberikan kebijakan digital untuk memperkuat tiga pilar pemerintahan digital, ekonomi digital, dan kewarganegaraan digital, kata Pradhan. BPPTIK Kominfo RI Hamdani Pratama dalam pemaparannya di hadapan peserta Jaringan Jurnalis Korea Indonesia (IKJN) 2024 yang diselenggarakan oleh Korea Foundation (KF) dan Jaringan Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) di Jakarta Jumat (10/11/2024).

Literasi digital, kata Hamdani, penting untuk dipersiapkan agar pengguna atau masyarakat umum dapat mengoptimalkan digitalisasi ketika infrastruktur dan kebijakan sudah siap.

Berdasarkan data yang disampaikannya, Hamdani mengatakan Indonesia membutuhkan 12 juta talenta digital pada tahun 2030, dibandingkan hanya sekitar sembilan juta.

“Dengan adanya gap ini berarti kita harus menyediakan talenta digital yang lebih memadai untuk Indonesia pada tahun 2030, sehingga kita tidak hanya bisa mengandalkan talenta digital asing, peneliti asing, dan tenaga kerja asing di bidang digital, namun bisa mandiri dengan diri kita sendiri. Warga”, jelasnya.

Hamdani sendiri optimis Indonesia akan memenuhi kebutuhan tersebut seiring dengan pertumbuhan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) yang menunjukkan pertumbuhan. Pada tahun 2022, IMDI ​​Indonesia berada pada angka 37,80 dan pada tahun 2024 menjadi 43,34.

Untuk mendorong literasi digital di masyarakat, Kominfo juga menyiapkan Digital Talent Center (DTC) atau Digital Pratibha Kendra di setiap provinsi.

“Kami berharap Digital Talent Center dapat meningkatkan kapasitas lokal atau talenta digital lokal sehingga kita memiliki talenta digital yang beragam di setiap provinsi,” kata Hamdani.

Cominfo berencana memberikan kesempatan kerja bagi peserta talenta digital. Cominfo juga memberikan beasiswa bagi talenta digital yang mengikuti pelatihan di DTC.

Dalam pendidikan literasi, Kominfo juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi internasional, salah satunya Korea International Cooperative Agency (KOICA).

Pada tahun 2024, kerjasama Kominfo dan KOICA akan berlanjut selama 16 tahun.

Kemitraan ini dimulai pada tahun 2007 dengan berdirinya Balai Pelatihan ICT Korea-Indonesia (BPPTIK). Hal ini kemudian dilanjutkan dengan pelatihan dari pemerintah pusat dan daerah di Indonesia pada tahun 2013 dan dukungan terhadap pengelolaan dan operasional BPPTIK pada tahun 2018.

Dengan kemitraan selama beberapa dekade, KOICA dan Kominfo berkomitmen untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia melalui sertifikasi keterampilan TIK, pelatihan, dukungan alumni dan kolaborasi internasional lainnya.

Salah satu fokus utama adalah Sekolah Digital ASEAN – Republik Korea (ROK), dimana BPPTIK berfungsi sebagai pusat sertifikasi bagi peserta masyarakat Indonesia dan ASEAN.

ASEAN – ROK Digital School diharapkan dapat berperan penting dalam mengembangkan sembilan juta talenta digital dan empat juta wirausaha untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *