Kesehatan

DESIGN WEB Gejala Mpox yang Muncul pada Pasien di Malaysia, Ada Demam dan Batuk Diikuti Ruam

thedesignweb.co.id, Jakarta. Kementerian Kesehatan Malaysia telah mengumumkan kasus pertama Mpox, atau cacar monyet, pada tahun 2024. Ini hari Selasa, 2024. 17 September, diumumkan oleh pemerintah Malaysia.

Sebelumnya pada tahun 2023, tercatat sembilan kasus cacar di Negeri Jiran.

Pria tersebut dinyatakan positif terkena Mpox pada hari Senin, menurut Kementerian Kesehatan Malaysia. Gejala demam, sakit tenggorokan, dan batuk dimulai pada tahun 2024. pada 9/11 dan timbul ruam beberapa hari kemudian. 

Otoritas setempat juga melaporkan bahwa pria tersebut tidak bepergian ke luar negeri selama 21 hari sebelum gejala pertama muncul.

Setelah hasil positif Mpox terkonfirmasi, Kementerian Kesehatan Malaysia langsung mengidentifikasi siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan pria tersebut.

“Semua kontak pasien ini sedang diidentifikasi dan kondisinya akan dipantau sesuai dengan prosedur operasi standar yang ketat,” kata Kementerian Kesehatan Malaysia, menurut Channel News Asia. Terinfeksi oleh Mpox Clade II

Kementerian Kesehatan Malaysia menyebut pria tersebut terinfeksi Mpox clade II. 

Perlu diketahui bahwa virus monkeypox ada dua kelas, yaitu kelas I dengan subkelas Ia dan Ib.

Subclade 1a memiliki tingkat kematian (CFR) yang lebih tinggi dibandingkan clade lainnya dan ditularkan melalui berbagai cara penularan. Sedangkan subkelas 1b penularannya terutama melalui hubungan seksual dengan CFR sebesar 11%.

Berbeda dengan clade I, clade II berasal dari Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb memiliki CFR sebesar 3,6%. Clade II memiliki CFR yang rendah dan sebagian besar kasus disebabkan oleh kontak seksual pada tahun 2022. Selama wabah.

Sebelum Malaysia, beberapa negara Asia Tenggara juga melaporkan kasus Mpox pada tahun 2024.

Pada tahun 2024 16 September Departemen Kesehatan Filipina juga melaporkan tiga kasus tambahan Mpox. Selain itu, Vietnam dan Kamboja juga melaporkan kasus cacar monyet pada tahun ini.

Melihat perkembangan Mpox, Profesor Tyandra Yoga Aditama, mantan Direktur Divisi Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Asia Tenggara, meminta Indonesia waspada.

“Mengingat kejadian sehari-hari di dunia dan ASEAN di atas, tentunya kita harus waspada di dalam negeri,” kata Tyandra dalam pesan singkat yang diperoleh Health thedesignweb.co.id.

Untuk meningkatkan kesadaran terhadap Mpox, dilaksanakan lima kegiatan yang disebut lima komponen inti darurat kesehatan (5C) sebagaimana didefinisikan oleh WHO: koordinasi darurat (emergency coordination), pengawasan bersama (joint surveilans), perlindungan masyarakat (community Protection), dan penyediaan kesehatan yang berkualitas. pemeliharaan dan terukur (secure and scalable maintenance) dan akses terhadap tindakan penanggulangan yang ada (access to countermeasures).

“Dengan cara-cara tersebut, kita berharap Mpox tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar di negara kita,” ujarnya. 

Cacar monyet, sekarang dikenal sebagai cacar, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV), anggota genus ortopoxvirus. Genus ini juga termasuk virus cacar yang merupakan agen penyebab penyakit cacar.

Pada tahun 2024 14 Agustus WHO telah menetapkan Mpox berstatus Public Health Emergency of International Concern/PHEIC akibat meningkatnya kasus cacar monyet di Kongo dan negara tetangga.

Status tersebut ditetapkan karena penyakit tersebut bisa menyebar ke luar benua Afrika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *