THE NEWS NASA Temukan Sepasang Lubang Hitam yang Bertabrakan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA dan Observatorium Sinar-X Chandra telah menemukan sepasang lubang hitam supermasif. Menariknya, kedua lubang hitam ini letaknya sangat berdekatan.
Penemuan ini dikutip di situs NASA pada Jumat (13/9/2024) dan dijelaskan secara detail dalam artikel ilmiah terbitan Astrophysical Journal pada 9 September 2024. Kedua lubang hitam raksasa ini hanya berjarak sekitar 300 tahun cahaya.
Keduanya dideteksi oleh panjang gelombang cahaya yang berbeda. Awalnya, para astronom menemukan sepasang lubang hitam ini secara tidak sengaja.
Saat itu, teleskop Hubble menangkap tiga titik cahaya terang di pusat galaksi MCG-03-34-64 yang berjarak 800 juta tahun dari Bumi. MCG-03-34-64 merupakan galaksi kaya gas yang sedang dalam proses bertabrakan dengan galaksi lain.
Ketiga titik ini merupakan indikasi adanya konsentrasi gas oksigen bercahaya yang besar. Namun setelah diteliti lebih lanjut menggunakan sinar-X dari Teleskop Chandra, ditemukan dua titik di antaranya merupakan lubang hitam supermasif.
Kedua lubang hitam yang baru ditemukan ini memiliki massa jutaan hingga miliaran kali massa Matahari. Lubang hitam pada dasarnya tidak terlihat karena tidak memancarkan cahaya, namun sepasang lubang hitam ini bersinar terang.
Para astronom percaya bahwa hal ini terjadi dengan memanaskan gas dan debu yang tertarik oleh gravitasi lubang hitam ke suhu yang sangat tinggi. Pasangan lubang hitam ini juga diketahui memancarkan sinar X berenergi tinggi dan gelombang radio yang kuat.
Para peneliti mengidentifikasinya sebagai inti galaksi aktif (AGN). Dalam jurnal yang sama, para astronom NASA menemukan bahwa kedua lubang hitam supermasif ini pernah menjadi pusat galaksi masing-masing.
Penulis utama penelitian ini, Anna Trindade Falcao menjelaskan, kedua lubang hitam ini merupakan bukti nyata fenomena tabrakan galaksi. Saat diamati, keduanya bahkan terlihat menari sambil berputar-putar.
Pada akhirnya, kedua lubang hitam ini akan terus menyatu dan akhirnya menyatu. Nantinya, kedua lubang hitam raksasa ini akan menghasilkan gelombang gravitasi yang sangat besar.
Hasil tumbukan kedua lubang hitam ini diperkirakan akan melepaskan gelombang gravitasi berenergi tinggi atau gelombang kosmik pada struktur ruang dan waktu. Gelombang gravitasi yang dihasilkan oleh tabrakan lubang hitam supermasif ini dapat dideteksi di masa depan oleh LISA, misi antena interferometer laser yang dipimpin oleh Badan Antariksa Eropa, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2030.
Tapi jangan khawatir, ini akan terjadi sekitar 100 juta tahun lagi.
(Tiffany)