Rekomendasi Tontonan untuk Memperingati Hari Disleksia Sedunia
thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Hari Disleksia Sedunia diperingati pada tanggal 8 Oktober setiap tahunnya. Ada banyak cara untuk mengenangnya, salah satunya adalah dengan mengetahui lebih jauh tentang penyakit tersebut melalui film.
Disleksia merupakan gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, dan mengeja. Penderita disleksia mengalami kesulitan membaca dan menulis dengan cepat tanpa melakukan kesalahan.
Hari Disleksia Sedunia merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai permasalahan tersebut. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pemahaman, penerimaan dan dukungan terhadap penderita disleksia di seluruh dunia.
Cara mudah untuk mengetahui lebih jauh tentang disleksia dan apa yang dirasakan penderitanya adalah melalui film. Berikut rekomendasi film Indonesia yang mengangkat isu disleksia:
1. Ikhsan, Mama Aku Cinta Kamu (2008)
Dirilis pada tahun 2008, film Ikhsaan, Mama I Love You disutradarai oleh Rico Bradley. Fachri Mohammad dan Mohammad Farooq ada di film ini. Sesuai dengan judulnya, film ini bercerita tentang Ikhsaan yang dianggap idiot oleh teman-temannya karena sudah dua kali bolos. Hal ini mempengaruhi perilaku Ikhsaan di sekolah, dimana ia sering bertengkar dengan mereka.
Setelah dikeluarkan dari sekolah, orang tua Ikhsaan memutuskan bahwa Ikhsaan perlu disekolahkan di pesantren. Ternyata kedisiplinan sekolah justru menghalangi Ikhsan untuk maju.
Akhirnya guru baru bernama Haroon menyadari bahwa Ikhsaan menderita disleksia. Aaron juga menderita penyakit ini di masa kecilnya.
2. Kehidupan yang Luar Biasa (2016)
Film Wonderful Life dibuat pada tahun 2016. Film yang disutradarai oleh Agnes Mackie ini merupakan film keluarga dramatis yang diangkat dari novel berjudul sama karya Amalia Prabowo.
Untuk versi filmnya, skenarionya ditulis oleh Jenny Joseph. Film tersebut sekaligus menjadi debut Rio Divanto sebagai produser.
Tak hanya dari novel, cerita dalam film ‘Wonderful Life’ sebenarnya merupakan kisah nyata penulisnya. Amalia merupakan seorang single parent yang memiliki seorang putra bernama Akil. Film tersebut mengajak penonton untuk mengikuti perjalanan Amelia bersama Akil menjalani berbagai perawatan.
3. Juli pada bulan Juni (2005).
Juni di bulan Juli merupakan sinetron Indonesia yang tayang pada tahun 2005. Sinetron ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang menderita disleksia.
Disutradarai Guntur Sohardjanto, proses produksi memakan waktu tiga bulan. Juni Juli tayang di RCTI pada 23 Juni 2005. Sinetron ini sukses meraih penghargaan di sembilan kategori sekaligus di Festival Film Indonesia 2005.
4. Alfabet (2015)
Serial televisi lain yang juga mengangkat isu disleksia adalah Alphabet. Diproduksi oleh Screenplay Productions, serial televisi Indonesia ini tayang perdana pada 7 Desember 2015 di SCTV.
Serial ini dipimpin oleh Rudy Aryanto, Bobby Harlembang, dan Yogi Yose. Pemainnya adalah Rizky Nazar, Michelle Judith, dan Adipati Dolken.
Penulis: Resla