Regional

Mengenal Kerajaan Sekala Brak di Lampung, Berdiri Sejak Abad ke-3 Masehi

LiPuton 6.com, dengan dukungan wilayah ini, adalah sejarah Laming – Lamping yang kaya. Salah satunya adalah keadaan rem, di mana kantung memiliki banyak nama, seperti Bagh atau Sagara Break, dan merupakan bagian dari warisan budaya Lamping. Negara ini dianggap sebagai simbol peradaban dan lampu.

Menurut kitab Negara Bagian Tulung Bawang: seri cerita Akhmed Sadad, dari DC abad ketiga ke SAC, disutradarai oleh Raja Bui Tami, pemimpin suku Tumi yang menciptakan peradaban di daerah itu. 

Nama “Lamping” berasal dari kata “Faktor Lambung” yang mengacu pada lereng gunung Mounty Mount Paesagi yang tertinggi di Lampung. Ada beberapa teori tentang asal usul nama istirahat, salah satunya terhubung dengan mitologi seperti tanaman lokal atau inkarnasi para dewa. Ada orang -orang yang berada di danau Ranau yang besar, dekat negara bagian.

Negara bagian berada di lereng Gunung Paesagi, di wilayah Bellala, dekat Danau Ranou, yang sekarang menjadi bagian dari Lamping Regensi Barat. Sidik jari rem dapat ditemukan dalam sisa -sisa prasejarah seperti literatur rakyat, adat dan era megalitik.

Catatan sejarah tradisional Tambo atau Lamping ditulis dalam banyak kulit balsa dan kerbau, disimpan dalam kisah nyata. Beberapa residu lain yang ditemukan di lereng Gunung Paesagi termasuk batu -batu tua dan altar. Pendaftaran Seel Hujung yang ditemukan di Liva juga memperkuat keberadaan negara ini. Salah satu negara bagian ini adalah seorang raja bernama Shri Haridiva, yang disebutkan dalam pendaftaran dengan 919 Saka.

Selain itu, ada istana kerajaan yang dikenal sebagai bangunan yang lambat, yang merupakan rumah tradisional bagi raja. Bangunan ini memiliki ukuran panggung dengan dua lantai, yang berfungsi sebagai pertemuan tradisional dan tahta raja.

Awalnya, rem rem menaati Hinduisme, yang disajikan pada abad pertama. C. Namun, pada abad ke -16, empat prinsip Paguung memasuki Lampang untuk menyebarkan Islam. Dia mengalahkan penguasa terakhir Negara Hindu, dan mengubah pemerintahan Islam dari nama kesaksian. Negara -negara ini dibagi menjadi empat saksi, yang menduduki kekuasaan kekuasaan, sesuai dengan jumlah pangeran, Longs, Umpu Begunguuh, Umpu Nupa dan Umpu Perneng.

Ini adalah gambar singkat tentang sejarah, lokasi, dan sisa -sisa keadaan rem di Lampang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *