BNN Gerebek Rumah Mewah yang Dijadikan Laboratorium Narkoba di Serang Banten
LIPUTON 6. Yang menderita adalah bahwa warga negara yang merangsang korektif di balik Bar Penjara Operator (WBP).
“Keberhasilan paparan kasus ini belum dipisahkan dari peran aktif perusahaan dalam memberikan informasi tentang BNN, Polly, BPOM dan Kementerian Kehakiman dan Kementerian Hak Asasi Manusia dan Obat -obatan,” kata BNN, Cominnus Martinus Hukam, City Serang, Bunt, Busten, Selasa (210).
Secara keseluruhan, ada 971.000 tablet PC senilai RP145,6 miliar. Kemudian pil Tryhyxfenidail adalah 2.729.500 senilai 5,4 miliar rp, kemudian bubuk untuk bahan tramadol dapat menghasilkan 1,5 juta item dan nilai 1,5 juta, dan nilai 10 tersangka disita.
Pengumuman akan diluncurkan dengan penyelidikan dan pengawasan 16 keranjang dengan tablet PC pada hari Jumat, 27 September 2024, dan hasilnya, terdakwa untuk DD, ditangkap. Pengembangan kemudian dikembangkan dengan mencari rumah di daerah taktis di kota Serang, kelinci, yang menjadi laboratorium tersembunyi untuk membuat obat berat.
Pengembangan berkembang sebagai pengawas produksi, bahan obat BN dan penangkapan administrator keuangan BN, diikuti oleh pengontrol (WBP) dan bertindak sebagai pembeli FS (WBP).
Keesokan harinya, tim BNN di Sirakas, Jakacarta, melakukan tes dan mencari beberapa rumah pada hari Sabtu, 28 September 2024. Kemudian di Lembong, Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, Bantn di kota Serang.
Dari hasil ini, banyak tersangka lain telah dilestarikan, seperti AC (obat obat keras), JF (produsen keras -ke -ed), bahan HZ dan LF dan pemasok pengemasan. Akhirnya, terdakwa HZ ditangkap di Jakacarta pada hari Senin, 30 September 2024.
“Tim BNN menemukan dua unit mesin cetak bubuk dan paracetamol dari rumah HZ di pelintas -oleh Ribo di Jakacarta timur,” jelasnya.
BNN menyita banyak bukti dari berbagai tempat, seperti empat unit cetak tablet, yang dapat menghasilkan 2 hingga 15 ribu item per jam. Kemudian dia adalah unit mixer atau mixer, ke penyegelan vakum yang digunakan untuk menekan paket PCC,
Selanjutnya, 1,4 kg parasetamol, mikrokristalin selulosa 310 kg, natrium pati glikotat 184 kg, metanol, laktosa, magnesium sterre dan povidone.
Berdasarkan informasi sebagai pengontrol, ia membeli mesin pencetakan pil 2016 untuk RP. 80 juta dan pada 2019, untuk Rp120 juta. Kemudian, mesin yang membingungkan dibeli oleh penjahat seharga RP17,5 juta pada tahun 2016.
.