Perusahaan India Kembangkan Vaksin Mpox, Targetkan Hasil Positif Setahun ke Depan
thedesignweb.co.id, Jakarta Produsen Vaksin dan Imunobiologi dari India Serum Institute of India (SII) saat ini sedang mengembangkan vaksin Mpox. Harapannya, ada hasil yang baik di tahun mendatang
“Mengingat deklarasi WHO mengenai darurat kesehatan global akibat wabah Mpox, SII berupaya mengembangkan vaksin penyakit ini untuk menyelamatkan jutaan nyawa yang mungkin berisiko,” kata Direktur Jenderal SII, Adar Poonawalla, pada Rabu. , 21 Agustus 2024.
“Mudah-mudahan, kami akan mendapat lebih banyak pembaruan dan kabar baik untuk dibagikan dalam satu tahun ini,” katanya, menurut laporan The Times of India.
Saat ini sudah ada vaksin untuk melawan Mpox. Indonesia juga telah membuat program vaksinasi Mpox pada tahun 2023. Kemudian vaksin Mpox dilakukan pada 495 sasaran.
Kemudian pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI mencari 4 ribu dosis vaksin Mpox untuk sekitar 2000 sasaran yang merupakan kelompok berisiko. Kelompok yang dimaksud adalah para pecinta laki-laki dan orang-orang yang dekat dengan isu-isu positif di Indonesia.
“Pada tahun 2024, kami merencanakan 4.450 dosis vaksin, yaitu 2.225 sasaran dengan 2 dosis per orang,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Dr. Yudhi Pramono, kata dr. Yudhi Pramono. Minggu, 18 Maret 2024.
Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV). Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Penularannya secara langsung, penyakit ini bisa menular melalui kontak dekat dengan cairan tubuh atau luka di kulit orang yang terinfeksi. Penyakit Mpox dapat menular melalui kontak langsung pada kulit atau mukosa, termasuk kontak seksual.
Sedangkan kontak tidak langsung terjadi melalui sentuhan benda atau droplet yang terkontaminasi. Penularan penyakit melalui droplet seringkali memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan, sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau melakukan kontak dekat dengan kasus tersebut dapat tertular.
Orang yang sering berganti-ganti pasangan saat berhubungan seks berisiko terkena Mpox, terutama pria yang berhubungan seks sesama jenis, kata Yudhi dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker jika merasa kurang enak badan. Jika muncul gejala cacar monyet berupa kulit kering atau koreng, segeralah memeriksakan diri ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Mpox memiliki dua subtipe utama, Clade I dan Clade II. Clade I berasal dari Afrika Tengah dan dikenal lebih mematikan, dengan case fatality rate (CFR) sebesar 11 persen. Penularan penyakit Clade I terjadi melalui beberapa cara, termasuk penularan seksual.
Sedangkan Clade II berasal dari Afrika Barat dan memiliki angka kematian lebih rendah, sekitar 3,6 persen. Clade ini menyebar terutama melalui hubungan seksual dan merupakan spesies yang ditemukan di Indonesia.
Pada periode 2022 hingga 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus Mpox di Indonesia. Yudhi mengatakan, pasien Mpox yang sembuh sebanyak 87 orang, dan satu pasien sembuh.
“Yang ini sedang dalam masa penyembuhan, karena baru terjangkit pada Juni lalu, jadi sekarang masih dalam pengobatan,” kata Yudhi pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Sehingga pasien Mpox ke-88 itu tetap melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan.