Mengenal Kyushoku Makan Siang Gratis di Jepang, Seperti Program Makan Bergizi Prabowo?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto diketahui memiliki program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan setelah dilantik pada November 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah berencana membentuk lembaga yang akan mengelola makanan bergizi gratis.
Uji coba program Makan Gratis Bergizi (MBG) bahkan sedang berlangsung di Kota Tangerang, Banten. Sidang Presiden terpilih Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka rencananya akan berlanjut hingga November 2024.
Penjabat Wali Kota (Pj) Tangerang Nurdin mengatakan uji coba ini akan berlanjut hingga tiga bulan ke depan untuk melihat apakah ada hambatan dan hambatan di daerah tersebut atau tidak, sebelum program MBG benar-benar dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
“Latihannya 1 (Agustus)… sidangnya tanggal 5 sampai 9 Agustus, sekolahnya sudah kita putuskan semua. “Kemudian setelah ini kita akan melakukan ‘kebiasaan’, dilakukan selama tiga bulan,” kata Nurdin.
Untuk menerapkan ‘kebiasaan’ tersebut, setiap sekolah akan bergiliran menerima makanan bergizi gratis setiap harinya. Sekitar seratus sekolah dasar dan menengah akan berpartisipasi dalam tiga bulan ini.
Langkah membiasakan makan siang gratis ini dilakukan DPRD Kota Tangerang untuk mengetahui apa saja kendala dan tantangan dalam pelaksanaan program MBG. Tidak hanya pelajar saja yang mendapat makanan gratis, namun juga UMKM yang menyediakan menu-menunya.
“Kami juga ingin tahu peluang apa saja yang bisa kami temukan, makanya kami perpanjang menjadi tiga bulan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Tangerang juga telah menunjuk UMKM untuk menyediakan makanan bergizi. Saat ini terdapat lebih dari 300 perusahaan UMKM di Kota Tangerang, namun baru 167 yang memiliki sertifikat dan layak mendapat izin.
“Kami sudah menyiapkan 5 menu, jika siswa tidak suka dengan menu tersebut akan kami ubah,” ujarnya.
Seperti halnya Prabowo yang memberikan makanan kepada siswa sekolah, Jepang juga memiliki program serupa yang disebut kyushoku.
Seperti apa program Kyushoku dan bagaimana penerapannya?
Press officer Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Ryutaro Kubo, kyushoku memperkenalkan makanan gratis ala Jepang dalam program Liputan6 Update beberapa waktu lalu.
“Di Jepang sudah ada program seperti makanan bergizi gratis yang disebut kyushoku yang dimulai pada tahun 1899 di Prefektur Yamagata. Pada tahun 1923, pemerintah Jepang mulai membantu sekolah-sekolah dengan program kyushoku, sehingga kyushoku menyebar ke seluruh Jepang hingga saat ini, ” ujar Kubo tentang Asal Usul Program Makan Siang Gratis.
Kubo yakin Indonesia dapat mempelajari studi kyushoku ini dan mendorong kerja sama Indonesia-Jepang di masa depan. Kubo mengatakan, “Saya sangat yakin bahwa Indonesia memiliki arti penting dalam mempelajari dan mempraktikkan kyushoku Jepang, serta mengembangkan kerja sama dengan pemerintah Jepang.”
Menurut Kubo, program kyushoku awalnya dilaksanakan untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu. Kubo menjelaskan, “kyushoku dimulai pada tahun 1899 sebagai program untuk siswa dari keluarga miskin. Siswa menerima kyushoku secara gratis. Program kyushoku terus beroperasi hingga saat ini dan berubah sesuai kebutuhan.”
Meskipun program ini awalnya dilaksanakan dengan tujuan sederhana, kini kyushoku dilaksanakan untuk mencapai beberapa tujuan ganda. Hal ini menjadikan program kyushoku lebih dari sekedar makan siang gratis, tetapi juga mengajarkan banyak hal kepada siswa Jepang.
Menurut Kubo, berdasarkan kyushoku dalam Undang-Undang Sekolah tahun 1954, kyushoku mempunyai tujuh tujuan, yaitu: Memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui nutrisi yang tepat. Memperdalam pemahaman tentang makanan dan mengembangkan penilaian untuk gaya hidup makan sehat dan kebiasaan makan yang baik. Mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan kerjasama. Memperdalam pemahaman tentang manfaat alam, serta mengembangkan semangat menghargai kehidupan dan alam, serta sikap berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan hidup. Pahami bahwa gaya hidup makanan didukung oleh kerja keras banyak orang dan hargai. Pelajari tentang budaya makanan tradisional. Pemahaman yang memadai tentang produksi pangan, distribusi dan konsumen.
Kyushoku sendiri tidak 100% didanai oleh pemerintah Jepang, namun program ini juga memerlukan kontribusi sebagian yang “kecil” dari orang tua atau wali siswa.
“Pemerintah daerah yang bertanggung jawab pada masing-masing pusat menanggung biaya-biaya yang diperlukan, seperti biaya fasilitas dan pegawai. “Namun orang tua/wali hanya membayar bahan-bahannya saja, tapi jumlahnya sedikit,” kata Kubo.
Meskipun orang tua/wali siswa harus membantu membiayai program ini, namun tetap ada keringanan bagi keluarga yang tidak mampu. Kubo menambahkan, “Bagi orang tua/wali siswa yang kesulitan membiayai materi, bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah kota.”
Saat ditanya mengenai proses dan tata cara pemberian kyushoku kepada pelajar Jepang, Kubo menyampaikan 4 poin sebagai berikut: Menu harus disusun berdasarkan standar gizi yang disyaratkan oleh pemerintah pusat atau kementerian. Menu ini disusun berdasarkan kesehatan siswa. Menu sebaiknya terdiri dari makanan pokok (seperti roti, nasi, mie), susu, dan lauk pauk (seperti ayam dan ikan). Kyushoku digunakan di sekolah sebagai sumber pendidikan. Setiap dewan regional menggunakan bahan-bahan khusus untuk masing-masing daerah. Persiapan Kyushoku terdiri dari 3 jenis. Pertama, memasak dilakukan untuk siswa sekolah di dapur sekolah. Kedua, kyushoku dimasak untuk siswa dari beberapa sekolah di dapur bersama yang mendistribusikan kyushoku ke setiap sekolah. Ketiga, kyushoku dimasak untuk siswa di berbagai sekolah oleh Dabur, sebuah perusahaan swasta yang mendistribusikannya sebagai bekal makan siang. Di sekolah, para siswa sendiri bertanggung jawab menyebarkan kyushoku di dalam sekolah secara bergilir. Bagi pelajar, kyushoku tidak hanya merupakan kesempatan untuk makan siang, tetapi juga merupakan kesempatan penting untuk mempelajari budaya kerjasama, pendidikan, disiplin dan kemandirian.
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1899, Kyushoku terus beroperasi hingga saat ini. Namun, ada saatnya kyushoku harus dihentikan sementara.
“Program kyushoku terpaksa dihentikan sementara selama Perang Pasifik hingga tahun 1945. Setelah perang berakhir, pedoman penyebaran kyushoku ditetapkan pada tahun 1946, sehingga kyushoku dilanjutkan kembali,” kata Kubo.
Meski menghadapi jeda ini, kyushoku tetap ada dalam kebijakan pemerintah Jepang dan dalam kehidupan sehari-hari pelajar Jepang. Menurut Kubo, strategi tersebut dapat diterapkan secara berkelanjutan karena program ini juga digunakan untuk mendidik siswa. Pendidikan inilah yang membuat pelajar Jepang menjaga kyushoku untuk generasi mendatang.
“Saya ingin tegaskan, jika yang dibagikan hanya sembako maka program tersebut akan selesai jika anggaran sudah habis. Sementara jika program seperti kyushoku yang selama ini diterapkan di Jepang juga diperkenalkan di Indonesia, maka siswa tidak hanya bisa makan saja. gratis, makanan yang sesuai dengan gizi yang baik, “Tetapi mereka juga bisa memikirkan pola hidup makan yang sehat dan mempelajari budaya kerjasama, sopan santun, disiplin dan mandiri. Kemudian mereka juga bisa menerapkannya pada generasi berikutnya. ke Jepang, sumber daya manusianya juga akan berkembang,” kata Kubo.