Kisah Taruna Ikrar, PNS Pertama yang Diangkat BPOM Kini Jadi Kepala
LIPUTAN6.com, Jakarta – Taruna Ikrar sekarang secara resmi menjadi kepala Administrasi Makanan dan Obat -obatan Indonesia (BPOM) dan menggantikan Penny K. Lucito. Peresmian telah menjadi momen khusus bagi siswa komitmen, karena ia kembali ke sebuah organisasi yang telah ia kemukakan sebagai pegawai pemerintah (PNS) sejak awal. Taruna Ikrar Pekerjaan Awal di BPOM
Taruna Ikrar memulai perjalanannya ke BPOM sebagai karyawan pertama yang ditunjuk langsung oleh organisasi. “Saya adalah pegawai pemerintah pertama yang menunjuk BPOM secara independen. Pada waktu itu, hanya sekitar 40 orang yang diterima,” katanya.
Dengan pengorbanan penuh, siswa telah mengalami pekerjaan mereka di BPOM dari bawah. Dia mulai bekerja sebagai karyawan biasa, tetapi berkat kerja keras dan kemampuannya, Tarona Icra memiliki kesempatan untuk terus mendidik di luar negeri. “Salah satu karyawan biasa, saya punya tugas, tetapi di seluruh dunia. Kami ditunjuk di luar negeri,” tambahnya. Taruna Ikrar: kembali ke rumah
Sekarang, setelah pengalaman perjalanan panjang di rumah dan luar negeri, Taruna Ikrar kembali ke BPOM. Kali ini adalah pemimpin tertinggi. “Ini seperti pulang ke rumah,” katanya pada perasaannya.
Dia merasa bahwa tugas baru ini adalah keyakinan luar biasa bahwa dia berkewajiban memberikan yang terbaik untuk organisasi yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya.
Taron Akler menekankan bahwa situasi ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan bagian dari tanggung jawab besar untuk memantau keselamatan dan kualitas obat -obatan dan makanan di Indonesia.
“Kami tahu bahwa organisasi ini sangat penting,” katanya. “BPOM memiliki dampak langsung pada semua kebutuhan dasar rakyat Indonesia dan memiliki lebih dari 282 juta orang.”
Seorang pria yang lahir di Makasar pada 15 April 1969, mengukir banyak pencapaian di bidang farmasi, kardiovaskular dan ilmu saraf. Dia juga dikenal sebagai pemegang paten metode pemetaan otak manusia yang diperolehnya pada tahun 2009.
Setelah menyelesaikan studinya di departemen medis, Universitas Hassan Al -Din, Makasar, pada tahun 1997, Taruna Ikrar melanjutkan dengan apotek di Universitas Indonesia. Dalam video yang diunggah ke YouTube dari Universitas Malahayati, dinyatakan bahwa siswa adalah anak -anak kelima dari sepuluh saudara kandung.
Tarona Akler menerima beasiswa untuk melanjutkan pelatihan spesialis penyakit jantung di Universitas Nigata, Jepang. Kemudian, ia berpartisipasi dalam program ilmu saraf di Fakultas Kedokteran, Universitas California, Amerika Serikat.
Sepanjang karirnya, ICRA Toron memiliki berbagai posisi strategis, termasuk spesialis laboratorium di Departemen Neurologi dan Neuropati di University of California, Irvine, dan Amerika Serikat. Selain itu, ia juga anggota tim pengembangan obat dan vaksin waktu di ASGCT, California, Amerika Serikat.
Taron Akler ditunjuk sekali pada 11 Februari 2023, seorang profesor di University of Malahati di Lampong. Namun, Menteri Pendidikan, Budaya, Penelitian dan Teknologi (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Ma’imim Makarim, mencabut gelar ini melalui perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemulihan gelar profesor dalam urutan Menteri Penelitian dan Teknologi No. 48674/m/07/07/2023 tentang keseimbangan posisi belajar guru, yang diterbitkan pada 30 Agustus 2023.
Sebagai tanggapan, Tarona Icara, seorang Maxsar, menjelaskan bahwa ada perbedaan administratif antara Universitas Malaya dan Kementerian Pendidikan dan Budaya.
“Ini bukan masalah hukum, tetapi ada perbedaan administrasi antara peringkat universitas antara University of Malayati dan Kementerian Pendidikan dan Budaya,” kata Taron Akler dalam sebuah pernyataan pada November 2023.
Dia juga menambahkan bahwa dia memiliki master lain sejak 2017.
“Saya juga memiliki diploma dari profesor lain sejak Januari 2017, yang telah diluncurkan oleh Universitas Kesehatan Pasifik di Amerika Serikat di bidang ilmu biomedis,” katanya.
Ketika Tarawan Agus Panto pernah menjadi Menteri Kesehatan, Taruna Ikrar diangkat menjadi Ketua Dewan Medis Indonesia (KKI), agen yang bertanggung jawab untuk pendaftaran dokter, lulusan domestik dan asing. Berjalan di arena internasional
Kadet Ikrar juga memainkan peran penting di bidang internasional. Dia adalah direktur anggota besar Badan Kesehatan Internasional (IAMRA) atau Dewan Medis Internasional pada 2021-2024.
Tarona terpilih pada pukul 11:00 pagi Washington DC, Amerika Serikat, di Kongres IIMRA pada tahun 2021, yang diadakan hampir 26 Oktober 2021. Kongres Kemitraan adalah 200 anggota IIMRA dari berbagai negara.
Selain itu, Tarona Akler juga adalah wakil presiden Indonesia (PB IDI) selama periode 2000-2003, memperkuat bagiannya di dunia medis, baik nasional maupun internasional.