Berita

Akhirnya, Satu Predator Seks Anak Panti Asuhan Darussalam Tangerang Ditangkap

LIPUTAN6.com, Jakarta Yandi Supriyadi (28) ditangkap oleh polisi untuk menghindari pelecehan seksual Darussalam, sebuah panti asuhan di daerah Pinang di Kota Tangerang.

“Dalam kasus kekerasan seksual anak di Darussalam, panti asuhan, tersangka curiga pada waktu itu, tetapi pada hari Kamis, 7 November, DPO menerbitkan DPO tentang Yandi Supriyandi, Meta, Meta, Meton, Meton, Meton, Meton, Meton Terbaik, Metode Terbaik (11/8/2024) Saya menerbitkan DPO di DPO.

Tim penyelidikan polisi Metro Tangerang sering mendeteksi keberadaan predator seks pada anak -anak yang pindah ke tempat untuk menghindari penelitian polisi. Oleh karena itu, tersangka terakhir diketahui berada di tengah -tengah wilayah Empat Lawang Palembang. Bahkan, selama pelarian, Yandi bekerja di empat pabrik pertanian Lawang.

Kepala kepolisian berkata, “Jadi dia ingin berbelanja karena dia ingin berbelanja, jadi diduga pasar dijamin. Selama pelarian, dia tersembunyi di pertanian, dan kami perhatikan ketika kami pergi ke kota untuk membeli setiap hari.”

Menurut pengamatan polisi, Yandi, yang melarikan diri dari buronnya, melarikan diri ke daerah Padang Sutra Barat.

“Hal yang jelas tentang deteksi kami adalah bahwa Padang, Palembang, dan akhirnya menangguhkan kecurigaan dalam 4 Lawang. Faktanya, dalam pemantauan kami, ia mencoba untuk pergi ke identitasnya dalam pemantauan kami. Dia juga memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang tua dari salah satu korban dan menyarankan untuk menyerah.” Dikatakan.

Sebelumnya, polisi menangkap Suderman (49) sebagai ketua Darussalam Annuhan Nur Orphanage Foundation dan menangkap Yusuf Bachtiar (29) sebagai manajer panti asuhan. Keduanya ditunjuk sebagai kecurigaan pelecehan seksual terhadap anak -anak angkat.

 

Ketua Darussalam telah menyatakan bahwa yayasan dan organisasi Panti Asuhan Nur, Suderman (49) dan Yusuf Bachtir (29) tidak memiliki gangguan mental. Ini didasarkan pada hasil tes yang dilakukan oleh psikologi Biro SDM Metropolitan Jakarta.

Keduanya ditunjuk sebagai keraguan dan ditahan karena pelecehan seksual pada panti asuhan.

Mahkamah Agung Polisi Jaya, kepala Kepala Polisi Ade Aryam Indradi, mengatakan partainya disimpulkan oleh tim uji.

“Ternyata dua tersangka tidak ditemukan atau tidak menunjukkan gejala klinis psikologis,” kata Ary kepada wartawan pada hari Rabu (16/10/2024).

Hades menjelaskan bahwa kedua keraguan itu masih dalam proses.

Dalam hal ini, para penyelidik polisi Metro Tangerang bekerja dengan psikologi Biro SDM Metropolitan Jakarta. Tes psikologis menggunakan tiga metode.

Hades berkata, “Pengamatan pertama. Wawancara kedua dan metode ketiga memimpin tes keraguan.

Sementara itu, polisi kota besar Jakarta membantu anak -anak panti asuhan. Psikiater juga diselidiki menggunakan dua metode: observasi dan wawancara.

Ade Ary berkata, “Oleh karena itu, itu untuk dibicarakan, menceritakan kisahnya, dan untuk mendukung penyembuhan trauma untuk mendorong anak -anak dan korban lainnya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *