Profil Patrick Kluivert, Legenda Belanda yang Kini Tangani Timnas Indonesia
LIPUTAN6.com, Jakarta – Patrick Stephan Kluist lahir pada 1 Juli 1976 di Amsterdam, Belanda, dan merupakan salah satu penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola Belanda. Kariernya sebagai pemain dan pelatih telah meninggalkan jalur yang dalam di bidang sepak bola internasional.
Kluivert memulai karirnya di Ajax Amsterdam, bagian dari generasi emas tahun 1990 -an. Salah satu momen paling ikonik adalah gol kemenangannya melawan AC Milan di final Liga Champions 1995, yang menjadikannya pencetak gol bungsu dalam sejarah pada usia 18 tahun bersama dengan Ajax, ia juga memenangkan Piala Super UEFA dan Piala Antarbenua tahun yang sama.
Pada tahun 1998, Patrick Kluiser bergabung dengan Barcelona dan mencapai puncaknya di puncak karirnya. Dalam enam musim, ia mencetak 124 gol dalam 249 pertandingan dan memenangkan gelar Liga 1998/1999. Di Camp No, ia membentuk duet mematikan dengan Rivaldo.
Selain Ajax dan Barcelona, Kluisert juga bermain untuk AC Milan, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven dan Lille. Meskipun penderitaan cedera telah menghambat penampilannya di beberapa klub ini, ia masih menunjukkan kualitas striker kelas dunia.
Di tingkat internasional, Kluivert bermain untuk tim nasional Belanda dari tahun 1994 hingga 2004. Dia mencetak 40 gol dalam 79 pertandingan, menjadikannya pencetak gol terbaik untuk Orange sampai Robin Van Persie mencetak rekor dalam rekor pada tahun 2013. Salah satu penampilan terbaiknya adalah kinerja terbaiknya pada tahun 2000 sebagai pencetak gol terbanyak di Eropa dengan lima gol.
Setelah pensiun pada tahun 2008, Crucet beralih ke manajemen. Dia mulai sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar, dan kemudian bekerja melalui pelatihan tim yang berbeda dan menjadi karier direktur olahraga.
Kluivert membantu Louis Van Gaal untuk menyelesaikan Belanda dengan tempat ketiga di Piala Dunia FIFA 2014. Dia juga memimpin tim nasional Kuraco dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan Piala Karibia.
Pada tahun 2019, Kluisert kembali ke Barcelona untuk melayani sebagai direktur Akademi De La Masia untuk mengembangkan bakat muda klub.
Sekarang, ia telah menerima tantangan dari PSSI untuk membantu tim nasional Indonesia memenuhi syarat untuk Piala Dunia 2026.
Sebagai pemain
Juara Liga Champions (1995) dan Ajax
Kejuaraan La Liga (1998-99) dan Barcelona
2000 pencetak gol euro Eropa (5 gol)
Sebagai pelatih
Bantu Jong Twente memenangkan gelar Liga Cadangan Belanda.
Berkontribusi pada pengembangan pemain muda melalui Akademi La Masia Barcelona.