Kesehatan

Pertama di Indonesia Operasi Penggantian Lutut Menggunakan Teknologi Velys Robotic

Liputan.com, Jakarta Bapak Mega Dermi (60) menjadi pasien pertama di Indonesia yang menjalani operasi penggantian lutut dengan teknologi robot Velis.

Penggantian lutut berhasil dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih di Rumah Sakit Medis Jakarta di bawah bimbingan Prof. Nicholas C. Budiparama MD, PHD, SpOT(K) FICS. Tepatnya 11 Juli 2024

Diawali dengan keluhan nyeri lutut, aktivitas Sri pun terhambat. Lutut yang sakit hingga sulit menaiki tangga dan shalat Beberapa waktu lalu, saat menginjak usia 60 tahun, ia memutuskan untuk menjalani pengobatan agar bisa kembali aktif beraktivitas hingga tua.

“Saya tidak mau menjadi tua, saya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya duduk di kursi roda, jadi saya mencari pengobatan lutut,” kata Mr.

Setelah berkonsultasi dengan Prof Nico dan berbagai tes, lutut sebelah kiri memerlukan perawatan bedah.

Mengenai metode operasi penggantian lutut, pada saat konsultasi beliau diberikan pilihan untuk menggunakan metode konvensional atau robotika Velis. Wanita berambut panjang itu pun konsisten memilih Velis Robotics

“Operasinya hari Kamis, lalu hari Sabtu bisa jalan pakai alat bantu jalan. Lalu sesampainya di rumah bisa jalan kaki, kalau terjatuh bawa tongkat,” kata Pak.

Setelah operasi, pria tersebut kini bisa berjalan. Ia harus menjalani fisioterapi tiga kali seminggu untuk menunjang penyembuhannya 

Bapak Veli menjalani operasi penggantian lutut di RS Medistra Jakarta dengan menggunakan teknologi robot. Merupakan teknologi yang dikembangkan di Amerika dan banyak digunakan di banyak negara Eropa. Penggunaan teknologi ini membantu operator, dalam hal ini dokter, sehingga hasil pembedahan lebih akurat dibandingkan metode tradisional.

Profesor Nico mengatakan bahwa teknologi ini memiliki fitur terbaik dan lebih nyaman bagi pasien, sulit tetapi rasa sakitnya sangat berkurang.

Teknologi robotik Velis membantu ahli bedah membuat rencana virtual. Dari posisi implan, ligamen mulai tidak stabil dan rusak seiring dengan perubahan bentuknya

Hal ini dilakukan sebelum Anda mulai memotong tulang selama operasi, kata Prof. Niko dalam temu media di RS Medistra Jakarta pada Kamis, 9 Agustus 2024.

Selanjutnya pemotongan tulang dilakukan dengan bantuan robot berdasarkan rencana yang telah disusun

“Keuntungan lain menggunakan robotika Velis adalah Anda dapat memeriksa hasil pemotongan demi pemotongan,” kata Mann, yang menjabat sebagai presiden APAS (Asia Pacific Arthroplasty Society 2020–2022)

 

Profesor Niko mengatakan ada perbedaan signifikan antara metode tradisional dan pekerjaan yang dilakukan dengan robotika Velis.

“Ada perbedaan yang signifikan antara hasil cangkok tulang di mana kita harus yakin dengan apa yang disarankan oleh robot,” ujarnya. 

Namun, waktu terbang dokter yang mengoperasi dalam hal ini sangat menentukan keberhasilannya 

Profesor Nico mengingatkan, yang terpenting dalam operasi itu adalah orang yang memegang senjata, dokter yang mengoperasikan peralatan tersebut. Oleh karena itu, jam terbang operator sangat diperlukan saat menggunakan robot ini

“Sekali lagi yang terpenting adalah memiliki dokter yang terlatih untuk melakukan operasi,” kata Profesor Nico.

Pendapat serupa juga diungkapkan Kiki Novito, Konsultan Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RS Medistra, bahwa ketika seorang dokter bekerja dengan peralatan dan teknologi, ia harus menggunakan ilmu pengetahuan.

“Orang di balik senjata membawa ilmu yang sebenarnya. Meski teknologi ini berbasis data, ada seni saat melakukan operasi, jelas Kiki, perlu sentuhan pengalaman dokter sebelumnya untuk menentukan tugas dan menghasilkan hasil operasi yang baik.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *