Mercedes-Benz Setop Produksi Citan dan T-Class Mulai Tahun Depan, Ini Alasannya
LIPUTAN6.com, Jakarta-Mercedes-Benz telah mengumumkan keputusan besar untuk menghentikan produksi dua model kecil van, termasuk Citan dan Kelas T, tahun depan.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk lebih berkonsentrasi pada segmen yang berukuran sedang dan besar karena menawarkan manfaat yang lebih besar.
Resolusi produksi akan dilakukan pada struktur yang dimiliki oleh Renault Van Maubuge, Prancis, di mana kelas model Citan dan T saat ini dirakit dengan mobil Renault Kangoo-A yang memiliki platform yang hampir identik.
“Sesuai dengan strategi pertumbuhan di segmen menguntungkan yang dikomunikasikan pada Mei 2023, kami melakukan investasi langsung dan kami telah mengoptimalkan portofolio produk kami lebih lanjut”, merujuk pada kata -kata perusahaan di Automobilwoche, Senin (14/04/2025).
Jika berita ini benar, raksasa mobil Jerman telah secara resmi meninggalkan serangkaian van kecil untuk van untuk berkonsentrasi pada model sedang dan besar di masa depan. Penjualan van kecil jatuh
Keputusan untuk menyuntikkan kematian dan Kelas T tidak dapat dipisahkan dari kemunduran minat pasar di segmen van kecil. Tahun lalu, omset Citan hanya mencapai 23.351 unit, sedangkan kelas -t turun 31 persen menjadi 5.117 unit.
Ini menunjukkan bahwa permintaan van kecil di pasaran telah menurun. Mobil Citan dirancang untuk menarik pebisnis dan menawarkan berbagai konfigurasi, mulai dari panel dari van hingga bus penumpang.
Harga untuk Citan di Jerman mulai dari € 24.198 (27.355 USD) dengan mesin 101 hp (75 kW / 102 ps) yang dikombinasikan dengan transmisi manual dengan enam kecepatan.
Kelas T -Cars, ditujukan untuk keluarga, memiliki harga dari € 26.795 (30.291 USD). Mobil ini dilengkapi dengan bumper berwarna -warni, jendela belakang dan interior lima kursi, serta opsi tambahan seperti kursi depan dan roda kemudi.
Mercedes-Benz menghentikan produksi van kecil dan mencoba merevisi produk mereka. Fokus perusahaan sekarang berfokus pada segmen van menguntungkan menengah dan terbesar. Langkah ini harus meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan di pasar otomotif.
Sebagai juru bicara perusahaan mengatakan: “Kami melakukan investasi langsung dan mengoptimalkan portofolio produk kami”. Ini menunjukkan bahwa Mercedes-Benz berkomitmen untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.
Meskipun produksi van kecil telah berhenti, Mercedes-Benz tidak sepenuhnya meninggalkan segmen ini. Perusahaan berencana untuk meluncurkan van listrik kecil baru, yang merupakan bagian dari tujuan perusahaan untuk mencapai 100% kendaraan listrik pada tahun 2030.
Van.ea diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2026, desain modular akan menggunakan fleksibilitas dalam produksi. Ini adalah langkah strategis untuk menangani tren kendaraan listrik yang tumbuh.
Dengan perhatian khusus pada kendaraan listrik, Mercedes-Benz berharap dapat menarik lebih banyak konsumen yang memberikan lingkungan.
Pengembangan van listrik ini juga menunjukkan dedikasi Mercedes-Benz untuk berkontribusi pada keberlanjutan dan mengurangi emisi CO2. Dalam konteks ini, perusahaan mencoba menggunakan teknologi dan inovasi terbaru di sektor otomotif.
Dengan langkah-langkah ini, Mercedes-Benz mencoba untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar mobil global yang berubah. Meskipun ia menghentikan produksi van kecil, perusahaan tetap optimis tentang masa depan segmen mereka dari van yang lebih besar dan lebih menguntungkan.