Saham

Pendapatan Semester I 2024 Naik Tipis, Saham POWR Stagnan

thedesignweb.co.id, Jakarta – Saham PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) diam-diam terpantau di posisi 675. Pada perdagangan sesi hari ini, Selasa 3 September 2024, saham POWR masih flat dibandingkan harga penutupan sebelumnya.

Berdasarkan data RTI, harga saham POWR nyaris tidak naik dalam sepekan terakhir. Sedangkan saham POWR turun 4,93 persen secara year-to-date atau year-to-date (YTD). Harga saham POWR tetap datar meski perseroan melaporkan kinerja semester pertama tahun ini yang berakhir 30 Juni 2024.

Pada periode tersebut, perseroan meraup pendapatan sebesar $268,93 juta atau sekitar Rp4,18 triliun (kurs Rp15.561,20 per USD). Pendapatan ini naik 0,13 persen dibandingkan pendapatan H1 2023 sebesar $268,58 juta.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, biaya juga meningkat, dan perusahaan membukukan laba operasional hanya $54,78 juta. Pada paruh pertama tahun lalu, perusahaan memperoleh laba operasional sebesar $69,96 juta. Pada semester I-2024, perseroan membukukan pendapatan bunga sebesar $10,84 juta, pajak final atas pendapatan bunga sebesar $1,45 juta, dan biaya pendanaan sebesar $12,42 juta.

Termasuk beban pajak, perseroan meraup laba sebesar USD 33,46 juta atau sekitar Rp 520,67 miliar pada periode pelaporan. Laba tersebut turun 40,66 persen dibandingkan laba periode berjalan Juni 2023. Dengan demikian, laba per saham dasar turun menjadi $0,0021 dari $0,0036 per saham pada bulan Juni lalu.

Menurut laporan ekonomi perusahaan yang dipublikasikan dalam pemberitahuan informasi bursa Selasa (09/03/2024), aset meningkat menjadi $1,33 miliar pada Juni 2024 dari $1,32 miliar pada Desember tahun lalu. Liabilitas juga meningkat dari $620,1 juta pada Desember 2023 menjadi $632,1 juta. Sementara itu, ekuitas pemegang saham turun menjadi $693,07 juta per 30 Juni 2024, dari $704,12 juta pada akhir tahun lalu.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (3 September 2024). Koreksi IHSG terjadi karena sebagian besar sektor saham mengalami tekanan, dengan sektor teknologi memimpin penurunan.

Mengutip data RTI, IHSG turun 1,01 persen menjadi 7.616,52 poin. Indeks LQ45 turun 0,85 persen menjadi 942,28 poin. Seluruh indeks saham acuan berada di bawah tekanan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat mencatatkan tertinggi 7.726,66 dan terendah 7.598,46.

Sebanyak 364 saham melemah sehingga menekan IHSG. 227 saham menguat dan 203 saham bertahan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.080.268 kali dengan volume perdagangan 22 miliar lembar saham. Saham tersebut memiliki nilai perdagangan harian sebesar Rp 10,6 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.520.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham KRAS turun 1,64 persen menjadi Rp 120 per saham. Harga saham KRAS naik satu poin menjadi 123 rubel per saham. Harga saham KRAS berada pada level tertinggi Rp 125 dan terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.062 kali dengan volume perdagangan 157.275 lembar saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Saham SMBR terpangkas 1,5 persen menjadi Rp 262 per saham. Harga saham SMBR awalnya bertahan di Rp 266 per saham. Saham SMBR memiliki harga tertinggi Rp 270 dan terendah Rp 260 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 483 kali dengan volume perdagangan 32.139 lembar saham. Nilai transaksi Rp 844,5 juta.

Selain itu, saham PPRE turun 2,38 persen ke Rp 82 per saham. Harga saham PPRE naik satu poin menjadi Rp85 per saham. Harga saham PPRE berada pada level tertinggi Rp 85 dan terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 618 kali dengan volume perdagangan 618 lembar saham. Nilai transaksi Rp 608,1 juta.

 

 

 

Antara mengemukakan dalam kajian kelompok riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, sentimen eksternal dan internal membebani pergerakan IHSG.

Di luar negeri, bursa regional Asia cenderung melemah, pasar menantikan rilis data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Selasa, 3 September 2024 waktu setempat, serta data laporan ekonomi non-farm payrolls akhir pekan ini. .

“Pasar mengharapkan The Fed untuk kembali mempertimbangkan data ini ketika memangkas suku bunga dasar,” katanya mengutip Antara.

Arti lainnya adalah pasar menunggu arah kebijakan dari pemerintah Tiongkok untuk memberikan dorongan di tengah perlambatan ekonomi yang dipicu oleh tanda-tanda baru permasalahan perekonomian Tiongkok. Aktivitas pabrik Tiongkok mencatat penurunan selama empat bulan berturut-turut pada Agustus 2024, turun menjadi 49,1 dari 49,4 bulan lalu, menurut data Biro Statistik Nasional Tiongkok pekan lalu.

“Ini adalah sinyal terbaru bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mungkin kesulitan memenuhi target pertumbuhan tahun ini. Oleh karena itu, pasar mengharapkan langkah-langkah stimulus pemerintah Tiongkok yang mendesak, mengingat risiko lemahnya aktivitas ekonomi yang berimplikasi pada resesi,” katanya.

 

 

Perdagangan di sebagian besar bursa Asia Pasifik melemah pada Selasa 3 September 2024 seiring investor menunggu rilis inflasi Korea Selatan Agustus 2024 yang turun ke level tahunan terendah sejak Maret 2021.

Indeks harga konsumen Korea Selatan naik 2 persen pada tahun ini, turun dari 2,6 persen pada bulan Juli dan sejalan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Demikian dikutip CNBC pada Selasa 03 September 2024.

Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4 persen bulan ke bulan, dibandingkan dengan perkiraan 0,3 persen dalam jajak pendapat Reuters.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,61 persen menjadi 2.664,63 poin. Indeks Kosdaq turun 1,15 persen menjadi 760,37 poin. Indeks Nikkei 225 turun menjadi 38.686,3 poin.

Indeks Topix turun 0,64 persen menjadi 2.733,27 poin. Indeks ASX 200 turun 0,08 persen menjadi 8.103,2.  Indeks CSI 300 naik 0,26 persen, pulih dari level terendah dalam tujuh bulan. Indeks CSI 300 naik 0,26 persen menjadi 3.273,49 poin. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,18 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *