Ternyata Kalangan Ini Kuasai Investasi Kripto di Indonesia
Chief Compliance Officer (CCO) thedesignweb.co.id, Jakarta Reku mengatakan 65 persen pedagang kripto di platform Reku berusia antara 18-35 tahun.
Hal ini juga menegaskan laporan Biro Bisnis Masa Depan (BapeBT) bahwa dari total 20,16 juta investor kripto pada bulan April, sebagian besar adalah dewasa muda berusia 18-35 tahun.
Ketertarikan anak muda terhadap kripto antara lain karena kemudahan akses investasi. Investasi kripto juga bisa dimulai dari Rp 5.000, sehingga anak muda bisa berinvestasi sesuai kemampuan finansialnya, kata Roby. , Senin (17/6/2024).
Selain itu, peran influencer atau opinion leader (KOL) juga penting dalam meningkatkan minat generasi muda terhadap aset kripto.
Influencer yang pertama kali berinvestasi di kripto membantu berbagi informasi tentang aset kripto, cara kerjanya, dan saran investasi.
Robi menekankan pentingnya influencer dalam mendorong masyarakat berinvestasi pada platform yang terdaftar di Bappebti, yang menjamin perlindungan konsumen.
“Penting bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang baik tentang investasi mata uang kripto, karena berinvestasi pada platform yang terdaftar di Bappebti menjamin keamanan pengguna dan keamanan investasi pada platform mata uang internasional yang tidak terdaftar di Indonesia,” jelasnya. .
Pasar kripto di Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan.
Regulator telah berupaya untuk memprioritaskan perlindungan pedagang melalui lembaga self-regulatory Organization (SRO) seperti bursa, kliring, dan penyimpanan.
Sementara itu, pelaku usaha terus memastikan operasional dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku. Influencer dan komunitas juga mengajarkan masyarakat untuk berinvestasi dengan aman dan nyaman.
Analis kripto Reku Fahmy Almutakin mengatakan perkembangan pasar kripto saat ini lebih baik dengan adanya upaya adopsi, termasuk kemampuan untuk menyetujui sepenuhnya dan menerbitkan ETF yang akan muncul dalam satu atau dua bulan ke depan.
Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum memiliki ekosistem token terpisah di mana pemilik ETH dapat menggunakan aset digital ini untuk bergabung dengan jaringan blockchain Ethereum dan menerima hadiah. Hal ini tidak dapat dilakukan pada blockchain Bitcoin yang digunakan untuk menyetujui sertifikat, kata Fahmy.
Selain itu, dengan pengembangan platform seperti EigenLayer di mana lapisan keamanan Ethereum dapat diintegrasikan dengan modul perangkat lunak lain, pemilik ETH dapat memperoleh banyak manfaat.
“Potensi reward ini dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi investor ETF jika dapat dimasukkan ke dalam produk ETF Ethereum yang akan diluncurkan,” tambahnya.