Kabupaten Bogor Dilanda Bencana Alam Selama Dua Hari: Dari Banjir hingga Gempa
LIPUTAN6.com, Bogor – Pendidikan Bogor, Java West, telah terinfeksi dalam dua hari terakhir, dari banjir, angin kencang dan gempa bumi.
Wilayah regional regional (BPBD) di wilayah Bogor melaporkan puluhan rumah di desa Puspasari, distrik Citeureup dibanjiri karena perpajakan Cibeureum, Jumat (14/11/2025).
Setidaknya 50 keluarga (KK) atau 174 orang di daerah hingga ketinggian hingga 50 inci.
Banjir banjir perumahan, pajak cibeureum, telah diperkosa oleh pajak cibeureum.
“Hujan deras menciptakan aliran cibeureum yang berusia di atas 15 tahun,” kata Divisi Bogored Divisi Evercracised BPBD, M. Adam Hamdani.
Sampai 20:00 WIB, banjir bergeser perlahan. Penduduk desa mulai memurnikan lumpur dan sampah sampai banjir.
“Situasi terakhir, genangan air perlahan berbalik,” kata Adam. Hujan dan angin kencang
Sehari sebelumnya, Kamis (04/10/2025) sekitar pukul 16:00 WI, banyak bagian dari negara bagian Bogor juga hujan dan angin kencang.
Akibatnya, lusinan rumah di cimear, negara bagian Cibinong, negara bagian Bogor, angin kencang rusak. Kerusakan biasanya di atap daripada angin kencang.
“16 rumah terdaftar rusak oleh 6 RTS 6, dan rincian 11 kerusakan dalam cahaya dan 5 lainnya rusak,” jelasnya.
Pada hari yang sama, sebuah pohon adalah tempat perlindungan, dan itu mampu menutup jalan Kayumanis.
Selain itu, wilayah Negara Bagian Bogor juga dipengaruhi oleh gempa 4.1 pada Kamis malam. Lusinan rumah rusak di kota Bogor.
Bangunan yang rusak menyebar di empat sub -distrik, satu di distrik Bakakanmarang. Ada rumah bagi 9 dan 2 rumah sakit yang terlibat dalam gempa bumi. Adam mengatakan bahwa tidak ada yang terbunuh atau cedera yang disebabkan oleh bencana alam yang terjadi dua hari.
Gempa bumi yang terjadi pada hari Kamis pada hari Kamis pukul 22:16 didasarkan pada tanah 2 mil tenggara Bogor, ada kedalaman 5 kilometer. Lindu diklasifikasikan sebagai gempa bumi di Bumi dan terasa begitu banyak di kota Depok dan Negara Bagian Bogore.
Gempa bumi tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga dampak mental pada populasi. Banyak warga merasakan kerusuhan dan ketakutan ketika mereka merasa terkejut.
Ketakutan ini ternyata dari beberapa gempa bumi yang terjadi setelah gempa bumi besar.
Iinah, orang -orang Cijeruk, negara bagian Cijeruk, negara bagian Bogor, bahkan gempa bumi akan tersebar. Keluarganya terbuat dari rumahnya dan menyentuh keluarganya.
“Itu sudah takut pada Pisan, pikir pegunungan ingin meledak.” Kasus ini menunjukkan besarnya dampak gempa bumi di masyarakat.
Bukan hanya itu, banyak orang menyadari dampak mental yang hebat. Wiwi, sebuah kota padat penduduk Bogor, mengatakan bahwa ia sangat menderita yang menyebabkan lututnya bergetar dan dieksploitasi.
“Jika gempa bumi tidak malu kemarin, lututnya adalah pinus dan mayatnya adalah slogan. Mungkin dia dibesar -besarkan,” katanya.
Kejadian ini adalah pengingat akan pentingnya merencanakan bencana alam, termasuk gempa bumi. Penting bagi penduduk desa untuk memahami pemecatan dan kerusakan kerusakan.