Pentingkah Asuransi Kerugian Buat Pengusaha Ultra Mikro? Ini Jawabannya
LIPUTAN6.com, Yakarta – PT BRI Insurance Indonesia (Brins) terus memperkenalkan manfaat kehilangan asuransi di perusahaan mikro ultra. Asuransi BRI terakhir, yang berkolaborasi dengan PT mereka permanen Madani (PNM) menyajikan kehilangan asuransi bagi anggota yang merupakan anggota program Mekaar PNM. Pendahuluan ini dibuat di Grand Safran Hotel Pangkalpinang, provinsi Bangka Belitung
Ultra Micro Pengakana memiliki pemahaman tentang asuransi mikro, terutama asuransi untuk kerusakan komersial dan perumahan. Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan pelatihan untuk memiliki asuransi dengan mudah melalui aplikasi seluler BRI Insurance Brins.
Wakil Direktur Divisi Ritel dan Mikro Asuransi BRI, EDI Sumaguo, mengatakan bahwa program ini sejalan dengan arah Otoritas Jasa Keuangan (OJJ) untuk meningkatkan pendidikan keuangan dan inklusi di Indonesia, terutama di sektor asuransi.
“Para ibu saat ini harus bangga, karena MSMS menyumbang 60% dari produk domestik bruto (PDB) dari Indonesia dan menyerap 97% dari tenaga kerja. Peran ibu dalam perekonomian sangat besar, jadi penting bagi mereka untuk merasa terlindungi,” kata Ed dalam sebuah pernyataan tertulis (13/23).
Kepala asuransi divisi ritel dan mikro, Budi Wiyono, menambahkan bahwa pemahaman tentang pentingnya asuransi sangat diperlukan untuk UMKM, terutama di Kepulauan Bangka Bangka. Asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko komersial, seperti bencana alam dan peristiwa tak terduga lainnya.
“Asuransi BRI menawarkan berbagai produk asuransi yang terjangkau dan bermanfaat bagi perusahaan ultra mikro, seperti kerusakan asuransi mikro untuk perusahaan, rumah dan perlindungan. Premi yang ditawarkan dimulai dari Rp 10.000 hingga Rp50 ribu per tahun, dengan manfaat pertanggungan mulai dari Rp2 juta hingga Rp2 juta hingga Rp2 juta hingga Rp2 juta hingga RP2 juta hingga Rp2 hingga Rp2 juta.
Selain itu, BRI Insurance juga menyediakan layanan digital melalui aplikasi seluler Brins. Permintaan ini memfasilitasi bahwa UMKM memiliki asuransi dan mengirim aplikasi dengan cepat dan praktis.
Melalui kegiatan ini, BRI Insurance menekankan komitmennya untuk mendukung UMKM sambil mendukung program Gerakan Cerdas Nasional (intens) yang diprakarsai oleh OJJ untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya perlindungan asuransi.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BBRI) atau BRI berhasil menjaga Outlook Keuangan Mikrofinansi BRI 2025
Direktur komersial Micro BRI, Supari mengatakan, manajemen MSME tidak mudah, tidak seperti banyak orang yang menggambarkan bahwa manajemen Mipyme dapat menjadi otomatis.
Oleh karena itu, Outlook Keuangan Mikrofinans Bri 2025 adalah bagian penting dari manajemen dan pengembangan UMKM.
“Ini adalah acara tahunan, tetapi bukan hanya acara, tetapi ada banyak hal yang kami inginkan dari acara ini. Ini adalah acara diskusi, kemasan seminar, tetapi mari kita lihat apa yang telah kami bawa sebagai pembicara tamu, itu benar -benar dapat memberikan pandangan pada pihak yang berkepentingan juga, terutama kepada Bri,” kata Suppari melalui siaran persnya, 4 Februari.
Dia menambahkan, hari pertama, BRI mengundang beberapa ahli yang digunakan sebagai pembicara dengan harapan dapat memberikan pendapat terkait dengan masalah global dan nasional.
“Hari ini, adalah mungkin, terkait dengan adanya perang tanpa akhir, inflasi di negara -negara maju seperti itu, adalah masalah global. Jadi transmisi adalah masalah nasional, sekarang dengan teknologi massa ini, ini cepat.
Selain itu, melalui acara BRI Microfinance Outlook 2025, semua pihak dapat memperoleh tanggapan politik mereka dari para pemangku kepentingan terkait. Misalnya, kebijakan yang terkait dengan situasi APBN.
“Sebelumnya, kata Mr. Narso. Kemudian akan ada kebijakan jangka pendek, itu adalah definisi posisi APBN. Maka itu sangat berguna ketika Ny. Sri Mulyani
Pengiriman Anggaran Negara 2025. Ini adalah bentuk respons politik terhadap masalah global dan masalah nasional, terutama makro, “tambahnya.
Dari sana, BRI akan menyelaraskan dan merespons dalam bentuk strategi yang pasti akan diimplementasikan oleh perusahaan.
Strategi ini tidak hanya berlaku untuk waktu yang singkat, tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang.
“Untuk memulai strategi yang tepat untuk mematuhi dampak masalah global yang telah menanggapi kebijakan pihak -pihak yang berkepentingan, maka kami menyajikan strategi yang baik, bagaimana BRI masih dapat diperlakukan oleh BRI,” pungkasnya.