Kesehatan

India Laporkan Kasus Pertama Mpox Varian 1b

LIPUTAN6.com, Jakarta India, pada hari Senin, 23 September 2024, mengumumkan kasus pertama MPOX -Clade IB. Kasus itu terjadi pada seorang pria dari Kerala, yang berada di India selatan.

Hasil kasus ini juga menandai kasus pertama virus monyet Ib Klade di Asia Selatan.

1.B Klade adalah jenis virus yang menyebar dengan cepat dengan mortalitas tinggi (CFR). Penemuan Klades 1B di negara -negara Kongo dan Afrika di sekitarnya membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang sekali lagi menyatakan MPOX untuk kesehatan masyarakat global pada Agustus 2024.

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan India Manisha Verma mengatakan seorang pria yang berusia 38 tahun telah melakukan perjalanan ke luar negeri langsung ke Uni Emirat Arab. Dia saat ini sedang dirawat di rumah sakit kampus di daerah Malapuram.

Apakah ada keluarga dan berkomunikasi erat dengan yang terinfeksi?

Teman dan keluarga pria ini sekarang diamati. Kemudian 37 penumpang terbang ke maskapai dengan pria itu juga dipantau.

Berita baiknya adalah bahwa sejauh ini, tidak ada yang menunjukkan MPOX yang terinfeksi, karena ditransfer ke Petugas Pusat Distrik Malappurama Dokter Shubin C, merujuk pada Reuters.

Sebelum kasus -kasus ini, India mencatat bahwa ada 30 kasus kematian. Semua mpox der tipe 2. Kasus Klades.

 

Shubin mengatakan gejala awal yang dialami pria India adalah demam. Kemudian ruam juga muncul di tubuhnya. 

“Orang itu mengalami demam dan ruam, seperti cacar air di tubuh setelah dokter curiga dan mengirim sampel untuk pengujian,” kata Shubin.

MPOX adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan periode inkubasi dapat mencapai 21 hari. Selama periode inkubasi, pasien dapat mengalami berbagai gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan ruam kulit.

Terapi Piala Monyet, paling sering diberikan kepada pasien MPOX, adalah obat -obatan simptomatik, obat -obatan yang digunakan untuk mengurangi gejala tanpa mengobati penyebab utama penyakit ini.

Dalam kasus MPOX, gejala yang sering terjadi pada demam, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan kelenjar getah bening yang bengkak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *