Percepat Penanganan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan, Kemenkes Datangkan Dokter dari Arab Saudi
LIPUTAN6.com, Jakarta – Sekitar 500.000 pasien meninggal dalam pembuluh darah dan pembuluh darah di Indonesia.
Di sisi lain, kurangnya ahli termasuk hati. Jika Anda sedang belajar empat tahun, ia takut 2 juta nyawa hilang.
Untuk mempercepat manajemen dengan pengaturan ini, Buuti Gunadi Health menetapkan kerja sama dengan Arab Saudi.
Brudi telah menyatakan dokter dari Rumah Sakit Salman Arabia, akan membantu hati dan alam kita.
“Jantung adalah salah satu kematian tertinggi di Indonesia. Nah, kami memiliki aksesibilitas yang berkualitas untuk layanan jantung.
Dia juga mengatakan, salah satu tindakan paling sulit dari operasi jantung anak. Bahkan, dari 4,8 juta anak yang lahir setiap tahun, dengan 15.000 orang untuk beroperasi. Sejauh ini, anak -anak telah berurusan sekitar 4.900 hingga 5.000 orang, 5.000.
“Sekarang inilah yang perlu kita percepatan, kita tidak memiliki dokter, kita tidak memiliki keahlian, tetapi kita tidak bisa menunggu pendidikan lengkap selama 4 tahun.
Harapan Inggris berharap bahwa dokter asing hanya dapat berbagi informasi di bidang lain seperti Bali untuk menyediakan komunitas di sekitarnya.
Yang sebelumnya, Brudi menggambarkan Indonesia tidak ada spesialis.
Tidak hanya jika dibandingkan dengan negara -negara berkembang seperti Inggris, tetapi juga perbandingan dengan negara di bawah Indonesia, sebagai India.
“Kami adalah celana pendek terbanyak dari dokter kerja kami, dokter kerja kami adalah 12.000 per tahun.
Demikian juga, bandingkan dengan India. Negara ini memiliki spesialis lulusan hingga 100.000 per tahun di negara ini.
“Faktanya, populasinya hanya lima kali, jadi kita harus 20 mil atau 25.000 tahun,” kata Budi.
Dengan kata lain, siswa ahli Indonesia masih lebih rendah dari negara maju atau berkembang.
“Ini menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan negara maju kita tidak dibandingkan dengan India yang lebih rendah dari kita, kita tidak.”
Tingkat anggaran, jalan pintas di Indonesia lebih buruk oleh distribusi yang tidak merata.
Dokter yang tidak seimbang dari kota dan desa -desa membagikan dokter di kota dan di daerah itu menurut Brith.
“Terkadang mekanisme pendidikan kita hanyalah kota yang dapat memasuki orang publik. Faktanya, mereka harus menjadi dokter
“Sekarang kebanyakan orang adalah ahli.
Buni juga menyerukan dokter dari distrik untuk bersedia dimakamkan di daerah tersebut.
“Dia (dokter dari kota) harus mencoba pergi ke daerah itu, jika tidak, itu tidak akan berhasil, orang -orang akan mati di daerah itu.”
Sambil menunggu spesialis studi 4 tahun untuk menelepon dokter dari Arab Saudi untuk membantu menangani pasien jantung masa kanak-kanak.