Potret Kartini Masa Kini, Intip Upaya Bu Faizal Berjuang Hidupi Puluhan Anak di Panti Asuhan
LIPUTAN6.com, Jakarta – Semangat lukisan dapat dilihat dari sosok d -jajal. Dia adalah ibu dari kota Palu, Sulawesi utara, yang mendedikasikan hidupnya untuk anak -anak yatim.
Hidup dari pasangan dalam hidup selamanya membuat seorang wanita dikenal, yang disebut d -jaja faisal lebih banyak. Tetapi dia menyadari bahwa perannya di tulang belakang ada di depan matanya.
Hilangnya seorang pria adalah titik balik yang harus meningkat. Tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk lusinan anak -anak di pata pi adalah Raudhatul Umpat, Palu, Sulawesi Utara. Panti asuhan, yang dibangun oleh suaminya sepanjang hidupnya, sekarang ia harus menjaga cinta dan dengan sepenuh hati.
Bagi Faisal, panti asuhan bukan hanya tempat tinggal, tetapi sebuah rumah yang dibangun dengan cinta dan berjuang untuk tidak mementingkan diri sendiri. Dia mulai mengalahkan otaknya untuk menemukan pendapatan sehingga peninggalan suaminya akan terus ada.
Dengan dana dari PNM Mekaar, D -ja Faizal mulai membuat kue dan meninggalkannya di kabin setiap pagi. Langkah -langkah kecil yang telah diambilnya telah menjadi bukti bahwa perjuangan wanita adalah kekuatan yang dapat mengubah masa depan.
“Ny. Fiazal adalah sosok lukisan hari ini. Orang yang tidak berbicara tinggi, tetapi efek kehadirannya menjadi cahaya bagi 35 anak yang membutuhkan. Dia melahirkan tidak hanya harapan tetapi juga membuat gelap seumur hidup di seluruh panti asuhan,” kata Presiden PNM AE Maulidi dalam siaran pers pada hari Selasa (4/22/2025).
Ditambahkan bahwa semangat lukisan sebenarnya terus hidup di masyarakat dengan pertarungan jauh dari mata mata.
“Itu hadir di PNM melalui program Mekaar PNM, ribuan wanita Indonesia menerima dukungan untuk budidaya dan kuat dan diizinkan secara sosial.”
Dia menghargai wanita Indonesia yang sulit, terutama pelanggan PNM Mekaar. Baginya, perjuangan untuk ibu -ibu besar seperti Faizal adalah potret lukisan yang nyata hari ini.
Ibu seperti D -JA Faizal berusaha menemukan peti tidak hanya untuk membangun perusahaan, tetapi juga untuk membangun harapan anak -anak.
“Mereka tidak hanya membangun perusahaan, tetapi mereka juga membangun harapan. Di balik langkah kecil mereka, ada kekuatan besar yang mendukung keluarga dan masyarakat.
“PNM Mekaar akan terus berpartisipasi dalam perjuangan yang menyertainya untuk wanita -wanita sulit Indonesia. Pada hari lukisan ini, mari kita terus membunyikan napas kita untuk bangkit, berbagi dan membangun masa depan bersama,” pungkas Irie.