RUPST BNI Setujui Tebar Dividen Jumbo hingga Rombak Pengurus
Lipatan6.com, Jakarta – PT Bank Nagara Indonesia (Persero) TBK (BBNI) mengadakan Pertemuan Tahunan Pemegang Saham (RUPS) pada hari Rabu, 26. MARTA 2025.
Pada pertemuan tersebut, pemegang saham menyetujui sejumlah program penting, termasuk dividen tunai, persetujuan saham, serta perubahan dalam Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Sekretaris Perusahaan BNI, Oki Rushartitim, mengatakan bahwa RUPS menetapkan distribusi dividen tunai untuk laba bersih 65% pada tahun 2024. Tahun, yaitu Rp13,95 triliun atau RP3074 per saham.
Sementara itu, laba bersih 35% atau 7,5 triliun RP akan ditugaskan sebagai laba untuk pengembangan BNI Group bisnis berkelanjutan. Dari dividen moneter umum, BNI akan meletakkan 8,37 triliun negara rp dalam dividen yang berasal dari pemerintah.
Pada pertemuan ini, pemegang saham juga menyetujui rencana penebusan untuk saham dengan nilai maksimum 1,5 triliun rp. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk menunjukkan bahwa harga aksi BNI saat ini tidak mencerminkan fondasi perusahaan.
BNI AGM juga menyetujui transfer yang direncanakan dari saham pembelian untuk implementasi program kepemilikan untuk karyawan, direktur, dan saran dari para komisioner yang memenuhi syarat. Selain itu, cadangan cadangan juga dapat digunakan untuk tujuan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Financial Services Agencies (OJK).
“Dengan program ini, ia berharap dapat memperkuat komitmen perusahaan, meningkatkan efisiensi dan prinsip -prinsip risiko manajemen dan karyawan yang wajar,” kata Oki Rushartitim pada hari Rabu (26 Maret 2015).
RUPS BNI 2025 juga menyetujui perubahan dalam manajemen perusahaan, termasuk perubahan direktur presiden. Rock Tumilaar secara resmi dipecat dalam hal posisinya dan digantikan oleh Setia Putra. Selain itu, Novita Vidia Anggraini (Direktur Keuangan) dan Muchar (Direktur Sumber Daya Manusia dan Kesesuaian) juga menolak rasa hormat.
Banyak nama baru termasuk dalam jajaran Dewan Manajemen, termasuk Alexandra Ascandar dan Abu Santosa Sudrajar. Sementara itu, Anar Omar Schveldi diangkat, ditunjuk sebagai Komisaris Presiden BNI. Perubahan ini didorong oleh jumlah direktur untuk meningkat dari 12 menjadi 13 orang, sementara jumlah wali berkurang dari 11 menjadi 6 orang.
Komisaris Wali Amanat Setelah AGM 2025
• Komisaris Presiden dan Komisaris Independen: Omar Sjavvaldi Anvar
• Wakil Komisaris: Teddy Bharata
• Komisaris: Sumino
• Komisaris: Donnie Hutabarat
• Komisaris Independen: Vera Febianti
• Komisaris Independen: Didik Junaidi Rahbini
Komposisi Dewan Manajemen Setelah AGM 2025
• Direktur Presiden: Putram Vaju Sitia
• Wakil Presiden Direktur: Alexandra Ascandar
• Direktur Keuangan dan Strategi: Hussein Paolo Cartadjoemen
• CEO Perbankan Komersial: Mohammed Ikbal
• Direktur Perbankan Perusahaan: Agung Prabovo
• Direktur Manajemen Risiko: David Pirzada
• Direktur Kementerian Keuangan dan Perbankan Internasional: Abu Santosa Sudrajat
• Direktur Pembiayaan Jaringan dan Ritel: Rian Kaslan
• Direktur Institusional: Eko Setio Nagroho
• Direktur Perbankan Perbankan: Corina Leila Carnalies
• Direktur Modal Manusia dan Kesesuaian: Munadi Herlambang
• Direktur Teknologi Informasi: Toto Pigetio
• Direktur Operasi: Ronnie Venir
Perubahan ini akan efektif setelah mendapatkan persetujuan untuk tes pemasangan dan yang benar (sesuai dengan tes yang akurat) OJK.
Selain distribusi dividen dan manajemen, BNI 2025 AGM telah menyetujui beberapa program penting, termasuk persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian, dan konsolidasi Dewan tahun 2025. Tahun, serta penunjukan pengangkatan.
Semua hasil keputusan RUPS mungkin tersedia melalui situs web resmi BNI di www.bni.co.id. “Keputusan yang dibuat dalam RUPS ini adalah dasar untuk berkelanjutan pertumbuhan yang sehat dan memberikan nilai tambahan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” kata Oka.