Cek Harga Pangan Hari Ini 7 Maret 2025: Cabai Rawit Merah Rp 97.250 per Kg
LIPAN6.com, Jakarta – Harga penetrasi cabai merah adalah Jumat pagi (7/3/2025) RP 97.250 per kilogram (kg) dan bawang di 43,850 rp per kg.
Selain itu, harga makanan di nasional ritel ritel nasional adalah dengan harga 47.000 rp per kg. Seperti yang dinyatakan dalam Pusat Nasional untuk Informasi Harga Pangan Strategis (PIHP), yang dioperasikan oleh Indonesia Bank pada pukul 10:00, dikutip oleh Antara.
Selain itu, beras memiliki kualitas yang lebih rendah di DP. 14.350 per kg, beras berkualitas lebih rendah adalah RP. 13.900 per kg, beras berkualitas sedang adalah RP. 15. 200 per kg. Demikian pula, nasi adalah Medium II pada DP. 15.000 per kg, beras super berkualitas dengan harga RP. 16.050 per kg dan beras super berkualitas adalah DP. 15 700 per kg.
Pihp mencatat bahwa mencapai harga cabai merah besar Rp65 050 per kg; Curly Red Chili RP63.150 per kg; dan cabai cabai hijau RP 69.300 per kg.
Kemudian ayam dengan harga Rp36.350 per kg, daging sapi berkualitas dan Rp140.650 per kg, Beef II berkualitas untuk Rp131.500 per kg. Harga komoditas lainnya adalah gula kualitas premium yang dicatat RP19 150 per kg; RP Gula Lokal. 18 700 per kg.
Sementara itu, minyak volumetrik untuk memasak untuk RP berada pada jumlah RP senilai RP pada jarak 189,250 per liter, dengan minyak yang diproduksi dalam memasak dengan harga 23,050 rp per liter dan memasak II dengan tanda untuk 21,400 rp per liter.
Kemudian PIHP juga mencatat harga rata -rata telur ayam nasional, yang mencapai Rp 30,850 per kg.
Komisi Pengawasan Kompetisi Komersial (KPPU), yang sebelumnya memasuki periode Ramadhan 2025, mengawasi harga 17 komoditas makanan di pasar.
Hingga 17 komoditas ini adalah nasi sedang, nasi premium, telur ayam, ayam, daging sapi, bawang putih, bawang, masak minyak volume, minyak bermerek, minyak kami, cabai merah, cabai rawit, gula volume, gula kemasan, gula, tepung volumetrik dan tepung botol.
Direktur KPPU Mulyawan Ranamenggala mengungkapkan bahwa beberapa komoditas pangan dijual di atas harga jual tertinggi.
Mulyawan menjelaskan bahwa temuan ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan di pasar tradisional dan modern di tujuh wilayah kantor KPPPU di Medan, Lambung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar dan Yogyakarte.
“Dari 17 komoditas, kita melihat bahwa ada 8 komoditas yang harga jualnya dan gigit (naik) cukup penting,” kata Mulyawan pada konferensi pers KPPU, yang berlangsung online pada hari Selasa (3./3025).
Merekam KPPPU menunjukkan bahwa komoditas makanan yang dijual dengan harga dan gigitan, nasi sedang, nasi premium, telur ayam, bawang putih, minyak curah, minyak, dan cabai rawit sampai gula.
Mulyawan juga mengatakan bahwa ada dua komoditas yang harganya memiliki sebagian besar yang ditentukan dan gigitan, yaitu telur ayam dan cabai cabai.
Menurutnya, harga telur ayam di pasar tradisional Makassar adalah yang tertinggi dibandingkan dengan daerah lain hingga 51.000 rp per kg. Cayenne merica di Bandung dan Yogyakarta, yang juga meningkat hampir 50 persen lebih tinggi dari set/gigitan.
“(Harga) Lada cabai dan telur ayam ini dapat mencapai 50% dari harga het-hap, maka telur ayam ini dapat mencapai 70% dari harga het-hap. Oleh karena itu, itu harus menarik perhatian kita semua,” tambah Mulyawan.
“Kondisi ini, tentu saja, sangat, sangat mengkhawatirkan. Karena kebutuhan komoditas ini, permintaan akan selalu meningkat selama bulan puasa dan liburan Idul Fitri,” kata Mulyawan.
“Untuk membutuhkan perhatian khusus pada semua pihak yang ada untuk memperhatikan memiliki harga ini sesuai dengan topi dan bit,” lanjutnya.
Selain itu, KPPPU juga telah memeriksa ketersediaan banyak komoditas pangan. Survei menunjukkan bahwa hampir semua 17 makanan yang dipantau di semua 7 wilayah memiliki ketersediaan makanan yang memadai.
“Jadi jika stoknya cukup, harga yang dibuat dapat mendekati atau bahkan menggigit.