THE NEWS Calo Tiket Pesawat Merajalela, Indikasi Permainan Orang Dalam
Liputan.com, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket (Astindo) dituding bermain-main antara maskapai dan petugas bandara terkait penjualan tiket pesawat. Hal inilah yang melatarbelakangi maraknya calo tiket Pauline Suharno, Wakil Sekretaris Jenderal Astindor, mengatakan maraknya broker merugikan maskapai karena membebankan harga yang lebih tinggi kepada pelanggan. “Waktu sudah penuh tapi broker menawarkan Rp 200 ribu, lebih mahal Rp 300 ribu dari harga normal,” ujarnya kepada thedesignweb.co.id Jakarta, Kamis (5/2/2015). Dikatakannya, sistem tiket antar maskapai saling berkaitan. Oleh karena itu kapasitas tiket yang tersedia dipantau Dengan demikian, otomatis jika jumlah tiket yang tersedia di asosiasi habis, maka jumlah tiket yang dimiliki maskapai juga akan habis. Sayangnya, pelanggan baru bisa mendapatkan tiket dari broker setelah proses penjualan tiket berakhir “Ternyata dia dikasih tiket dengan nama orang lain, KTP orang lain, dan ada orang lain serta petugas maskapai yang masuk ke dalam jet boarding. Itu petugas maskapai dan bandara,” ujarnya. . Sehingga pihaknya sepakat dengan tindakan yang mereka lakukan dengan menutup loket penjualan tiket di PT Angkasa Pur II Bandara Soekarno Hatta. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran calo tiket “Kami sangat mendukung kebijakan seperti ini. Ini bagus untuk pelanggan kami dan anggota kami mendapatkan keuntungan, karena di bandara tidak ada calo,” ujarnya. (