Lifestyle

Wamenpar Terpukau International Golo Mori Jazz 2025: Wajah Pariwisata Baru Indonesia Berkelas Dunia

Bendera6. Pulau Rinca di sisi kanan panggung.

Suasana menjadi semakin melankolis, dengan Lench Maliq & D’Lut sebagai seniman pertama romantis. Menteri Pariwisata (Wamenpar) Anda LUH Puspa tiba -tiba terkejut melihat program secara langsung dan mengetahui kombinasi musik, alam, dan budaya dalam bingkai.

“Malam ini saya sangat senang hadir di International Golo Mori Jazz, pertunjukan musik yang bukan hanya musisi kelas dunia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai acara internasional berkualitas tinggi,” kata Wammar in Lifestyle LIPUTAN6.com, Minggu (4.3.2025).

IGMJ pada tahun 2025 memperkenalkan ITDC atau PT Indonesia untuk merayakan kekayaan budaya pengembangan pariwisata dan memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia ke dunia. Selain Maliq & d’Vevences, Sheila Majid juga muncul di Tohpati Orchestra dan Andien, yang berdampingan dengan musisi lokal berbakat di Tengara, seperti Tate Kind Art dan Gema Nusa Project.

“Jazz Golo Mori Internasional adalah bukti bahwa pariwisata kita menjadi semakin menarik dan kreatif, menyatukan kekuatan budaya, alam, dan seni pertunjukan di panggung yang luar biasa. Ini adalah wajah pariwisata kelas dunia -dunia, tetapi masih membumi,” kata Wamenpar.

Implementasi IGMJ 2025 juga memiliki dampak besar karena termasuk UMKM, menyajikan pameran seni dan memperkuat masyarakat setempat.

“Melalui festival musik kami tidak hanya mempertahankan, tetapi juga memindahkan ekonomi lokal dari penduduk, kuliner, UMKM, ke sektor transportasi,” kata Wammar Ni Luh Puspa.

IGMJ 2025 juga semakin istimewa karena menyajikan aspek yang kuat dari daya tahan lingkungan. Komite merancang semua aspek implementasi festival untuk menerapkan prinsip ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, penggunaan bahan daur ulang, yang menyediakan stasiun pengisian air minum dengan penggunaan kembali instalasi seni.

“Peristiwa semacam itu sangat penting untuk citra pariwisata Indonesia, terutama di tujuan terkemuka seperti Labuan Bajo,” katanya.

Menurutnya, Kementerian Pariwisata terus melahirkan peristiwa berkualitas di berbagai bidang. “Melalui acara, kami percaya bahwa kami membangun ingatan, memperluas pasar pariwisata dan menciptakan dampak ekonomi nyata pada masyarakat. Selamat telah menyelesaikan Golo Mori Jazz Festival,” katanya.

Pada saat yang sama, Ari Respati, Ketua Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), menyatakan bahwa acara IGMJ ITDC di Labuan Bajo menyambut penggunaan timur dari warga Tengara Province (NTT) di daerah tersebut.

“Apa yang luar biasa bahwa sebagian besar pembeli tiket NTT juga berada di luar tebakan kami, bahkan jujur, orang -orang di luar NTT telah mengakhiri tiket dan tiket udara,” katanya kemarin di Labuan Bajo. 

Ari menambahkan, keuntungan umum dari tindakan itu sangat tinggi. Pengunjung acara tersebut lebih dari 800 orang yang melampaui rencana asli untuk 600 orang. “Sejujurnya, kapasitas saat ini hilang, kami jujur, terkejut,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa acara tahunan bukan hanya upaya untuk meningkatkan Labuan Bajo di industri pariwisata, tetapi untuk mendukung aktivis seni dan budaya dan meningkatkan komunitas lokal di Labua Bajo.

“Ini adalah penawaran kami kepada orang -orang NTT, saya memastikan bahwa omset finansial cukup bagus, kami mencoba memanggil aktor MSME di Labuan Bajo lokal, musisi dan artis lokal,” katanya.

Di masa depan, ia terus melaksanakan ibu golo internasional dan akan lebih siap untuk mendukung program pemerintah yang akan terus mengembangkan tujuan wisata di Indonesia. “Kami berusaha memberikan pengalaman berkualitas bagi para tamu,” katanya.

Sebelumnya, Troy Warokka, kepala ITDC komersial, menekankan bahwa implementasi Festival Jazz bukan hanya tentang menghubungkan musik, tetapi lebih dari menjalankan ekonomi lokal. Kehadiran Pusat Pertemuan Standar Internasional di Golo Mother sangat memalukan ketika hanya para penganggur.

“Karena Bumn ditunjuk untuk menangani tiga area, Mandalika, Nusa Dua Bali dan NTT Golo Mori Labuan Bajo, kami harus mengoptimalkan area yang kami kendalikan … Area administrasi harus memiliki dampak positif pada komunitas lokal,” ia menjelaskan dengan menyebutkan MSM setempat untuk mengiklankan produk mereka.

Selain transfer informasi komunitas lokal, Festival Jazz juga bergantung pada banyak lembaga pemerintah selain hubungan pusat Kongres. Bagas Indyatmono, CEO Gunung Indonesia Jazz, mengatakan bahwa 80 % kru berpartisipasi dalam festival ini adalah masyarakat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *