Regional

Keris Pusaka Klungkung, Saksi Bisu Puputan dan Perjalanan Pulang Setelah 115 Tahun

LIPUTAN6.

Di belakang kemegahan fisik Gimstein dan Gold, Keris Keris Klungkung Heritage adalah kisah gelap yang mencetak dalam sejarah perlawanan Balina terhadap kolonialisme. Senjata wereditary herediter ini adalah saksi diam -diam tragedi di Klungkung puputan pada 28 April 1908, pertempuran heroik yang mengorbankan ribuan nyawa untuk mempertahankan kedaulatan.

Konflik, yang menyebabkan Klungkung puputan, dimulai dengan ambisi Belanda untuk memonopoli perdagangan opium di daerah tersebut. Kebijakan ini menerima perlawanan yang kuat dari negara bagian Klungkung yang dipimpin oleh Dewa Agung Jambe II.

Kejadian ini menyebabkan konflik militer dengan tentara Knil (Koninklijk Nederlands Indisch Legeer). Gaun emas dan perhiasan ini, yang terbuat dari nikel dengan pegangan permata secara bertahap.

Orang ini awalnya adalah pewaris milik salah satu bangsawan di negara bagian Klungkung. Pada anak anjing yang sangat diperlukan dari tahun 1908, ketika para prajurit mengikat istana, orang ini menjadi salah satu dari banyak warisan kerajaan yang diambil oleh koloni.

Puputan -Ovent sendiri adalah manifestasi dari semua perlawanan dari komunitas Klungkung. Konsep anak anjing di Balin berarti akhir atau pertempuran sampai darah terakhir turun.

Pertempuran ini memuncak pada saat kematian Dewa Agung Jambe II dengan para pengikutnya. Setelah invasi, Klungkung Heritage Keris dipindahkan ke Belanda pada tahun 1909.

Selama lebih dari seabad, warisan ini telah ditransfer dari satu institusi ke institusi lainnya. Awalnya, itu menjadi bagian dari koleksi etnis Akademi Belanda, yang kemudian dipindahkan ke Museum Volkenkunde, di mana ia diadakan untuk proses pengembalian.

Setelah 115 tahun pengasingan, pada tahun 2023, Heritage Klungkung akhirnya kembali ke negara asalnya. Comeback -nya adalah bagian dari rencana pengiriman rumah besar -besaran yang mencakup lebih dari 400 artefak Indonesia lainnya dari Belanda.

Saat ini, orang -orang Indonesia memiliki kesempatan untuk bersaksi terutama Klungkung Pusuka Keris di Pameran Restorasi 2024 di Museum Nasional Indonesia. Kehadiran keris Heritage Klungkung di Museum Nasional bukan hanya pameran hal -hal sejarah. Dia menjadi ingatan akan semangat perlawanan dari orang -orang Klungkung, serta simbol pemulihan warisan budaya.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *