Lifestyle

THE NEWS Sosok Brian Armstrong, Miliarder Curi Perhatian Setelah Mengungkap Foto Pernikahan

thedesignweb.co.id, Jakarta – Miliarder Brian Armstrong menjadi sensasi dunia maya setelah ia membagikan foto pernikahannya dengan seorang wanita bernama Angela Meng di akun X miliknya di Twitter pada Rabu, 9 Oktober 2024. Menikah, lalu bercerai, dengan aktris Indonesia Rawlin Shah.

Setelah mengetahui kabar liar tersebut, Armstrong kembali membantah tudingan tersebut di media sosial. Mengikuti postingan X-nya, ia menulis, “Ada informasi yang salah di luar sana. Saya belum pernah menikah sebelumnya. Tapi terima kasih atas perhatian Anda 🤷.”

Armstrong sendiri bukanlah nama yang asing khususnya di dunia cryptocurrency. Sebagai salah satu pendiri dan CEO Coinbase, ia memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara dunia rahasia aset digital dan konsumen sehari-hari, Majalah FinTech melaporkan pada Kamis (10/10/2024).

Menurut outlet tersebut, “Perjalanannya dari insinyur perangkat lunak hingga maestro kripto adalah bukti visi dan kemampuannya untuk menavigasi ‘perairan’ yang tidak pasti dari industri yang sedang berkembang.” Coinbase juga memainkan peran penting dalam mendidik masyarakat tentang cryptocurrency dan teknologi blockchain.

Dengan visi dan kepemimpinan Armstrong, Coinbase akan terus berinovasi dan merangkul pertumbuhan dinamis pasar kripto. Perusahaan tidak hanya akan mengembangkan bisnisnya tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan seluruh ekosistem kripto.

Dalam beberapa tahun ke depan, Armstrong dan Coinbase diperkirakan akan terus menjadi pemain kunci dalam revolusi kripto, membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dan memperluas akses terhadap layanan keuangan digital di seluruh dunia. 

Armstrong mulai mendalami dunia Bitcoin pada tahun 2010, ketika ia pertama kali membaca buku putih yang ditulis oleh Satoshi Nakamoto, yang menggunakan nama samaran. Terinspirasi oleh potensi mata uang digital yang terdesentralisasi, ia melihat peluang untuk mendemokratisasi keuangan dalam skala global.

“Saya merasa dunia akhirnya menciptakan sesuatu yang lebih baik daripada uang kertas dan emas,” kenang Armstrong dalam wawancara tahun 2020 dengan Crypto Startup School milik Andreessen Horowitz. Momen eureka ini menyebabkan lahirnya Coinbase pada tahun 2012.

Armstrong, bersama salah satu pendirinya Fred Ersham, berupaya menciptakan platform yang membuat pembelian dan penjualan mata uang kripto semudah perbankan online. Ini adalah langkah berani dalam industri yang masih belum pulih dari jatuhnya Gunung. Gox, yang merupakan bursa Bitcoin terbesar di dunia pada saat itu.

Coinbase telah menjadi raksasa di dunia kripto. Di bawah kepemimpinan Armstrong, perusahaan telah memperluas layanannya di luar perdagangan umum untuk mencakup investasi institusional, solusi kustodi, bahkan kartu debit Visa yang memungkinkan pengguna membelanjakan aset kripto mereka secara langsung.

 

Salah satu pencapaian Armstrong yang paling menonjol adalah Coinbase menjadi perusahaan mata uang kripto besar pertama yang go public pada April 2021. Perusahaan ini bernilai hampir US$100 miliar pada hari pertama perdagangannya.

Namun, masa jabatan Armstrong bukannya tanpa tantangan. Sifat pasar mata uang kripto yang bergejolak telah menyebabkan fluktuasi signifikan pada harga dan pendapatan Coinbase.

Pada bulan Juni 2022, di tengah penurunan pasar kripto yang lebih luas, perusahaan mengumumkan akan memberhentikan 18 persen tenaga kerjanya. Armstrong mengambil tanggung jawab atas keputusan tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah posting blog perusahaan, “Kami telah berkembang begitu cepat, ini adalah tanggung jawab saya dan saya ingin mengambil tanggung jawab untuk itu.”

Meskipun mengalami kemunduran, Armstrong optimis terhadap masa depan mata uang kripto dan peran Coinbase dalam membentuknya. Dia telah menjadi pendukung vokal untuk kejelasan peraturan di bidang kripto, dengan menyatakan bahwa peraturan yang jelas sangat penting untuk pertumbuhan dan stabilitas industri jangka panjang.

“Kami tidak berusaha menghindari peraturan,” kata Armstrong pada sidang kongres tahun 2023, “kami mencoba menciptakan platform yang aman, andal, dan taat hukum bagi masyarakat untuk mengakses teknologi baru ini. Sedang mencoba.”

Gaya kepemimpinan Armstrong juga menarik perhatian. Dikenal karena pendekatannya yang sungguh-sungguh terhadap budaya perusahaan, ia menjadi berita utama pada tahun 2020 dengan mengumumkan bahwa Coinbase akan menjadi perusahaan yang “berfokus pada misi” yang menghambat aktivisme politik di tempat kerja.

Meski kontroversial, langkah tersebut konsisten dengan fokus tajam Armstrong pada misi inti organisasi. Melihat ke masa depan, Armstrong menghadapi tantangan dalam menavigasi lanskap peraturan yang semakin kompleks sambil terus berinovasi dalam industri teknologi baru.

Munculnya keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT) menghadirkan peluang sekaligus ancaman terhadap model bisnis Coinbase. Namun Armstrong tetap optimis.

Dia melihat Coinbase tidak hanya sebagai pertukaran mata uang kripto tetapi juga sebagai platform inovasi keuangan. “Misi kami adalah untuk meningkatkan kebebasan finansial di dunia,” katanya dalam surat pemegang saham baru-baru ini. “Kami percaya pada masa depan keuangan yang terdesentralisasi, dan kami sedang membangun infrastruktur untuk mewujudkan masa depan tersebut.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *