Saham

THE NEWS BEI Pelototi Saham MFIN dan RONY, Ini Sebabnya

thedesignweb.co.id menelusuri pergerakan saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) dan PT Esler Group International Tbk (RONY). Disusul kenaikan harga saham MFIN dan RONI yang tidak normal (Abnormal Market Activity/UMA).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (28/9), “Mengenai terjadinya aktivitas pasar yang tidak biasa pada saham MFIN dan RONY, kami sampaikan bahwa pihak bursa tengah memantau perkembangan transaksi saham tersebut. pola. melakukan.” ) /2024).

Pernyataan adanya aktivitas pasar yang tidak normal belum tentu menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Berdasarkan data RTI, saham PT Mandala Multifinance TBK ditutup pada Rp 5.500 atau naik 19,05 persen pada Jumat (27/9). Dalam sepekan, MFIN naik 76,95 persen dan year-to-date (YTD) naik 88,36 persen.

Sedangkan saham RONY naik 9,42 persen ke posisi 302 pada Jumat. Dalam sepekan, RONY melonjak 51,76 persen, namun masih direvisi naik 1,31 persen.

Terkait kejadian UMA pada saham MFIN dan RONI, Borson mengimbau investor memperhatikan tanggapan emiten terkait terhadap permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, kami juga mempertimbangkan kinerja emiten dan keterbukaan informasinya.

Investor juga disarankan untuk mengkaji ulang rencana aksi perseroan bagi emiten apabila rencana tersebut belum mendapat persetujuan RUPS. Dan mempertimbangkan berbagai peluang yang mungkin muncul di masa depan sebelum mengambil keputusan investasi.

Sebelumnya, investor yang juga dikenal sebagai Warren Buffett Indonesia bernama Lo Kheng Hong kembali menambah kepemilikan sahamnya di PT ABM Investama Tbk (ABMM).

Mengutip pengumuman KSEI pada Selasa (6/8/2024) pemegang saham di atas 5 persen, Lo Kheng Hong memiliki 141.171.100 saham ABBM per 1 Agustus 2024 atau setara 5,13 persen. Kepemilikan saham ABMM bertambah pada 2 Agustus 2024, dengan Lo Kheng Hong memegang 141.675.500 saham ABMM atau setara 5,15 persen. Dengan demikian, ada sekitar 504.500 tambahan saham ABMM. Namun harga pembelian saham ABMM tidak diungkapkan.

Mengutip data RTI per 31 Juli 2024, pemegang saham ABBM antara lain PT Tierra Marga Trakindo 53,55 persen, Vale Verde Pte Ltd 25,51 persen, Lo Kheng Hong 5,12 persen. Selain itu, Rachmat Mulyana Hamami memegang 0,22 persen saham ABBM, Achmad Anand Jajanegara memegang 0,04 persen, Mivida Hamami memegang 0,004 persen. Kemudian masyarakat bebas Alipi sebesar 15,52 persen.

Pada perdagangan Selasa pukul 15:09 WIB Selasa 6 Agustus 2024, harga saham ABMM menguat 1,37 persen ke Rp 3.700 per saham. Harga saham ABMM dibuka stabil di Rp 3.650 per saham.

Harga saham ABMM berada pada posisi tertinggi Rp 3730 dan terendah Rp 3600 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.210 kali dengan volume perdagangan 34.507 lembar saham. Nilai transaksi harian saham tersebut sebesar Rp 12,6 miliar. Secara year-to-date (ytd), harga saham ABMM naik 8,82 persen.

PT ABM Investama Tbk (ABMM) melaporkan hasil keuangan tahun 2023 selengkapnya. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan, namun laba turun pada tahun 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (1/4/2024), PT ABM Investama Tbk mencatatkan omzet sebesar USD 1,49 miliar pada tahun 2023. Pendapatan perseroan meningkat 3,28 persen dibandingkan periode yang sama. Tahun lalu. 1,44 miliar dolar AS.

Biaya terhadap pendapatan meningkat 19,19 persen menjadi US$1,1 miliar pada tahun 2023. Pada tahun 2022, beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$923,62 juta. Perseroan juga mencatat laba kotor turun 24,88 persen dari US$521,90 juta pada tahun 2022 menjadi US$392,04 juta pada tahun 2023.

Beban penjualan, umum dan administrasi meningkat dari US$105,06 juta pada tahun 2022 menjadi US$110,37 juta pada tahun 2023. Pendapatan lain-lain meningkat dari US$15,28 juta pada tahun 2022 menjadi US$47,75 juta pada tahun 2023. Perusahaan memperoleh laba operasional sebesar US$305,62 juta pada tahun 2023. Laba usaha ini turun 22,76 persen menjadi US$395,73 juta pada tahun 2022.

Laba tahun berjalan PT ABM Investama Tbk yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 7,07 persen dari US$269,90 juta pada tahun 2022 menjadi US$289 juta pada tahun 2023. Namun laba bersih perseroan diperkirakan turun 7,68 persen dari US$341,90 juta pada 2022 menjadi US$315,62 juta pada 2023. Dengan demikian, laba per saham dasar meningkat dari US$0,09804 pada tahun 2022 menjadi US$0,10497 pada tahun 2023.

Ekuitas perseroan meningkat 22,89 persen dari US$617,52 juta pada tahun 2022 menjadi US$758,92 juta pada tahun 2023. Komitmen tersebut meningkat sebesar 2,39 persen dari $1,36 miliar pada tahun 2022 menjadi $1,39 miliar pada tahun 2023. Aset perseroan diperkirakan tumbuh 8,9 persen menjadi US$1,15 miliar pada 2023. Kas dan setara kas perseroan turun menjadi US$188,57 juta pada tahun 2023.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *