Saham

IHSG Diramal Tembus 8.200, Faktor Ini Penentunya

thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mencapai 8.200. IK Vidyawati, Head of Retail Research Synermus Securitas, mengatakan perkiraan tersebut mempertimbangkan beberapa faktor termasuk situasi politik di dalam dan luar negeri terkait pemilu.

Secara garis besar, Ike melihat ada tiga tekanan yang mempengaruhi aktivitas IHSG ke depan. Pertama, situasi ekonomi yang lebih luas. Kedua, pengembangan komoditas atau industri. Kemudian yang ketiga yang paling sulit diprediksi adalah stabilitas politik.

“Ada kemungkinan IHSG akan mencapai 8.000. Meski situasi stabilitas politik eksternal terbaik mendukung hal tersebut, namun tidak menutup kemungkinan IHSG akan mencapai 8.200 pada awal tahun 2025,” kata Ike dalam bazar bulanan Synermus Securitas. Dikutip di Outlook, Senin (16/9/2024).

Dari sisi teknikal, Ike mematok target sederhana IHSG di level 7.800. Namun setelah memasuki posisi tersebut, IHSG berhasil mencetak rekor baru sepanjang masa (ATH) di posisi 7.828.966. Jadi saat ini target bullish IHSG secara teknikal berada di level 8.000.

“Perubahan IHSG yang paling utama adalah stabilitas politik. Tapi saat ini stabilitas politik kita masih bagus, kita harus menatap ke depan,” kata Ike.

Dalam hal ini, Ike punya beberapa saham unggulan yang perlu dipertimbangkan. BBCA pertama yang cocok untuk investasi jangka panjang. Menurut EK, masih lebih aman dibandingkan bank lain dari segi NPL dan berbagai risiko keuangan.

Ada beberapa target, target pertama (TP1) 10.175, target kedua 11.000, BBCA berpeluang menyentuh level tertinggi dalam sepuluh tahun ya, bisa beli di 10.175 di harga 10.300.

Masih bermula dari perbankan, Ike merekomendasikan saham BMRI yang dinilai masih sehat secara fundamental. Menurut IK, BMRI juga berpotensi menyentuh ATH baru. TP 1 di level 7.350 dan TP 2 di level 7.500. Saran, belilah taruhan pada kisaran 7.050-7.150. Kiat Lainnya:

Beli CTRA Spekulatif pada kisaran 1.280-1.330

TP1: 1.385

TP2 : 1.440 Berhenti : 1.230

Beli taruhan SILO di kisaran 2.970-3.000

TP1: 3.160

TP2: 3.250

Hentikan kerusakan: 2.800

Beli dengan lemah di kisaran ADRO 3,560-3,650

TP1: 3.800

TP2: 4.000

Parkir: 3.360

 

 

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau setelah menembus level 7.800. Melihat tren aktivitas IHSG terkini, Mirae Asset Securitas Indonesia merevisi target IHSG akhir tahun menjadi 7.915. Sebelumnya, kelompok riset Mirae Asset Securitas Indonesia IHSG memperkirakan 7.585 pada akhir tahun.

Revisi tersebut salah satunya menyangkut sinyal penurunan suku bunga bank sentral dari bank sentral AS dan bank sentral Indonesia. Lalu ada optimisme terhadap pemerintahan baru. Di sisi lain, dengan nilai tukar rupee yang stabil, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik pada paruh kedua tahun ini.

“Untuk target IHSG, tim riset kami menaikkan targetnya. Target yang sebelumnya dirilis pada Mei adalah 7.585. Oleh karena itu, target baru berada di level 7.915,” kata Marta Cristina, Head of Investment Information Mire State Securitas, dalam siaran pers pada Kamis (12/9/2024).

Martha mencatat, aktivitas IHSG akhir-akhir ini berjalan baik dengan jumlah entry lebih dari 7.800. Secara year-to-date hingga penutupan kemarin (11/9), IHSG menguat sekitar 7 persen. Menurut Marta, angka tersebut sebanding dengan indeks global.

“Banyak indeks global seperti Hong Kong dan China yang melemah. “Tapi Indonesia tahun ini sedang naik daun, apalagi beberapa bulan terakhir,” jelas Marta.

Pada September 2024, ada tiga sektor yang mengalami konsolidasi. Di antaranya IDX Finance, IDX Properti, dan IDX Techno. Sektor-sektor ini menaruh perhatian terhadap suku bunga dan tampaknya menerima penurunan suku bunga.

“Penurunan suku bunga ini sudah diantisipasi dan sudah diantisipasi oleh pasar. Jadi kita lihat sendiri, di bulan September nanti IHSG bisa melemah, tapi paling banyak dibatasi di level 7.600. Karena secara keseluruhan masih positif. Marta” Ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk membeli saham yang melemah.

Jika dicermati, kekuatan IHSG sangat tinggi dari bulan Juni, Juli, Agustus. Jadi pada bulan September ini kemungkinan akan lebih terbatas, dengan peluang untuk mereda sebelum kembali meningkat pada akhir tahun.

“Karena kita tahu Oktober akan terbentuk kabinet, November ada pemilu daerah, dan juga pemilu presiden AS. Jadi ketidakpastian di Oktober-November tinggi. Jadi pasar lebih banyak menunggu,” ujarnya.

 

 

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,17% pada 9-13 September 2024. Analis mengatakan kenaikan IHSG selama sepekan disebabkan oleh sentimen global, terutama ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS). ) Bank Sentral atau Federal Reserve (Fed).

IHSG melonjak 1,17 persen menjadi 7.812,13 dari pekan lalu 7.721,84, mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal Sabtu (14/9/2024). Selain IHSG, kapitalisasi pasarnya meningkat 1,31%.

Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 40,10 persen menjadi Rp14,98 triliun dari pekan lalu Rp10,69 triliun. Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian bursa naik 10,79 persen menjadi 23,34 miliar lembar saham dari 21,97 miliar lembar saham.

Rata-rata frekuensi perdagangan harian bursa naik 1,66 persen menjadi 1,14 juta transaksi dari 1,12 juta transaksi.

Selain itu, selama sepekan, sektor saham energi mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, sektor saham bahan baku sebesar 0,34 persen, dan sektor saham industri sebesar 1,18 persen. Kemudian sektor saham konsumen siklis melemah 0,96 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,02 persen, dan sektor saham keuangan melemah 0,06 persen. Sementara itu, saham-saham konsumen non-siklus meningkat sebesar 1,25 persen, saham properti dan real estate sebesar 3,12 persen, saham infrastruktur sebesar 0,46 persen, serta saham transportasi dan logistik sebesar 2,31 persen. Sektor saham teknologi menguat 16,85 persen dan membukukan penguatan tinggi.

Investor asing membeli 20,41 triliun saham pada pekan ini. Pekan lalu, investor asing hanya membeli Rp 3,26 triliun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *