MedcoEnergi Genjot Produksi Gas hingga 70%, Perkuat Investasi EBT
thedesignweb.co.id, Jakarta menyoroti bahwa selama delapan tahun terakhir, MedcoEnergy telah memperkuat komitmennya untuk mendukung transisi energi dengan memperluas produksi gas alam, yang menyumbang 70 persen dari total produksi minyak dan gas.
“MedcoEnergy telah memperluas investasi strategisnya pada energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya dan panas bumi serta tembaga, yang mendukung elektrifikasi,” kata Roberto Lorato, Direktur dan CEO MedcoEnergy, seperti dikutip pada 26/26/2024.
Lebih lanjut Roberto mengungkapkan, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan penyimpanan CO2 di reservoir lepas pantai antara Singapura dan Malaysia.
Menurutnya, transisi energi merupakan tantangan kompleks yang memerlukan kerja sama erat antar negara di kawasan. Kerja sama yang kuat antara Indonesia dan Singapura merupakan hasil dari pendekatan agresif dan pragmatis yang mengedepankan pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing negara.
“MedcoEnergy, bersama dengan banyak perusahaan energi terkemuka di Asia Tenggara, terus menunjukkan komitmen untuk berkontribusi terhadap transisi energi. “SIEW adalah forum penting bagi perusahaan-perusahaan ini untuk berbagi pengalaman dan ide, dan transisi energi akan menjadi pertanda baik bagi masa depan. wilayah tersebut,” tutupnya
Medco Power telah mendapatkan penghargaan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi (PSP-E) Samosi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
Terletak di Sumatera Utara, PSP-E di Samos diperkirakan memiliki cadangan panas bumi hingga 40 MW dan berlokasi strategis dekat dengan jaringan listrik Sumatera.
Penugasan ini diserahkan pada Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) pada 18/9/2024 (18/9/2024) yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Penugasan ini konsisten dengan komitmen kami untuk memberikan imbal hasil yang menarik atas solusi energi ramah lingkungan,” kata Presiden Medco Power Ika Satria dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024). Meningkatkan EBT
CEO MedcoEnergi Roberto Lorato menambahkan, pada tahun 2030, perusahaan bertekad mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) minimal 30 persen.
Menurutnya, pengembangan portofolio EBT atau energi hijau merupakan salah satu tujuan terpenting strategi iklim perusahaan.
“Kami berkomitmen mendukung tujuan Indonesia untuk mencapai nihil emisi karbon pada rentang 1 dan 2 pada tahun 2050, nol emisi karbon pada rentang 3 pada tahun 2060, dan nol polusi pada tahun 2060”.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui birokrasi perizinan investasi di sektor energi hijau, khususnya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau panas bumi, masih rumit.
Dengan demikian, proses persetujuan investasi mungkin memerlukan waktu 5-6 tahun sebelum memulai proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi.
“Iya biasa saja, persoalan perizinan masih banyak. Kita harus selesaikan, perbaiki sistemnya, pelan-pelan, pelan-pelan,” kata Jokowi di ajang IIGCE 2024 di JCC Senayan. , Jakarta, Rabu (18/9/2024).
“Misalnya soal AMDAL 1-2 tahun. Tidak ada persetujuan lain. Siapa mau investasi kalau bilang tunggu 6 tahun baru 6 tahun,” imbuhnya.
Menurut Jokowi, seluruh dunia sedang berlomba-lomba menuju energi hijau. Menurutnya, hal ini merupakan peluang bagi Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar.
Misalnya saja energi panas bumi yang memiliki cadangan listrik hingga 24.000 MW. Investasi pada sektor ini telah digalakkan empat puluh tahun yang lalu, namun pemanfaatannya masih sangat rendah.
“Misalnya panas bumi 24.000 megawatt, gede banget. Dari tahun 80-an sampai sekarang baru 11 persen yang berfungsi. Berarti hanya 2.600 megawatt. Sedikit sekali,” kata Jokowi.
“Padahal banyak yang menunggu untuk dimanfaatkan. Apa yang bisa saya lakukan? Menteri ESDM sudah menjawab izinnya terlalu panjang. Perlu direvisi,” pintanya.