Bisnis

Properti Bakal Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi

thedesignweb.co.id, Jakarta Dengan kepemimpinan baru, sektor real estate juga kembali bangkit. Di penghujung tahun, para pengembang real estate di Indonesia sangat percaya diri untuk kembali memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) negara.

Keyakinan tersebut disampaikan salah satu raksasa real estate Indonesia. Adrianto P. Adhi, Presiden PT Summarecon Agung Tbk, mengungkapkan optimismenya terhadap kinerja positif pasar real estate tahun ini.

“Properti ini sebenarnya merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional Kenapa? Semua orang tahu bahwa ada lebih dari 185 sektor yang terkait dengan real estate, artinya ketika permintaan tinggi, pengembang akan membangun lebih banyak, dan jika tumbuh, 185 industri terkait. akan melakukan hal yang sama. “Inilah dampak ekonomi yang akan terjadi,” kata Adrianto, Summarecon Tangerang, Kabupaten Tangerang, Rabu (30/10/2024).

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada tahun 2023 sektor industri akan memberikan kontribusi sebesar 16,3% terhadap PDB Indonesia. Sektor real estate yang menyerap 13-18 juta pekerja diyakini akan terus tumbuh meski di tengah ketidakstabilan ekonomi pascapandemi.

Lebih lanjut, lanjut Adrianto, akan bermanfaat bagi konsumen jika pemerintah pusat terus memberikan kebijakan insentif PPN yang dibayar pemerintah. Sehingga memudahkan generasi muda untuk memiliki bangunan hunian atau komersial. Sektor real estate kemungkinan akan mengalami akselerasi lebih lanjut untuk menstimulasi pasar domestik.

“Sektor real estate siap memanfaatkan insentif negara, kami akan bertindak dengan dukungan sektor lain. Dan Summarecon sendiri merupakan bagian dari aset yang sedang berkembang,” ujarnya.

 

Sementara itu, menjelang akhir tahun, Summarecon Agung, Tbk beralih ke kawasan yang dekat dengan industri dengan membuka kawasan hunian baru di kawasan Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, dengan menawarkan harga real estate Rp 950 juta per unit.

“Ini kawasan industri, kawasan yang membutuhkan hunian. Di sini juga ada beberapa pengembang karena ada kebutuhan. Kalau kita lihat kawasan Serpong yang luas di selatan, sekarang mulai berkembang ke arah barat. Pasar Kemis, Balaraja dan lain-lain,” kata Adrianto.

Pada tahap awal Summarecon Tangerang yang berinvestasi sekitar Rp 200 miliar meluncurkan penjualan rumah dua lantai berukuran 5×12 senilai Rp 940 juta. Harga tersebut kembali menjadi yang termurah setelah sebelumnya fokus menjual apartemen bernilai miliaran dolar per unitnya.

Meski ada rumah tapak mewah yang dijual mulai Rp 2,5 miliar hingga Rp 4,7 miliar per unit.

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *