DESIGN WEB Ketum Kadin Anindya Bakrie Minta Bocoran ke Menko Airlangga, Soal Apa?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie, bertanya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tentang transisi yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden- Pilihlah Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Anindya dalam workshop bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengangkat topik “Dinamika Perekonomian 2024 dan Optimisme Masa Depan Indonesia”, di Menara Kadin, Rabu (2/10/2024). .
Anindya mengakui, bocoran tersebut sangat penting agar Kadin Indonesia dapat bekerja sama dengan baik dengan pemerintahan baru ke depan.
“Nah, tentunya di sini Pak Menko, kami ingin melihat bagaimana program keberlanjutan dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo dan di mana Kadin bisa berperan,” kata Anindya.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1987 dan Keputusan Presiden (Keppres) n. 18 Tahun 2022, Anindya mengatakan, Kadin memiliki peran sebagai mitra strategis Pemerintah dan wadah dunia usaha. Oleh karena itu, sangat penting bagi Kadin untuk mengetahui jalan atau rencana kerja Pemerintahan baru.
“Sebenarnya Kadin sebagaimana diketahui dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 1987. Jadi, dalam undang-undang ini esensinya hanya ada dua. Pertama, Kadin sebagai mitra strategis pemerintah dan kedua, Kadin sebagai wadah untuk bisnis..dunia,” jelasnya.
Menurut dia, Kadin tidak ingin memprediksi visi misi atau rencana kerja pemerintahan baru. Sebab, semua kebijakan baru pemerintah berdampak pada dunia usaha. Oleh karena itu, Anindya mengaku bersedia bekerja sama dengan pemerintahan baru untuk mendorong perekonomian Indonesia menjadi lebih baik ke depan.
“Karena dari pada kita bekerja keras membuat roadmap sendiri, lebih baik kita bekerja sama dengan pemerintah, pastikan teman-teman bisa berpartisipasi di lapangan dan membantu Pemerintah,” tutupnya.
Pertama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie mengaku tak sabar menyambut pemerintahan baru yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Anindya dalam workshop bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengangkat topik “Dinamika Perekonomian 2024 dan Optimisme Masa Depan Indonesia”.
“Kenapa hari ini istimewa? Karena saya lihat tanggal 2 Oktober. 20 Oktober 18 hari lagi. Jadi kita lihat pelantikan presiden terpilih. Pak Prabowo akan menjadi presiden dan juga wakil presiden Mas. Gibran.” ujar Anindya dalam sambutannya.
Antusiasme Kadin terhadap pemerintahan baru melatarbelakangi tujuan utamanya, yakni Kadin benar-benar ingin menjadi mitra strategis yang baik bagi pemerintah.
Jadi istilahnya bagaimana bisa langsung terjun ke lapangan. Jadi, bisa segera mulai bekerja. Jadi kita ingin memanfaatkan waktu 18 hari ini. Untuk memahami apa itu program keberlanjutan mereka, ujarnya.
Saat itu, Anindya menjelaskan bahwa UU No. 1 Tahun 1987 dan Keputusan Presiden (Keppres) n. 18 Tahun 2022, Kadin berperan sebagai mitra strategis Pemerintah dan wadah dunia usaha.
“Sebenarnya Kadin sebagaimana diketahui dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 1987. Jadi, dalam undang-undang ini esensinya hanya ada dua. Pertama, Kadin sebagai mitra strategis pemerintah dan kedua, Kadin sebagai wadah untuk bisnis..dunia,” jelasnya.
Oleh karena itu, setelah dilantik sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029, Anindya mengaku siap bekerja sama dengan Pemerintahan baru untuk mendorong perekonomian Indonesia ke depan lebih baik.
“Jadi kami melihat lebih tepat jika kita bekerja sama. Dan tanggal 14 September yang lalu alhamdulillah kawan-kawan disini salah satunya dari Kadin Provinsi, lalu dari pihak asosiasi meminta saya menjadi Ketua Umum tahun 2024-2029, dan Insya Allah kita bisa sukses dengan baik. amanah dan “Terus mengawal keberhasilan pemerintahan ke depan”, tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Jenderal Kadin Indonesia yang dipilih secara musyawarah untuk periode 2021-2026, Arsjad Rasjid, menyampaikan hasil pertemuannya dengan Ketua Jenderal Kadin Indonesia melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), Anindya Bakrie.
Rapat tersebut digelar di kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Jumat, 27 September 2024 sekitar pukul 15.00 WIB. Arsjad mengatakan pertemuannya dengan Anin bukanlah suatu kebetulan.
“Pak Bahlil dan Pak Anin mengundang saya ke kediamannya, di
Setelah berdiskusi dan berunding, Arsjad dan Anin mencapai kesepakatan tertulis mengenai hal tersebut.
Sudah sepatutnya diadakan musyawarah nasional (Musnas) pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia pasca dilantiknya Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih 2024-2029.
“Kami sepakat untuk mengadakan rapat nasional Kadin (Musnas) setelah pelantikan presiden terpilih. Waktu dan tempatnya sesuai keputusan pemerintah,” kata Arsjad.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat bahwa panitia Munas akan dibentuk sesuai dengan ketentuan AD/ART Kadin Indonesia. Kemudian disusun bersama oleh kedua pihak.
Dengan demikian, perubahan susunan pengurus Kadin Indonesia akan dilakukan setelah pelaksanaan dan keputusan musyawarah nasional.
“Saya berteman dengan Mas Anin sejak lama. Di tengah dinamika ini, saya bangga, kita sepakat untuk menghormati solusi yang disepakati,” kata Arsjad.
“Kami fokus pada tujuan utama Kadin Indonesia, yaitu sebagai mitra strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif demi tujuan Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Dimana pertemuan itu sudah direncanakan dan dikomunikasikan kepada kami beberapa jam sebelumnya,” kata Arsjad Rasjid dikutip dalam tayangan video, Selasa (1/10/2024).