Sensasi Jalan-jalan Sejuta Kenangan di ‘Kota Sejuta Bunga’ Magelang Dengan VW Safari Klasik Pabrikan Jerman
thedesignweb.co.id, Magelang – Rombongan wisata asal Priangan Timur menggunakan trailer safari Volkswagen (VW) tahun 1976 untuk menuju Sejuta Bunga; Magelang, Sambil berjalan-jalan di Pusat Kota, Anda serasa menikmati segala wisata alam. Jawa.
Banyak mobil-mobil tua Jerman yang terparkir di Borobudur, sebuah kabupaten yang kaya akan keindahan alam. Ular kobra terlihat di jalan di dua kota wisata Tuksongo dan Wanurejo.
Berjarak sekitar 2 kilometer dari kawasan Candi Borobudur, kedua desa wisata ini menawarkan kesempatan kepada wisatawan untuk merasakan wisata alam dengan pengalaman memanjakan mata yang ‘tak terlukiskan’, termasuk wisata edukasi untuk menambah pengetahuan tentang Magelang.
Disambut hujan deras, kunjungan pertama rombongan adalah menikmati kawasan kedai kopi Pawon Luwak yang terkenal di Magelang. Selama di sana, pengunjung bisa mencicipi semangkuk kopi luwak, serta melihat salah satu hewan malam.
“Luwak sudah diselenggarakan sejak lama, dan para tamu bisa langsung menyajikannya jika mereka mau,” ujar Eni Setia Ningsih, pengelola Kopi Pawon Luwak saat menyambut para tamu.
Menurutnya, kedai kopi Pawon Luwak Magelang berharap para pecinta kopi dapat menikmati nikmatnya kopi dengan cita rasa yang berbeda.
“Kopi luwak memiliki kandungan kafein yang lebih sedikit sehingga aman bagi penderita gangguan lambung,” ujarnya.
Tak heran jika banyak anggota rombongan yang tak segan-segan untuk segera mencicipi nikmatnya kopi Luwak Magelang. “Itu Arabika, sedikit asam, ahhhh… manis,” kata salah satu tamu, Bery, usai meminum secangkir kopi luwak.
Lihat pilihan video ini:
Disana selain melihat proses pembuatan kopi Kat Kup, pengunjung juga dapat memperoleh pengetahuan mengenai proses pembuatan kopi Kat Kup, mulai dari biji kopi Kat Kup hingga mendapatkan biji kopi dari hasil penyeduhan kopi Kat Kup.
“Kami juga menyampaikan kepada wisatawan bagaimana mereka bisa belajar tentang peternakan monyet yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Kedepannya saya akan terus melihat cara membuat batik tradisional Magelang. Mereka bisa melihat sendiri bagaimana cara masyarakat desa membuat kain hingga menghasilkan berbagai jenis kain cantik seperti milik Magelang. Perjalanan kedua memang tidak memberikan banyak informasi, namun nuansa kain batik yang masih dilestarikan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Sesaat setelah menikmati gulai batik, kami diajak menjelajah secara berkelompok hingga akhirnya tiba di Pusat Bisnis Desa (Balkondes) ‘Junkyard Auto Park’ di Wanurejo.
Di sana pengunjung bisa melihat sepeda motor Vespa yang dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat seperti karya seni dan sangat cocok untuk fotografi. Anda dapat melihat trailer vintage yang menampilkan kendaraan prefabrikasi klasik dari Paman Sam Amerika, termasuk tempat tidur dan tempat tidur truk. .
Penataan mobil yang unik memungkinkan pengunjung mengabadikan momen langka di Junkyard Auto Park dengan kamera ponselnya.
Akhirnya, setelah tim muncul ide untuk mengambil foto-foto bagus dengan panorama yang ‘Instagrammable’; Saatnya bersantai sambil menikmati hasil peternakan lebah organik di Peternakan Lebah Tuksongo.
Di sana, pengunjung bisa menyaksikan langsung peternakan lebah, termasuk langsung membeli dan mencicipi madu bunga Kaliandra Borobudur. “Madu Borobuddha berasal dari nektar bunga Kaliandra sehingga berbeda dengan madu biasa,” kata Gandes, pemilik Griya Lebah.
Abdul Hakim, Kepala Desa Tuksongo, mengatakan desa ini memiliki banyak peluang yang bisa digarap untuk menjadikannya desa yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Baginya Sebagai tempat yang dekat dengan Candi Bodobudur yang terkenal di dunia, kawasan Desa Wisata Tuksongo menjadi incaran wisatawan lainnya ketika berkunjung ke Candi Borobudur, termasuk Yogyakarta dengan sejuta cerita.
Seperti dilansir thedesignweb.co.id, Kabupaten Magelang Keberhasilan kota wisata Tuksongo dan Wanurejo dalam menarik wisatawan domestik dan internasional menjadi contoh sukses bagi daerah lain yang ingin meningkatkan potensi pariwisata lokalnya.
Kawasan Priangan Timur yang kini terdiri dari tujuh desa/kelurahan mempunyai potensi untuk mengembangkan sumber daya alam dan produk lokal lainnya untuk menarik lebih banyak wisatawan ke kawasan tersebut.
Dengan dukungan masyarakat, termasuk pengambilan kebijakan pemerintah. Kehadiran usaha pariwisata lokal baru, termasuk desa wisata di Jawa Barat, berpotensi memberikan pengalaman menarik dan unik bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Di negara lain.
Meski desa-desa di sekitar Borobudur ramai dikunjungi pengunjung, namun mereka sudah terbiasa dengan kehadiran wisatawan yang berkunjung setiap hari.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat desa memahami pentingnya pariwisata sebagai penggerak baru perekonomian lokal untuk kepentingan masyarakat sekitar.