Kreator Konten Asing Sindir Pengendara Motor di Thailand Lebih Beradab daripada Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Agen outsourcing Johan’s Travel juga berbagi tips perjalanan. Sementara itu, pria yang menetap di Jakarta sejak 2006 ini membandingkan perilaku pengendara sepeda motor di Indonesia dan Thailand.
“Ini untuk orang-orang yang membenci Indonesia. Memang tidak sempurna, tapi Thailand bisa dicapai dengan perjalanan singkat dari Indonesia. Anda akan melihat bahwa kebanyakan orang mengikuti peraturan lalu lintas. Kalau orang Thailand bisa, kenapa orang Indonesia tidak?
Dalam video tersebut, ia terdengar mengatakan bahwa di jalan yang ramai, pengendara sepeda motor masih berada di jalan, bukan pejalan kaki. “Mereka (pengendara sepeda motor) boleh berkendara di pinggir jalan yang lebih luas, tapi tidak,” ujarnya masih dalam bahasa Inggris.
Melalui video yang ditayangkannya pada 30 September 2024, John menulis: “Pengendara sepeda motor di Bangkok, Thailand, tidak boleh berhenti di garis putih setelah melintasi lampu merah, tapi mereka memastikan zebra bergerak dengan lancar (bagi pejalan kaki).”
“Hal ini sangat jarang terjadi di Indonesia karena kebanyakan dari mereka hanya memblokir persimpangan tanpa memperhatikan pejalan kaki,” imbuh pembuat dokumenter tersebut.
Ke
Di kolom komentar, sindiran John mendapat banyak dukungan dari masyarakat Indonesia. Seseorang menulis: “Tolong teruslah menertawakan kami. Saya percaya bahwa dunia bisa berubah.
Yang lain berkata: “Ya, Thailand, Singapura, dan bahkan Malaysia lebih baik dari Indonesia dalam segala aspek. india mirip dengan India.” , seperti Yogyakarta, banyak kota yang sangat ketat dalam peraturan lalu lintas, jadi saya sarankan untuk menyebutkan Jakarta daripada Indonesia.
“Masyarakat Indonesia, termasuk politisi dan elit, masih menganggap zebra cross adalah dekorasi yang membuat kota terlihat ‘aneh’.” negara-negara termiskin.”
Bukan kali pertama John mengeluhkan kebiasaan buruk pengguna jalan raya di Indonesia, khususnya pengguna sepeda motor. Awal tahun ini, video yang direkam akun Instagram @johanstravel memperlihatkan perilaku memalukan pengendara sepeda motor yang berjalan di pinggir jalan saat terjadi kekacauan.
Video yang diunggah pada Minggu, 28 April 2024 itu memperlihatkan sekitar belasan sepeda motor melaju di sepanjang Jalan Pramuka yang menghubungkan Jakarta Timur dan Pusat. Artikel yang mengunggah video tersebut menulis: “Lihat, semua orang mengemudi di pinggir jalan karena tidak ada yang peduli dengan mereka.
Mereka terlihat sengaja berdiri di pinggir jalan untuk mengambil gambar hingga akhirnya banyak pengendara sepeda motor yang memutuskan untuk kembali ke jalan raya. Pernyataan itu mengatakan bahwa video itu diambil saat makan siang.
John juga mengatakan, jumlah pengendara sepeda motor lebih banyak dibandingkan pejalan kaki di Jakarta. Salah satu penyebabnya adalah pejalan kaki takut menggunakan jalan setapak karena memiliki roda dua. “Siapa yang akan menghentikan kegilaan ini?”
Ke
Meski sudah dipasang palang pemisah, namun pengendara sepeda motor bisa melewati celah yang cukup besar untuk dilewati sepeda motor. Jalan Jalan Pramuka, serta jalan besar lainnya di Jakarta Pusat, direnovasi pada tahun 2019 dengan biaya hingga Rp 75 miliar.
“Saya pikir kita bisa pergi sekarang karena kita harus pergi ke sana,” kata John di akhir film.
John juga menceritakan beberapa kejadian aneh dan kacau di Jakarta. Promosi lainnya, ia berangkat bersama Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kawasan Terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Dalam video yang diunggah pada hari yang sama, ia memperlihatkan pedagang kaki lima yang kembali ke kawasan pejalan kaki di dalam terowongan. Sebaliknya, mereka dijual di jalur kuning, yang dirancang untuk membantu penyandang disabilitas memasuki jalan.
“Lihat siapa yang kembali ke Terowongan Kendall! Para pedagang kaki lima ini memutuskan untuk berjualan di garis kuning sebagai panduan bagi para tunanetra,” tulisnya.