Peretas China Diduga Bobol Sistem Telekomunikasi AS, Kemungkinan Targetkan Data Kampanye Tim Donald Trump
thedesignweb.co.id, Washington – FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) telah mengidentifikasi pelanggaran komunikasi korporat yang “tidak dapat diterima”. Serangan itu dilakukan terhadap produsen yang mempunyai hubungan dengan Tiongkok.
Pelanggaran tersebut kemungkinan besar terkait dengan upaya untuk mendapatkan data dari mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2024.
Dilansir VOA Indonesia, Senin (28/10/2024), Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) pada Jumat (25/10) malam menyatakan “tidak termasuk” dalam bisnis tersebut. diselidiki. Industri telekomunikasi, dan juga serangan terhadap pemain terkait di Tiongkok.
Badan-badan tersebut mengatakan bahwa mereka segera memberi tahu perusahaan-perusahaan yang terkena dampak setelah pelanggaran tersebut ditemukan dan memberikan bantuan, meskipun masih ada lagi.
“Penyelidikan sedang berlangsung, dan kami mendorong organisasi mana pun yang yakin mereka mungkin terkena dampak untuk menghubungi kantor lapangan FBI setempat atau CISA,” kata pernyataan itu.
“Lembaga-lembaga di seluruh pemerintahan Amerika Serikat bekerja sama untuk memitigasi ancaman ini dan bekerja sama dengan mitra kami untuk memperkuat pertahanan siber di industri komunikasi komersial,” katanya.
Amerika Serikat di Washington membantah tuduhan peretasan yang dilakukan Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa itu adalah disinformasi. Tiongkok menyebut AS sebagai “sumber dan sumber serangan siber terbesar”.
“Selama beberapa waktu, Amerika Serikat telah mengumpulkan dan menyebarkan segala macam disinformasi mengenai apa yang disebut sebagai ancaman peretasan Tiongkok,” kata Duta Besar Liu Pengyu melalui email kepada VOA.
“Posisi Tiongkok stabil dan jelas,” katanya.
“Tiongkok sangat menentang dan menentang serangan siber dan serangan siber dalam segala bentuk.”
Berita tentang peretasan yang terkait dengan Tiongkok ini muncul setelah adanya laporan oleh surat kabar New York Times pada hari Jumat bahwa peretas Tiongkok diyakini menerobos jaringan seluler untuk menargetkan kampanye Trump.
Penyelidik mencoba untuk menentukan data apa yang diperoleh peretas, jika ada, dan apakah peretas mendengarkan percakapan Trump atau Vance secara real time.
Mereka juga mengatakan bahwa kampanye Trump disiarkan.
FBI menolak mengomentari kesalahan apa pun yang dilakukan tim kampanye Trump. Kedutaan Besar Tiongkok di Tiongkok juga menolak berkomentar, dan mengatakan kepada VOA, “Kami tidak mengetahui situasi spesifiknya.”