WEB NEWS Melihat Peran Perempuan Indonesia Wujudkan Net Zero Emission
thedesignweb.co.id, Jakarta – United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan Women in Mining and Energy (WiME) mengadakan diskusi panel mengenai upaya mempromosikan peran dan peluang perempuan Indonesia di industri pertambangan dan energi. Hal ini erat kaitannya dengan komitmen pemerintah Indonesia terhadap tujuan net zero emisi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Kontribusi Indonesia terhadap target penurunan emisi gas rumah kaca global tahun 2030. mencapai 31,89 persen, dan dengan dukungan internasional – 43,20 persen. pengarusutamaan gender.
Peran perempuan Indonesia diakui sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mendorong dan memberdayakan perempuan di industri pertambangan dan energi, yang hingga saat ini merupakan pekerjaan yang didominasi laki-laki.
Kesetaraan gender sangat penting dalam gerakan ini, untuk memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari proses dekarbonisasi.
Itu terungkap pada tahun 2024. 3 Oktober JS Luwansa di Kuningan, Jakarta pada diskusi terfokus yang diselenggarakan oleh UNDP dan WiME. .
Kegiatan FGD setengah hari ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membahas pentingnya pengarusutamaan gender di sektor energi dan dekarbonisasi, dengan fokus pada peluang perempuan di bidang-bidang tersebut.
Koordinator Difusi dan Inovasi Teknologi Direktorat Pendidikan Tinggi dan Iptek Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas, Aruminingsih) mengatakan, karir perempuan di industri pertambangan dan energi telah berubah.
“Langkah ini merupakan tanda besar bahwa perempuan Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
Meski demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja, menurut Arumingsih, masih menjadi indikasi tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia. Tingkat partisipasi tidak berubah selama 20 tahun terakhir, dengan laki-laki sebesar 83 persen dan perempuan hanya 52 persen.
“Perempuan pekerja yang berkualitas dan profesional masih menghadapi fenomena langit-langit kaca,” kata Aruminingsih.
Konsep langit-langit kaca mengacu pada hambatan yang dihadapi perempuan dan kelompok minoritas ketika mencoba mengejar karir dan peran di pemerintahan atau bisnis.
Astrid dari Direktorat Pengembangan Ketenagakerjaan, Kementerian Tenaga Kerja, upaya berbasis Ketenagakerjaan dan Paradigma untuk mengarusutamakan gender dan peluang perempuan dalam industri hijau dan pedoman dekarbonisasi juga menyatakan hal yang sama.
“Kebijakan ketenagakerjaan perempuan berfokus pada peningkatan kesempatan kerja, kebijakan pelatihan dan produktivitas, kebijakan upah dan perlindungan sosial yang setara,” ujarnya.
Sementara itu, Endang Widayati dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, EBT, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan Indonesia mempunyai rencana pada tahun 2021-2060. nol bersih di sektor energi. teknologi inovatif dan rendah emisi adalah yang terbaik untuk digunakan.