Lifestyle

6 Fakta Menarik Gunung Serewen di Bandung yang Lokasinya Bekas Kerajaan Kendan

thedesignweb.co.id, Jakarta – Gunung Serewen merupakan sebuah gunung di Bandung, tepatnya di sebelah barat pusat kota Bandung, berjarak sekitar 32 kilometer. Gunung ini dikenal juga dengan nama Gunung Cowang atau Pasir Cowang. 

Dikutip dari Bandung Bermobil, Rabu 16 Oktober 2024 Secara administratif, gunung ini terletak di tiga desa yang menjadi bagian dari Kabupaten Bandung. Titik potongnya tepat di atas.

Ketiga desa tersebut adalah Desa Nagrog di sebelah barat dan utara, Desa Nagreg di sebelah timur, dan Desa Citaman di sebelah selatan. Desa Nagrog merupakan bagian dari Kabupaten Cicalengka, sedangkan Desa Nagreg dan Desa Citaman merupakan bagian dari Kabupaten Nagreg.

Selain lokasi tiga desanya yang unik, Gunung Serewen menawarkan lebih banyak daya tarik. Berikut enam fakta menarik Gunung Serewen yang dihimpun tim Lifestyle thedesignweb.co.id dari berbagai sumber. 1. Akses Menuju Start Pendakian Gunung

Akses menuju Gunung Serewen melalui jalan darat cukup mudah, sayangnya kondisinya kurang baik. Banyak bagian jalan yang sudah dibersihkan aspal, menyisakan lubang dan bebatuan berserakan mengingatkan kita pada jalan makadam.

Dari pusat kota Bandung kita bisa mengarahkan kendaraan ke arah timur melewati bundaran Cibiru, lalu menuju Cileunyi dan selanjutnya menuju Cipacing. Lalu menuju ke Nagreg. Setelah melewati perlintasan Nagreg, kita belok kanan menuju Desa Citaman. Anda juga bisa mengambil rute lebih dekat melalui Jalan Marga Bakti di seberang markas Yonif Linud di 330. 

Mengutip laman Instagram seorang pendaki @gan_gan_jatnika, Gunung Serewen diklaim ada di Kerajaan Kéndan dan berada di kawasan Citaman dan Kampung Kéndan pada tahun Masehi. Sekitar 600, yaitu 1500 tahun yang lalu. Merupakan kerajaan yang religius, bahkan rajanya bergelar Rajaresi.

Kerajaan ini awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara, kemudian berdiri sendiri dan akhirnya menjadi cikal bakal Kerajaan Galuh. Nama Kerajaan Kéndan berasal dari nama batu obsidian berwarna hitam seperti kaca yang sering ditemukan di sana. Batu ini dikenal juga dengan nama batu kenan atau batu kaindraan (batu kendran).

Rajaresi Manikmaya adalah raja pertama kerajaan Kéndan dan menantu Raja Tarumanagara. Makam atau petilasannya kini diyakini terletak di puncak Gunung Sangianganjung (Gunung Sanghyang Anjung). 

Tak heran bila mendaki di kawasan ini, pendaki bisa singgah di beberapa tempat di Bukit Batu Kéndan, makam tokoh Kerajaan Kéndan yaitu Eyang Singalarang dan Eyang Cakra. Anda bisa menuju Taman Citaman, Pasir Nenggeng atau Pasir Lemahneundeut, Tambang Batu Karesi, Lapang Pamujan, Kampung Kelang yang merupakan cikal bakal Kerajaan Kéndan dan Puncak Sangianganjung. 

Titik tertinggi Gunung Serewen berada pada ketinggian 1.285 meter di atas permukaan laut (mdpl) berdasarkan uraian pada Peta Tanah Indonesia (RBI). Menurut warga sekitar, ada yang bilang nama aslinya adalah Gunung Cowang, sedangkan Gunung Serewen adalah nama puncak di sebelahnya. 4. Puncaknya disebut puncak pajak

Puncak Gunung Serewen disebut juga dengan Puncak Banyak Mobil karena terdapat menara transmisi telekomunikasi besar di salah satu sisi puncaknya. Saking besarnya, tiang pajak bisa terlihat dari jauh. Sebenarnya ada dua pemancar, tapi hanya pemancar tertinggi yang terlihat dari jauh.

Terdapat juga tempat perkemahan di dekatnya, sekitar 1,5 km barat daya puncak Gunung Sarewen. Pemandangan dari tempat ini cukup menawan. Pendaki dapat melihat banyak gunung dan tussock di sekitarnya.

Sayangnya, tempat itu tampak sepi. Hanya ada satu gedung pengelola di sana, sedangkan plangnya ditumbuhi ilalang setinggi hampir satu meter.  

Terdapat banyak gunung di sekitar Gunung Sarewen. Yang terdekat adalah Gunung Paesan dan Gunung Dungusmalati yang terletak di sebelah barat. 

Ada pula Gunung Buyung dan Pasir Cihapa di utara, serta Pasir Cikaraha dan Pasir Masigit di timur. Di sebelah selatan terdapat Gunung Sangianganjung, Pasir Kendan, Gunung Batu Kidul, dan Gunung Batu Kaler. 6. Ada banyak air terjun

Selain dua pemancar di puncak, keistimewaan lain yang menarik dari Gunung Serewen adalah adanya sungai di lembah sebelah barat. Namanya Ci Seupang. Sungai ini terletak di lembah antara tiga gunung yakni Gunung Serewen, Gunung Buyung, dan Gunung Dungusmalati.

Airnya sangat jernih dan menyegarkan, alirannya membentuk beberapa riam atau air terjun dengan ketinggian berbeda-beda. Air terjun tertinggi bernama Curug Cowang, ada pula yang menyebutnya Curug Panganten. Selain itu ada Curug Ireng yang mendapat namanya karena bebatuannya yang didominasi warna hitam atau ireng.

Perjalanan menuju Curug Cowang bisa langsung dari bawah menyusuri Ci Seupang atau dari puncak Gunung Serewen menuju ke barat. Jarak antara puncak dan Curug Cowang sekitar satu kilometer. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *