Kesehatan

Mengintip Proses Pembuatan Bahan Dasar Susu Ikan di Pabrik Berikan Bahari Indramayu

thedesignweb.co.id, Indramayu- Susu ikan sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Namanya yang unik menimbulkan pertanyaan, apa sebenarnya susu ikan itu?

Susu ikan merupakan produk berbahan dasar protein hidrolisat (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu. Oleh karena itu, susu ikan bukanlah susu yang diperah dari ikan, melainkan daging ikan yang digiling menjadi tepung.

Tim thedesignweb.co.id berkesempatan melihat dari dekat proses pembuatan susu ikan di pabrik PT. Berikan kepada Bahari Indonesia. Pabrik ini berlokasi di Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat yang sangat dekat dengan pesisir pantai.

Menurut Dayin Bahari Fatih, manajer proyek, produksi HPI diawali dengan pengumpulan ikan segar dari petani setempat. Ada berbagai jenis ikan yang bisa diproduksi di HPI, terutama yang memiliki nilai pasar rendah seperti ikan peliharaan.

Ikan berwarna perak dengan bentuk unik ini biasanya dipelihara di panci garam. Hidrolisat ikan ini dapat digunakan untuk membuat minuman protein ikan atau yang biasa disebut susu ikan saat ini.

“Langkah pertama mengumpulkan ikan segar dari nelayan setempat, kemudian memilah bila perlu dan membuangnya,” kata Fatih saat ditemui di Pabrik Give Bahari, Indramayu, Rabu (18/09/2024).

Setelah ikan dibersihkan, selanjutnya diolah melalui mesin hingga terlihat seperti fillet ikan. Tahap selanjutnya, daging ikan dimasukkan ke dalam mesin hidrolisis untuk memisahkan protein ikan dari tulangnya.

“Proses hidrolisis protein ikan memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam, dan tulang secara otomatis dipisahkan untuk diubah menjadi produk lain seperti tepung tulang ikan.”

Setelah melalui proses hidrolisis, daging ikan kini berubah wujud menjadi cairan yang mengandung protein ikan. Untuk mengubahnya menjadi tepung, cairan ini dipanaskan dan diproses dalam alat yang disebut pengering semprot hopper.

Setelah dikeringkan dan dijadikan bubuk atau tepung, cairan protein ikan tersebut akan dikeluarkan menggunakan mesin yang disebut Vacuum Cyclone.

“Keseluruhan proses dari awal hingga selesai memakan waktu sekitar 12 jam,” kata Fatih. Setelah Bun Bulu

Setelah protein ikan diubah menjadi tepung, bahan ini dapat dibuat menjadi berbagai macam makanan. Mulai dari susu ikan atau surikan hingga makanan bayi seperti popok dan pakaian.

Surikana yang diproduksi di pabrik selama ini memiliki dua rasa, coklat dan strawberry.

Menurut CEO PT Give Teknologi Indonesia Yogi Aribava Krisna, susu ini sudah tersedia di toko online.

“Sudah ada di pasaran,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Selasa (18/09/2024).

Berdasarkan pantauan tim Health thedesignweb.co.id di toko online, harga susu ikan berkisar Rp 120.000 per bungkus 350 gram.

Jogi menambahkan, kesegaran susu ikan menjadi pilihan. Jadi untuk mendapatkan kebaikan dari ikan, Anda tidak harus makan ikan utuh saja.

“Makanan ikan tidak harus dalam bentuk ikan utuh untuk mendapatkan fungsi dan manfaatnya. Tapi bisa dalam buah-buahan, dalam kue-kue, mie, makanan buatan sendiri, dan sekarang kita masukkan ke dalam minuman. susu ikan,” katanya.

Mengenai masalah keamanan dan alergen pada ikan, hal ini bisa dikurangi bila ikan dimasak dengan susu ikan.

Yogi mengatakan, “Kami melihatnya dari sudut pandang keamanan pangan, itu penting. Ada masalah mikroplastik di bidang perikanan, masalah logam berat, masalah alergen. Itu yang bisa kita kurangi atau hilangkan secara teknologi.”

“Misalnya untuk mikroplastik, mikroplastik jelas bisa kita hilangkan, dan untuk alergen, kita bisa mengurangi alergennya,” imbuhnya.

Meski kadar alergen pada setiap orang berbeda-beda, Yogi mengklaim mereka bisa menurunkan kadar alergen semaksimal mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *