Teknologi

Pizza Bikinan ChatGPT Jadi Tren di Salah Satu Restoran Dubai

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kecerdasan buatan alias kecerdasan buatan bisa sangat berguna dalam bekerja di era teknologi yang kompleks ini. Teknologi kecerdasan buatan tidak hanya dapat berfungsi, tetapi juga membantu kita dalam banyak bidang, salah satunya adalah memasak.

Dikutip dari Mashable, Selasa (17/09/2024), Dodo Pizza di Dubai baru-baru ini meluncurkan pizza baru rancangan ChatGPT, dan hasilnya pizza tersebut laris manis.

Pizza yang dibuat dengan kecerdasan buatan ini memadukan cita rasa budaya yang berbeda dan telah menarik perhatian banyak pelanggan. Apa yang ada di Pizza ChatGPT?

Meski resep lengkapnya belum dirilis, namun pizza ini memiliki beberapa bahan umum seperti: Chicken Shawarma Keju Panggang India, Rempah-rempah Timur Tengah, Keju Tahini

Menurut Spartak Harutyunyan, kepala pengembangan menu di Dodo Pizza, tujuannya adalah untuk menciptakan pizza yang mewakili perpaduan budaya Dubai yang beragam.

Karena penduduknya terdiri dari berbagai kelompok etnis seperti India, Pakistan, Filipina, Arab, dan Eropa, pizza ini dirancang untuk memuaskan selera banyak orang.

Meski awalnya Harutyunyan skeptis dengan kombinasi bahan seperti itu, pelanggan sangat menyukainya. Faktanya, beberapa kreasi unik ChatGPT lainnya, seperti pizza stroberi dan pasta atau blueberry dan jagung, tidak lolos ke seleksi akhir, namun idenya jelas menunjukkan kreativitas AI yang tak terbatas.

Pizza hasil kolaborasi ChatGPT dan Dodo Pizza ini membuktikan bahwa teknologi dan memasak bisa bersatu untuk menciptakan sesuatu yang unik dan populer.

ChatGPT telah membuktikan keberhasilannya di masa lalu dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif mingguan. Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah pengguna chat PT pada musim panas lalu.

Seperti dikutip Reuters, Minggu (1/9/2024), PT Chet akan dirilis pada 2022. Chatbot AI yang produktif ini mampu berinteraksi dan menghasilkan respons berdasarkan pertanyaan dan perintah pengguna.

November lalu, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan bahwa ChatGPT telah mencapai 100 juta pengguna aktif mingguan.

Selain itu, OpenAI mengatakan 92 persen perusahaan Fortune 500 kini menggunakan layanan dan produk API-nya.

Layanan ini memungkinkan perangkat lunak untuk berbicara satu sama lain, dan penggunaannya meningkat dua kali lipat sejak dirilisnya ChatGPT-4o Mini pada bulan Juli.

FYI, GPT-4o mini merupakan model AI kecil yang lebih hemat biaya. Tujuan dari program ini adalah membuat teknologi kecerdasan buatan lebih terjangkau dan menggunakan lebih sedikit energi. Dengan cara ini, startup bisa fokus pada target pasar yang lebih luas.

 

Asal tahu saja, kehadiran ChatGPT telah meningkatkan popularitas kecerdasan buatan dan meningkatkan nilai OpenAI yang kini berkantor pusat di San Francisco, AS.

Popularitas OpenAI meroket dalam perkembangannya, dan OpenAI serta Anthropic baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan pemerintah AS untuk meneliti, menguji, dan mengevaluasi model AI mereka.

Mengenai kecerdasan buatan, yang saat ini menjadi topik hangat di dunia teknologi, perusahaan teknologi sukses seperti Apple dan India baru-baru ini melakukan pembicaraan untuk berinvestasi di OpenAI. Investasi ini merupakan bagian dari putaran penggalangan dana baru yang, jika selesai, akan meningkatkan nilai OpenAI menjadi lebih dari $100 miliar.

Microsoft yang sudah menjadi investor di OpenAI juga disebut-sebut akan menambah investasinya di perusahaan Sam Altman.

Meskipun jumlah pengguna ChatGPT gratis semakin canggih, OpenAI baru-baru ini secara resmi memperluas akses ke DALL-E 3, generator gambar AI yang luar biasa untuk pengguna ChatGPT gratis. Sebelumnya, akses hanya tersedia untuk pelanggan ChatGPT Plus dengan biaya US$20 atau sekitar Rp318.000.

Menurut TechRadar, Senin (12/08/2024), akses ini memungkinkan pengguna ChatGPT gratis membuat dua gambar per hari menggunakan kemampuan DALL-E 3.

Sebagai perbandingan, pelanggan ChatGPT Plus dapat menggunakan DALL-E 3 untuk membuat 50 gambar per hari.

DALL-E 3 adalah versi ketiga dari model pembuatan gambar OpenAI. Pihak perusahaan menjelaskan, model ini dikatakan mampu memahami gestur atau perintah jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *